Ikuti Kami

Kajian

Apakah Pernikahan Maudy Ayunda Termasuk Pernikahan Campur?

Maudy Ayunda Pernikahan Campur
Photo from Instagram @Maudyayunda

BincangMuslimah.Com – Maudy Ayunda, aktris muda yang juga sebagai juru bicara G20, telah menikah pada 22 Mei 2022 lalu. Maudy menikah dengan Jesse Choi, seorang keturunan Korea Selatan, berkewarganegaraan Amerika Serikat. Lalu apakah pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse Choi termasuk dalam pernikahan campur?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita cari tahu lebih dulu apa yang disebut dengan pernikahan campur. Pasal 57 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatakan bahwa perkawinan campur, adalah perkawinan antara dua orang yang tunduk pada hukum yang berlainan, berbeda kewarganegaraan dan salah satu pihaknya berkewarganegaraan Indonesia.

Singkatnya perkawinan campur adalah perkawinan antara WNA dan WNI. Dalam kasus ini, sudah jelas jika Jesse Choi berkewarganegaraan Amerika yang tunduk pada hukum Amerika, sedangkan Maudy Ayunda berkewarganegaraan Indonesia. Jadi pernikahan keduanya dapat disebut sebagai perkawinan campur.

Lalu, bagaimana prosedur melakukan perkawinan campur? Untuk perkawinan campur yang dilakukan di Indonesia, keduanya tetap harus memenuhi persyaratan pernikahan sesuai hukum negara masing-masing. Yang harus diberikan bukti jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi. Dan jika persyaratan itu belum terpenuhi maka perkawinan tidak bisa dilakukan, Pasal 59 dan 60 ayat 1 dan 2 UU Perkawinan.

Merujuk pada artikel Hukumonline, prosedur detail perkawinan campur terbagi dalam beberapa tahap. Pertama, pemberitahuan, bagi yang akan melangsungkan perkawinan wajib menyampaikan niatnya untuk dicatatkan pada pejabat yang berwenang, minimal 10 hari sebelum pernikahan dilangsungkan.

Bagi yang ingin melakukan pernikahan secara Islam, maka pencatatan dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA). Sementara untuk yang melangsungkan pernikahan di luar agama Islam, pencatatan dilakukan di Kantor Catatan Sipil.

Kedua, penelitian. Kedua mempelai yang akan mencatatkan juga harus membawa dokumen-dokumen persyaratan lain sesuai ketentuan UU Perkawinan. Petugas pencatatan akan memeriksa apakah persyaratannya sudah terpenuhi dan tidak ada halangan perkawinan.

Ketiga, pengumuman. Setelah petugas pencatatan memeriksa semua persyaratan, dan dinyatakan sudah terpenuhi, maka dilakukan pengumuman pada publik. Pengumuman ini bisa dilakukan melalui website atau menempel surat pengumuman. Tujuan dari ini adalah untuk memberikan kesempatan pada pihak lain untuk mengajukan keberatan, tentu harus dilengkapi dengan alasan yang relevan.

Keempat, yakni tahap pelaksanaan perkawinan. Perkawinan dapat dilakukan setelah 10 hari pengumuman dilakukan. Sesuai dengan UU Perkawinan, perkawinan dianggap sah jika dilakukan sesuai aturan agama atau kepercayaan masing-masing yang melakukan. Perkawinan dilakukan dihadapan pegawai pencatatan perkawinan dan 2 orang saksi.

Sebagai bukti telah berlangsung perkawinan yang sah secara agama dan hukum, kedua mempelai menandatangani akta perkawinan. Diikuti pegawai pencatatan perkawinan dan saksi yang hadir, beserta wali nikah. 

Setelah terjadi pernikahan, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah konsekuensi yang ditimbulkan dari perkawinan campur? Menurut Pasal 58 UU Perkawinan, suami atau istri yang menikah dengan WNA bisa saja kehilangan kewarganegaraannya. Hal ini sesuai dengan aturan hukum negara asal.

Sejalan dengan itu, menurut Pasal 26 UU Kewarganegaraan, perempuan yang menikah dengan WNA bisa saja kehilangan kewarganegaraannya, jika aturan hukum negara suami mengharuskan hal tersebut. Begitupun sebaliknya, jika laki-laki berkewarganegaraan Indonesia menikah dengan perempuan WNI maka akan kehilangan kewarganegaraannya jika aturan hukum istri mengharuskan hal tersebut.

Namun, bisa saja ia tetap berkewarganegaraan Indonesia jika mengajukan keinginan tersebut pada kantor perwakilan Indonesia tempat dimana ia tinggal, kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. 

Jadi, pernikahan campuran bukanlah pernikahan beda agama yang selama ini banyak beredar ya. Namun, pernikahan yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda kewarganegaraan, tunduk pada hukum yang berbeda, dan salah satu pihaknya berkewarganegaraan Indonesia, seperti pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse Choi.

Rekomendasi

Mau Menikah? Ini Rukun dan Syarat Menikah yang Harus Kamu Tahu Mau Menikah? Ini Rukun dan Syarat Menikah yang Harus Kamu Tahu

Mau Menikah? Ini Rukun dan Syarat Menikah yang Harus Kamu Tahu

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

akad nikah tanpa jabat tangan akad nikah tanpa jabat tangan

Hukum Akad Nikah Tanpa Jabat Tangan, Bolehkah?

Hak-hak Reproduksi Perempuan yang Sering Terabaikan

Ditulis oleh

Alumni Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera (Indonesia Jentera School of Law).

1 Komentar

1 Comment

    Komentari

    Terbaru

    Bagaimana Hukum Berwudhu di Dalam Toilet?  Bagaimana Hukum Berwudhu di Dalam Toilet? 

    Bagaimana Hukum Berwudhu di Toilet? 

    Ibadah

    Perbedaan Kata Membasuh mengusap Perbedaan Kata Membasuh mengusap

    Enam Rukun Wudhu yang Harus Dipenuhi

    Ibadah

    Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah? Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah?

    Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah?

    Muslimah Daily

    shalat bersuci diulang tayamum shalat bersuci diulang tayamum

    Tiga Hal yang Membatalkan Tayamum

    Ibadah

    Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

    Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

    Ibadah

    Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

    Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

    Kajian

    ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

    Ini Syarat Qira’ah Sab’ah Dijadikan Hujjah dan Diamalkan

    Kajian

    Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

    Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

    Muslimah Talk

    Trending

    Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

    Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

    Keluarga

    Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

    Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

    Kajian

    Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

    Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

    Muslimah Talk

    Bekas darah haid Bekas darah haid

    Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

    Kajian

    Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

    Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

    Muslimah Talk

    3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

    3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

    Ibadah

    menolak dijodohkan menolak dijodohkan

    Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

    Keluarga

    Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Kajian

    Connect