Ikuti Kami

Kajian

Presiden Dihina! Ini Beberapa Batasan Mengkritik Pemerintah

Batasan Mengkritik Pemerintah
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Sebagai negara demokrasi, Indonesia memberikan keleluasaan bagi warga untuk menyampaikan kritik. Ada yang menyampaikannya dengan jalan damai. Namun, tak jarang ada juga yang menyampaikannya secara dengan kasar. Padahal ada beberapa batasan mengkritik pemerintah. 

Siapapun Bebas Mengkritik

Saat ini kita telah memasuki fase kampanye untuk menyambut pesta demokrasi. Banyak visi, program kerja, dan rencana-rencana yang dijanjikan para calon pemimpin kepada rakyat untuk masa depan Indonesia. Namun, seiring dengan banyaknya gagasan yang disampaikan para calon pemimpin ini, banyak pula bermunculan kritik yang disampaikan oleh rakyat terutama generasi muda kepada para calon pemimpin khususnya tentang kebijakan-kebijakan yang akan ditetapkan setelah terpilih menjadi pemimpin. 

Bukan hanya kepada calon pemimpin, kritik ini tidak jarang juga disampaikan kepada para pemimpin yang sedang menjabat. Terlebih akses yang digunakan untuk menyampaikan kritik juga semakin mudah. Hal ini membuat berbagai kritik disampaikan meski dengan kata-kata kasar ataupun ujaran kebencian. 

Perintah Menaati Pemerintah

Di dalam Islam, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mentaati para pemimpin setelah mentaati Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah di dalam Q.S. An-Nisa’:[4]:59:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ‌أَطِيعُواْ ‌ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah rasul dan para pemimpin di antara kalian.”

Namun, taat pada pemimpin di dalam ayat ini tidak bersifat mutlak. Ketika perintah yang dibuat oleh seorang pemimpin tersebut mengandung kemaksiatan atau durhaka kepada Allah, perintah tersebut tetap dilarang oleh Allah. Di sinilah salah satu fungsi adanya kritik terhadap pemimpin di dalam Islam. Sehingga pada hakikatnya memberi kritik memang tidak dilarang oleh agama.

Batasan Mengkritik Pemerintah

Dalam menyampaikan kritik, khususnya kritik kepada pemimpin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa cara mengkritik pemimpin yang terdapat di dalam Alquran dan hadis.

Baca Juga:  Beberapa Syarat Seorang Pemimpin dalam Alquran

Pertama, Berbicara dengan kata-kata yang lemah lembut

Allah berfirman dalam  Q.S. Thaha:[20]:44,

فَقُولَا لَهُۥ قَوۡلٗا لَّيِّنٗا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ

Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.”

Ayat ini menceritakan tentang nabi Musa dan nabi Harun yang diperintahkan Allah untuk menemui Fir’aun yang berposisi sebagai raja pada saat itu. Sebagaimana yang disebutkan di dalam sejarah, Fir’aun adalah sosok raja yang kejam dan zhalim, bahkan ia mengakui dirinya sendiri sebagai tuhan. Sehingga Allah mengutus rasulnya untuk menegur kesombongannya tersebut.

Namun, untuk mengingatkan atau mengkritik seorang yang sangat kejam sekalipun seperti Fir’aun, Allah tetap memerintahkan berbicara kepada Fir’aun dengan kata yang lemah lembut. Begitu pula dengan mengkritik pemimpin, hendaklah kita mengkritik dengan kata yang sopan dan lemah lembut.

Kedua, Tidak terang-terangan dalam menyampaikan nasihat

Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad, halaman 24, no. 49 meriwayatkan hadis: 

مَن أرادَ أنْ ينصَحَ لذي سُلْطانٍ بأَمْرٍ فلا يُبْدِ له علانِيةً، ولكنْ ليأخُذْ بيَدِه؛ فيخلُوَ به، فإنْ قبِلَ منه فذاكَ، وإلَّا كانَ قد أدَّى الذي عليه

Artinya: “Barangsiapa yang ingin memberi nasihat kepada pemimpin, maka janganlah disampaikan secara terang-terangan. Tapi peganglah tangannya, lalu bawalah ke tempat yang sepi untuk menyampaikan nasihat. Lalu apabila nasihat tersebut diterima, maka itulah. Jika tidak, ia telah menyampaikan kepada pemimpin sesuatu yang tidak baik baginya.”

Melalui hadis ini, kita diajarkan untuk tidak terang-terangan dalam memberikan nasihat. Karena nasihat seharusnya dilakukan di tempat yang sepi. Dalam artian, yang mengetahui kritik atau nasihat yang disampaikan hanya pemberi nasihat dan orang yang dinasihati agar orang yang dinasihati tidak merasa malu dan nama baiknya menjadi tercoreng. 

Baca Juga:  Ngaji Hadis: Dampak Ghibah Saat Puasa

Hal ini memang sulit dipraktikkan dalam memberikan kritik kepada pemimpin negara. Namun, setidaknya dari hadis ini kita belajar bahwa memberi kritik tidak boleh dilakukan hingga mencemarkan nama baik yang dinasihati. 

Dari kedua ibarat ini, setidaknya ada tiga hal yang harus kita perhatikan dalam memberi kritik kepada seorang pemimpin. Pertama, mengkritik harus dengan kata yang sopan. Kedua, sebisa mungkin meminimalisir publikasi dalam mengkritik keburukan seorang pemimpin yang masih bisa ditoleransi. Ketiga, hendaknya kita mengkritik dengan kritikan yang tidak menyebarkan ujaran kebencian yang dapat mencoreng nama baik seorang pemimpin. 

Rekomendasi

Khalifah Umar bin Khattab: Saat Kekuasaan jadi Jalan Membela yang Lemah Khalifah Umar bin Khattab: Saat Kekuasaan jadi Jalan Membela yang Lemah

Khalifah Umar bin Khattab: Saat Kekuasaan jadi Jalan Membela yang Lemah

kriteria pemimpin dalam alquran kriteria pemimpin dalam alquran

Pemilu 2024; Inilah Kriteria Pemimpin dalam Alquran

syarat seorang pemimpin alquran syarat seorang pemimpin alquran

Beberapa Syarat Seorang Pemimpin dalam Alquran

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan

Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

Muslimah Talk

Sha;at saat gempa Sha;at saat gempa

Shalat saat Gempa, Lanjutkan atau Selamatkan Diri?

Kajian

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect