Ikuti Kami

Kajian

Ngaji Hadis: Mengguyur Kepala di Siang Hari saat Berpuasa

mengguyur kepala saat berpuasa
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Menjelang bulan Ramadan, biasanya di situlah terjadi perubahan musim. Khususnya di Indonesia yang awalnya musim dingin atau hujan kemudian beralih menjadi musim panas atau kemarau. Kondisi dengan musim panas ini sudah pasti menjadikan kaum muslim cukup berat dalam menjalankan ibadah puasanya. Bahkan sebagian orang beralasan hal ini menjadi penghalang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di bulan Ramadan.

Sejatinya, puasa pada cuaca yang panas ini juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau mempunyai cara sendiri untuk mengatasi rasa lelah dan kepanasan saat itu. Pada hadis riwayat Abu Dawud menjelaskan bahwa Rasulullah mengguyur kepala dengan air di siang hari saat berpuasa.

]حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ النَّاسَ فِي سَفَرِهِ عَامَ الْفَتْحِ بِالْفِطْرِ وَقَالَ تَقَوَّوْا لِعَدُوِّكُمْ وَصَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ الَّذِي حَدَّثَنِي لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعَرْجِ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ وَهُوَ صَائِمٌ مِنْ الْعَطَشِ أَوْ مِنْ الْحَرِّ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi, dari Malik dari Sumai, mantan budak Abu Bakr bin Abdurrahman, dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari sebagian sahabat Nabi Shallahu alaihi wa salam ada yang berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah memerintahkan orang-orang untuk berbuka di saat safar pada tahun penaklukan kota Makkah.” Beliau bersabda, “Perkuatlah fisik kalian untuk menghadapi para musuh!” Hanya saja Rasulullah tetap berpuasa. Abu Bakr berkata, telah berkata orang yang telah menceritakan kepadaku, “Sungguh aku pernah melihat Rasulullah saat singgah di daerah Al ‘Arj, beliau mengguyurkan air ke kepalanya disebabkan dahaga atau terik yang panas, sementara beliau sedang berpuasa”.

Hadis ini memiliki hukum shahih yang mana memenuhi lima kriteria hadis shahih yakni ittishal sanad (Sanadnya tersambung hingga Rasulullah), ‘adalatu ruwat (para perowi yang adil), dhabtu ruwat (hafalan perawi yang kuat), ‘adamu illat (tidak adanya kecacatan), dan ‘adamu syadz (tidak adanya perawi tsiqah bertentangan dengan rawi lain yang lebih tsiqah darinya). Maka hadis ini dapat diamalkan oleh umat muslim di manapun mereka berada, dengan catatan bahwa keadaan yang sama terjadi.

Baca Juga:  Memahami Kembali Makna Tasawuf

Peristiwa yang terjadi dalam hadis di atas ialah ketika Fathu Makkah (Penaklukan kota Makkah), di mana peristiwa tersebut bertepatan pada 20 Ramadan tahun 8 Hijriyyah. Pada saat itu, Rasulullah bersama dengan kaum muslimin sejumlah 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju ke Mekkah untuk menaklukkan atau mengambil kembali Mekkah dari tangan kaum kafir Quraisy.

Sudah jelas pada waktu itu kaum muslim dalam keadaan berpuasa, di saat bersamaan juga harus berjihad di jalan Allah. Di bawah terik matahari dan gersangnya negara Arab dahulu tidak menghalangi kaum muslim untuk terus melaksanakan kewajiban dari Allah Swt. Di sisi lain, Rasulullah pada waktu itu memberikan keringanan bahkan memerintahkan untuk kaum muslim membatalkan puasanya. Hal ini bertujuan agar fisik kaum muslim yang sedang dalam perjalanan berjihad di jalan Allah tetap kuat dan tidak lemah. 

Meskipun Rasulullah memerintahkan kaum muslim untuk membatalkan puasa mereka, beliau tetap melanjutkan puasanya. Hanya saja kala itu karena sangking panasnya, beliau mengguyurkan air ke kepalanya disebabkan teriknya panas dan rasa dahaga yang menyerang. Dari sinilah hadis ini dijadikan dalil kebolehan bagi orang yang berpuasa untuk mengguyurkan air ke sebagian tubuhnya atau seluruhnya. 

Mayoritas ulama pada masalah ini sepakat dan tidak membedakan antara mandi (mengguyurkan air ke tubuh) yang bersifat wajib, sunnah, dan mubah. Kemudian mazhab Hanafi berpendapat bahwasanya makruh bagi orang yang sedang berpuasa untuk mandi. 

Tetapi perlu diketahui, apabila dalam mengguyur kepala dengan air di siang hari saat berpuasa secara berlebihan hingga ada air yang masuk ke dalam mulut dan sampai ke dalam perut maka ini dapat membatalkan puasa. Lalu, Ahmad bin Hanbal, Ishaq, Auza’i, dan murid-murid Syafi’i berpendapat bahwa hal itu tidak membatalkan puasa sebagaimana orang yang lupa saat puasa. 

Baca Juga:  Apa Makna Amal Soleh yang Dimaksud dalam Alquran?

Dapat diambil kesimpulan, bahwa mengguyur kepala atau ke seluruh tubuh di siang hari saat berpuasa itu diperbolehkan apabila memang saat itu sangat panas dan muncul rasa dahaga. Tetapi dengan catatan tidak boleh berlebihan dan jangan sampai ada air yang masuk ke dalam mulut dan sampai ke perut yang mana sama seperti minum.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu? Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Tips Cegah Rasa Kantuk Saat Beraktivitas di Bulan Ramadan

Ditulis oleh

Mahasiswi Studi Keislaman UIN Jakarta dan Mahasantri Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences.

Komentari

Komentari

Terbaru

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect