Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Meniru Etos Kerja Nabi Muhammad

etos kerja nabi muhammad
source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Etos kerja Nabi Muhammad tidak diragukan lagi. Nabi Muhammad saw. menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Beliau bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi melainkan bekerja untuk meraih keridhaan Allah Swt. Dalam sebuah hadis kita jumpai betapa Rasulullah sangat mengapresiasi seorang sahabat yang sangat keras dalam bekerja. 

Dalam hadis  dikatakan, suatu hari Rasulullah saw. berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz al-Anshari. Ketika itu, Rasulullah melihat tangan Sa’ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. “Ada apa dengan tanganmu?,” tanya Rasulullah kepada Sa’ad. “Wahai Rasulullah,”jawab Sa’ad, ”Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku”. Seketika itu beliau mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, ”Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”.

Rasulullah saw. adalah sosok yang selalu berbuat sebelum beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai uswatun hasanah; teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita berbicara tentang etos kerja islami, maka beliau lah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan berbicara tentang etos kerja Nabi Muhammad  sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya. 

Setidaknya, ada lima peran penting yang diemban Rasulullah saw. Pertama, sebagai rasul. Peran ini beliau jalani selama 23 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, beliau harus berdakwah menyebarkan Islam; menerima, menghapal, menyampaikan, dan menjelaskan tak kurang dari 6666 ayat Alquran; menjadi guru (pembimbing) bagi para sahabat; dan menjadi hakim yang memutuskan berbagai pelik permasalahan umat, dari mulai pembunuhan sampai perceraian.

Kedua, sebagai kepala negara dan pemimpin sebuah masyarakat heterogen. Tatkala memegang posisi ini Rasulullah saw. harus menerima kunjungan diplomatik ”negara-negara sahabat”. Rasul pun harus menata dan menciptakan sistem hukum yang mampu menyatukan kaum Muslimin, Nasrani, dan Yahudi, mengatur perekonomian, dan setumpuk masalah lainnya.

Ketiga, sebagai panglima perang. Selama hidup tak kurang dari 28 kali, Rasulullah memimpin pertempuran melawan kafir Quraisy. Sebagai panglima perang beliau harus mengorganisasi lebih dari 53 pasukan kavaleri bersenjata dan harus memikirkan strategi perang, persediaan logistik, keamanan, transportasi, kesehatan, dan lainnya. 

Keempat, sebagai kepala rumahtangga. Dalam posisi ini Rasul harus mendidik, membahagiakan, dan memenuhi tanggung jawab-lahir batin-terhadap sebelas istri, tujuh anak, dan beberapa orang cucu. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat perhatian terhadap keluarganya. Di tengah kesibukannya Rasul pun masih sempat bercanda dan menjahit sendiri bajunya.

Kelima, sebagai seorang pebisnis. Sejak usia 12 tahun, pamannya, Abu Thalib sudah mengajaknya melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri yang saat ini meliputi Syria, Jordan, dan Lebanon. Dari usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam perjalanan bisnis beliau karena harus mandiri dan bersaing dengan pemain pemain senior dalam perdagangan regional. 

Afzalurrahman dalam bukunya, “Muhammad Sebagai Seorang Pedagang,” mencatat bahwa Rasul pun sering terlibat dalam perjalanan bisnis ke berbagai negeri seperti Yaman, Oman, dan Bahrain. Dan beliau mulai mengurangi kegiatan bisnisnya ketika mencapai usia 37 tahun.

Rahasia kesuksesan karir dan pekerjaan sang Nabi Muhammad saw. Pertama, Rasulullah selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan. Beliau bersabda, ”Sesungguhnya Allah menginginkan jika salah seorang darimu bekerja, maka hendaklah meningkatkan kualitasnya”. Kedua, dalam bekerja, Rasulullah melakukannya dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas. Ketiga, Rasulullah tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun. ”Barangsiapa yang dibukakan pintu kebaikan, hendaknya dia mampu memanfaatkannya, karena ia tidak tahu kapan ditutupkan kepadanya,” demikian beliau bersabda. 

Keempat, dalam bekerja, Rasulullah selalu memperhitungkan masa depan. Beliau adalah sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan terfokus. Kelima, Rasulullah tidak pernah menangguhkan pekerjaan, beliau bekerja secara tuntas dan berkualitas. Keenam, Rasulullah bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan (membentuk) tim yang solid yang percaya pada cita-cita bersama. 

Ketujuh, Rasulullah adalah pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu sedetik pun waktu, kecuali menjadi nilai tambah bagi diri dan umatnya. Dan yang terakhir, Rasulullah menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasulullah bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Kunci terpenting dalam bekerja adalah meraih keridhaan Allah Swt.

Sumber:

Mujiono. Manusia Berkualitas Menurut Al-Qur’an. Universitas Muria Kudus Jawa Tengah. Hermeunetik, Vol. 7, No. 2, Desember 2013.

Afzalurrahman. Muhammad Sebagai Seorang Pedagang. Bandung: Mizan, 2000.

Rekomendasi

Pandangan Islam Tentang Perempuan yang Bekerja

stigma perempuan memilih bekerja stigma perempuan memilih bekerja

Stop Stigma Pada Perempuan yang Memilih untuk Bekerja

muslim bekerja non muslim muslim bekerja non muslim

Hukum Muslim Bekerja di Perusahaan Non Muslim

wanita bekerja saat iddah wanita bekerja saat iddah

Apakah Boleh Wanita Karir Bekerja Pada Saat Iddah?

Dian Annisa
Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

Empat Hal yang Mungkin Kamu Ingin Tahu tentang Puasa

Kajian

konteks tentang sifat allah konteks tentang sifat allah

Larangan Mengabaikan Konteks dari Teks tentang Sifat Allah

Kajian

Dampak Ghibah Saat Puasa Dampak Ghibah Saat Puasa

Ngaji Hadis: Dampak Ghibah Saat Puasa

Kajian

pahala puasa tetap sempurna pahala puasa tetap sempurna

Agar Pahala Puasa Tetap Sempurna

Kajian

Lima Kesalahan Orang Berpuasa Lima Kesalahan Orang Berpuasa

Lima Kesalahan Orang Berpuasa

Kajian

hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

Lima Dosa Besar yang Harus Dijauhi di Bulan Ramadhan

Kajian

Akhlak Nabi: Amanah termasuk dengan Non-Muslim

Khazanah

sunnah berbuka makanan manis sunnah berbuka makanan manis

Apakah Sunnah Berbuka dengan Makanan Manis?

Kajian

Trending

nama anak kakek buyutnya nama anak kakek buyutnya

Apakah Anak Rambut yang Tumbuh di Dahi Termasuk Aurat Shalat?

Berita

Pandangan Islam Tentang Perempuan yang Bekerja

Muslimah Daily

Keutamaan Menikahi Seorang Janda

Ibadah

Hukum Berdandan Sebelum Shalat

Ibadah

islam ibadah aktivitas ritual islam ibadah aktivitas ritual

Benarkah Muslimah Tidak Boleh Shalat Zuhur hingga Selesai Shalat Jumat?

Ibadah

Azzahra al-batul putri rasulullah Azzahra al-batul putri rasulullah

Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

Khazanah

Doa Mendengar Azan Keutamaannya Doa Mendengar Azan Keutamaannya

Doa Agar Tidak Overthinking dari Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Ibadah

puasa sunnah hari jumat puasa sunnah hari jumat

Bagaimana Hukum Puasa Sunnah pada Hari Jumat?

Ibadah

Connect