Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Majaz Kinayah Al-Jahizh dalam Ayat Poligami

ayat poligami

BincangMuslimah.Com – Kajian mengenai majaz berkaitan erat dengan ilmu balaghah, yaitu ilmu tentang teori sastra arab. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu yang digunakan mufassir untuk menafsirkan isi dan kandungan al-Quran. Meskipun beberapa pakar bahasa berbeda pendapat mengenai majaz dalam al-Quran, namun secara umum mereka mengakui bahwa pengetahuan mengenai sejarah pertumbuhan sekaligus perkembangan kajian majāz dalam al-Qur’an merupakan hal yang penting untuk mengetahui pergolakan pemikiran yang terjadi.

Salah satu pakar Bahasa Arab, Syeikh al-Jahizh,  menggunakan istilah majaz yang diklasifikaskan secara sempurna seperti matsal, tasybīh, isti’ārah dan kināyah. Majāz menurut al-Jahiz terbatas sebagai lawan kata (antonim) dari hakikat. Berangkat dari pendapat al-Jahiz ini, maka ayat poligami dalam surat An-Nisa ayat (3) bukanlah berisi anjuran ataupun sunnah, namun lebih kepada kinayah atau sindiran. Silahkan perhatikan terjemahan berikut ini:

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang  saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisa/4 : 3]

Dalam ayat poligami di atas sudah jelas bahwa manusia pada hakikatnya tidak akan mampu bersikap adil, hal ini diperkuat pada ayat 129 di surat yang sama, yaitu:

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. [An-Nisa/4 : 129]

Berangkat dari pemahaman majaz kinayah yang dirumuskan oleh al-Jahiz dalam memahami makna al-Quran, poligami sebenarnya tidak dibolehkan, apalagi dianjurkan. Berdasarkan ayat tersebut, syarat utama dibolehkannya poligami adalah sikap “adil” yang mustahil direalisasikan oleh manusia.

Majaz tersebut sama dengan ungkapan “jika kamu punya sayap, kamu boleh ambil buah kelapa di atas pohon”. Syarat boleh ambil kelapa adalah harus punya sayap, tapi kan faktanya manusia tidak punya sayap, maka buah kelapanya tidak boleh diambil.

Tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan kecuali ketaqwaannya pada Tuhan. Maka pembenaran poligami dengan alasan pengendalian nafsu birahi laki-laki sejatinya adalah pendeskriditan perempuan. Seolah-olah perempuan hanya sekedar tempat pelampiasan nafsu hewani laki-laki saja.

Lantas bagaimana jika hal sebaliknya terjadi? Apa solusi untuk pengendalian nafsu perempuan?. Apakah harus menahan diri dan tidak memiliki hak untuk melampiaskan nafsunya hanya karena dia perempuan?. Atau mungkin jawabannya adalah “itu kodratmu sebagai peremuan!.” Kodrat mana yang dimaksud?

Hal yang membedakan antara laki-laki dan perempuan adalah bahwa perempuan memiliki rahim, kelenjar mammae, mengalami haid dan nifas yang tidak akan dirasakan oleh laki-laki, inilah kodrat wanita yang sesungguhnya. Tradisi perempuan harus tunduk, harus merawat, harus ngalah, harus di belakang laki-laki sejatinya bukanlah kodrat namun tradisi yang di syariat-kan.

Sehingga seringkali perempuan yang tampak seimbang dengan laki-laki dicap sebagai perempuan yang menyalahi kodrat. Pun demikian dengan poligami, seringkali perempuan yang tidak setuju dengan poligami dianggap menentang syariat islam, menyalahi kodratnya sebagai perempuan yang memang fungsinya menjadi “madu”, dan bahkan dianggap murtad.

Iming-iming surga bagi perempuan yang mau dipoligami juga sering santer didengungkan. Seolah-olah syurganya perempuan hanya karena mau dimadu. Jika demikian maka betapa menyedihkannya ketika surga sudah dikavling sesuai dengan persangkaan manusia.

Ketika kita menyadari bahwa sejatinya laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dihadapan Allah SWT, maka melayani dan dilayani sebagai sepasang suami istri adalah sebuah keniscayaan. Mampu menempatkan diri pada posisi orang lain sangat diperlukan untuk intropeksi diri.

Pun demikian dengan poligami, jika tahu bahwa diduakan itu tidak enak, ya jangan menduakan. Jika memahami bahwa adil itu hal yang tidak mungkin dilakukan manusia, maka ya jangan poligami. Jika kecemburuan adalah fitrahnya perempuan, maka jangan memancingnya untuk mencemburui laki-laki yang telah mendua. Apalagi menggunakan alibi itu untuk terus menerus menyakiti hati perempuan.

Rekomendasi

Pembelaan Perempuan Kegalauan Poligami Pembelaan Perempuan Kegalauan Poligami

Pembelaan untuk Perempuan dari Kegalauan Poligami

perempuan menolak poligami berdosa perempuan menolak poligami berdosa

Apakah Perempuan yang Menolak Poligami Berdosa?

poligami bukanlah solusi penyakit poligami bukanlah solusi penyakit

Beberapa Alasan Mengapa Poligami Bukanlah Solusi Sebuah Penyakit

poligami menekan penularan HIV poligami menekan penularan HIV

Benarkah Poligami Dapat Menekan Angka Penularan HIV?

Lutfiana Dwi Mayasari
Ditulis oleh

Dosen IAIN Ponorogo. Minat kajian Hukum, gender, dan perdamaian.

Komentari

Komentari

Terbaru

niat puasa niat puasa

Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

denda melanggar kewajiban haji denda melanggar kewajiban haji

Denda bagi Orang yang Melanggar Kewajiban dalam Haji

Ibadah

Pengertian akikah hukum waktu Pengertian akikah hukum waktu

Pengertian Akikah, Hukum dan Waktu Pelaksanaannya

Ibadah

Dalil Sunnah Mengazani Anak yang Baru Lahir

Ibadah

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

pendidikan rahmah el yunusiah pendidikan rahmah el yunusiah

Konsep Pendidikan Perempuan Menurut Rahmah El Yunusiah

Kajian

Konsep rumah tangga ideal Konsep rumah tangga ideal

Konsep Rumah Tangga Ideal Menurut Nur Rofiah

Keluarga

Trending

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Haruskah Mengumpulkan Rambut yang Rontok saat Haid?

Ibadah

tujuh sunnah ibadah haji tujuh sunnah ibadah haji

Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Meninggalkan Rukun Haji?

Ibadah

perempuan ceramah depan lelaki perempuan ceramah depan lelaki

Bolehkah Perempuan Ceramah di Depan Lelaki?

Kajian

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Hukum Menyisir Rambut bagi Perempuan Haid

Muslimah Daily

niat puasa niat puasa

Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

Ibadah

shalat thawaf niat arti shalat thawaf niat arti

Shalat Sunnah Thawaf, Lengkap dengan Niat, Arti, dan Zikirnya

Ibadah

17 macam mandi disunnahkan 17 macam mandi disunnahkan

17 Macam Mandi yang Disunnahkan dalam Islam

Ibadah

Connect