Ikuti Kami

Kajian

Saat Sayyidah Aisyah Difitnah Berselingkuh, Ini 4 Respon Para Sahabat Nabi

Aisyah Ketimpangan Gender

BincangMuslimah.Com – Sudah sama-sama kita ketahui bahwa Haditsu Al Ifki atau cerita Hoax tentang sayyidah Aisyah difitnah berselingkuh dengan laki-laki baik yang bernama Shafwan bin Mu’aththol Al Sulamiy adalah sebuah cerita yang memilukan dan cukup membuat sayyidah ‘Aisyah merasa sangat terbebani dan terpukul. Selama satu bulan beliau merasa sakit dan menangis seakan akan air mata beliau mengering.

Bagaimana tidak, beliau sendirian dan hampir tidak ada orang yang mau membela beliau. Bahkan Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang Rasulullah sekaligus sang suami yang sangat beliau cintai tidak berdaya mengahadapi fitnah tersebut antara mempercayainya dan tidak.

Bahkan dikarenakan berita itu juga, Rasululah pun berencana untuk menceraikan Sayyidah ‘Aisyah dengan meminta pendapat para sahabat terlebih dahulu. Akan tetapi, Sang Maha mengetahui yang mengetahui kejadian yang sebenarnya terlebih dahulu mensucikan Sayyidah ‘Aisyah dari fitnah tersebut dengan menurunkan Q.S An Nur [24]: 11:

اِنَّ الَّذِيْنَ جَاۤءُوْ بِالْاِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنْكُمْۗ لَا تَحْسَبُوْهُ شَرًّا لَّكُمْۗ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْاِثْمِۚ وَالَّذِيْ تَوَلّٰى كِبْرَهٗ مِنْهُمْ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu (juga). Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barangsiapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula).”

Sebelum diturunkannya ayat tentang bersihnya Sayyidah ‘Aisyah dari tuduhan yang keji tersebut, orang-orang pada zaman Rasulullah yang mendengarkan berita Hoax itu terbagi kedalam empat kelompok dalam merespon berita itu, sebagaimana yang dikutip dalam kitab yang berjudul Al Qashashu Al Haq Fii Siirati Al Khalqi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam karangan Syekh ‘Abdul Qadir Syaibah Al Hamdi mengatakan “Bahwa manusia terbagi kedalam empat kelompok dalam merespon berita tentang selingkuhnya Sayyidah ‘Aisyah”. Kelompok tersebut adalah:

Pertama, kelompok pertama adalah kelompok yang paling banyak. Yaitu kelompok orang yang menutup telinga dan mulut mereka. Mereka tidak mengatakan apapun tentang Sayyidah ‘Aisyah kecuali yang baik-baik saja. Mereka tidak berani membenarkan berita tersebut dan juga tidak mendustakannya. Mereka memilih utuk tidak berkomentar apapun tentang masalah tersebut.

Kedua,kelompok orang yang dengan langsung mendustakan berita tersebut. Mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari dan Ummu Ayyub. Seketika mendengarkan berita tersebut, mereka langsung mengatakan bahwa apa-apa yang mereka dengarkan itu adalah sebuah kebohongan yang besar (Hoax). Mereka membela Sayyidah ‘Aisyah dan membersihkan Sayyidah ‘Aisyah dari tuduhan yang keji tersebut.

Ketiga, kelompok ketiga adalah kelompok orang yang tidak membenarkan dan juga tidak mendustakan tetapi juga tidak bisa memungkiri tentang adanya berita tentang kejadian bahwa Sayyidah ‘Aisyah didapati sedang bersama laki laki lain.

Tetapi mereka ikut memperbincangkan tentang apa-apa yang telah diceritakan oleh penyebar. Mereka beranggapan bahwa meperbincangkan hal tersebut adalah suatu hal yang tidak mengapa untuk diperbincangkan. Dan mereka juga menganggap dengan memperbincangkan hal tersebut tidak mendatangkan murka Allah, karena orang yang memperbincamgkan berita Qadzaf (menuduh zina orang lain) bukanlah termasuk pelaku Qadzaf. Mereka yang masuk dalam golongan ini adalah Hamnah bin Jahsyi, Hasan bin Tsabit, dan Masthah bin Utsatsah.

Keempat, Kelompok keempat adalah kelompok orang yang membuat berita hoax tersebut dan menyebarkannya. Pimpinan kelompok ini adalah Abdullah bin Ubay bin Salul yaitu pemimpin orang Munafik pada waktu itu. Dialah orang yang harus bertanggung jawab terhadap tersebarnya berita Hoax

Itulah berbagai respon orang-orang pada zaman Rasulullah ketika tersebarnya berita Hoax tentang perselingkuhan Sayyidah ‘Aisyah dengan Shafwan bin Mu’aththol Al Sulamiy. Memang lebih banyak yang tidak mau ikut campur terhadap masalah tersebut dan memilih untuk diam, tetapi hanya ada dua orang yang berani langsung mendustakan berita tersebut dan tetap membela Sayyidah ‘Aisyah, mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari dan Ummu Ayyub.

Menurut Syekh ‘Abdul Qadir Syaibah Al Hamdi sikap orang berdua ini (Abu Al Anshari dan Ummu Ayyub) adalah suatu sikap yang sepantasnya dilakukan oleh orang Muslim ketika menghadapi sebuah berita, karena sebelum diturunkannya ayat berbaik sangka terhadap sesama Muslim yaitu Q.S Al Nur [24]: 12 yang berbunyi:

لَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بِاَنْفُسِهِمْ خَيْرًاۙ وَّقَالُوْا هٰذَآ اِفْكٌ مُّبِيْنٌ

“Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, “Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata.”

Mereka berdua telah lebih dahulu berbaik sangka terhadap Sayyidah ‘Aisyah dan langsung mengatakan bahwa berita itu adalah satu kebohongan yang besar. Semoga kita termasuk orang-orang yang bijak dalam menanggapi berita-berita yang datang kepada kita apalagi pada zaman sekarang ini. Amin ya Rabbal ‘Alamiin..Wallahu Subhanahu Wa Ta’ala A’lam

*Tulisan ini pernah diterbitkan di BincangSyariah.Com

Rekomendasi

penyebar hoaks zaman Rasulullah penyebar hoaks zaman Rasulullah

2 Orang Penyebar Hoaks pada Zaman Rasulullah

Cara Rasulullah Menghibur Istrinya Cara Rasulullah Menghibur Istrinya

Cara Rasulullah Menghibur Istrinya

perempuan rasulullah menerima wahyu perempuan rasulullah menerima wahyu

Perempuan yang Bersama Rasulullah Saat Menerima Wahyu

Semua Sahabat Meriwayatkan Hadis Semua Sahabat Meriwayatkan Hadis

Apakah Semua Sahabat Bisa Meriwayatkan Hadis?

Ditulis oleh

Redaksi bincangmuslimah.com

2 Komentar

2 Comments

    Komentari

    Terbaru

    Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

    Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

    Kajian

    ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

    Ini Syarat Qira’ah Sab’ah Dijadikan Hujjah dan Diamalkan

    Kajian

    Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

    Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

    Muslimah Talk

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Perdamaian

    Berita

    Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

    Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

    Muslimah Talk

    Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi

    Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi

    Kajian

    kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

    Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

    Khazanah

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Kajian

    Trending

    Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

    Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

    Keluarga

    Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

    Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

    Kajian

    Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

    Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

    Muslimah Talk

    Bekas darah haid Bekas darah haid

    Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

    Kajian

    Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

    Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

    Muslimah Talk

    3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

    3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

    Ibadah

    menolak dijodohkan menolak dijodohkan

    Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

    Keluarga

    Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Kajian

    Connect