Ikuti Kami

Kajian

Standar Hukuman bagi Anak-anak Menurut Syariat

Standar Hukuman bagi Anak-anak Menurut Syariat
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Syariat sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan telah mengatur berbagai hal termasuk standar dalam memberikan hukuman atau sanksi kepada anak-anak. Tak terkecuali pelajar yang menuntut ilmu di dunia pesantren.

Pesantren adalah pusat pendidikan yang berbasis agama, meskipun terkadang beberapa pesantren menerapkan kurikulum modern dengan memasukkan pelajaran-pelajaran umum. Setiap pesantren memiliki asrama yang menjadi tempat bagi para peserta didiknya. Sehingga pesantren menjadi tempat yang sangat mengedepankan ilmu agama dengan pengawasan selama 24 jam di asrama.

Setiap tempat termasuk pesantren tentunya memiliki aturan-aturan yang wajib ditaati. Hal ini dilakukan untuk menanamkan kebiasaan dan kedisiplinan pada setiap orang yang mondok di pesantren. Di samping aturan-aturan yang wajib dipatuhi, ada pula sanksi yang akan diberikan kepada orang-orang yang melanggarnya. Tujuan adanya sanksi tersebut agar bisa memberikan efek jera ataupun ancaman kepada orang-orang terkait agar tidak akan melakukan ataupun mengulangi kesalahan yang sama dengan melanggar peraturan.

Namun baru-baru ini beredar berita tentang kekerasan yang dialami oleh anak-anak yang mondok di pesantren. Kekerasan tersebut terjadi di beberapa pesantren di Indonesia yang dilakukan oleh oknum pengurus atau keamanannya. Hal ini tentunya merusak citra pesantren yang seharusnya menerapkan aturan ataupun sanksi yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Memang, literatur agama sudah menyinggung perihal standar hukuman bagi anak-anak sesuai syariat. Salah satunya berkaitan dengan kasus jika anak-anak meninggalkan shalat. Dari perintah untuk melakukan shalat ini, kita bisa melihat bagaimana sanksi yang diberikan kepada anak yang meninggalkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:

مُرُوْا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَإِذَا بَلَغَ عَشرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا

Baca Juga:  Bagaimana Memahami Ayat "Arrijal Qowwamun 'alan Nisaa"?

Artinya: “Perintahkanlah oleh kalian kepada anak-anak untuk melakukan shalat apabila ia telah berusia 7 tahun. Sedangkan jika ia sudah berusia 10 tahun maka pukullah anak tersebut karena meninggalkan shalat.”

Di dalam hadis tersebut disebutkan bahwa anak-anak yang berusia 10 tahun boleh dipukul bahkan diperintahkan untuk dipukul ketika meninggalkan shalat. Namun, perlu digaris bawahi bahwa pukulan tersebut bukan pukulan yang sampai melukai si anak. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Zainuddin al-Malibary di dalam kitab Fath al-Mu’in bi Syarh Qurrah al-‘Ain bi Muhimmat al-Din halaman 38 berikut:

وَيُضْرَبُ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرَّحٍ وُجُوْبًا مِمَّنْ ذُكِرَ عَلَيْهَا أَيْ عَلَى تَرْكِهَا وَلَو قَضَاءً أَوْ ترْكِ شَرْطٍ مِنْ شُرُوْطِهَا لِعَشْرٍ أَيْ بَعْد اسْتِكْمَالِهَا

Artinya: “Dan (orang tua) wajib memukul dengan pukulan yang tidak karena meninggalkan shalat sekalipun shalat qada’ atau meninggalkan satu syarat dari syarat-syarat shalat kepada anak yang telah sempurna berusia 10 tahun.”

Selain itu, Rasulullah juga sudah menjelaskan bagaimana cara memukul yang diperbolehkan di dalam Islam. Salah satunya tidak boleh mengenai wajah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abi ‘Ashim:

إِذَا ‌ضَرَبَ ‌أَحَدُكُمْ فَلْيَتَجَنَّبِ الْوَجْهَ وَلا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ قَبَّحَ اللَّهُ وَجْهَكَ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ آدم على صورته

Artinya: “Apabila salah seorang dari kalian memukul, hendaklah ia menghindari area wajah. Dan janganlah ia berkata ‘Allah telah memperburuk wajahmu’ karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam bentuknya”.

Dari beberapa keterangan ini kita bisa menyimpulkan dalam mendidik anak kita memang diperbolehkan untuk memberi sanksi kepada anak. Salah satunya dengan cara memukul. Namun, meskipun boleh memukul bukan berarti kita bisa menyakiti anak dengan pukulan tersebut. Karena pukulan yang dianjurkan di dalam Islam adalah pukulan karena kasih sayang bukan justru menyakitkan hingga tergolong dalam kekerasan.

Baca Juga:  Parenting Islami : Mengenal Generasi Alpha dan Pola Pendidikan yang Tepat Bagi Mereka

Semoga bermanfaat.

 

Rekomendasi

Cara Mempersiapkan Pendidikan Seks Untuk Anak Sesuai dengan Ketentuan Islam  

konsep keluarga konsep keluarga

Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

Cara Mendidik Anak Islam Cara Mendidik Anak Islam

Enam Cara Mendidik Anak dalam Islam

maksud dari cahaya dua Parenting Islami maksud dari cahaya dua Parenting Islami

Parenting Islami: Bentuk Partisipasi Orang Tua kepada Anak

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Surah al-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Muslimah Daily

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Ibadah

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect