Ikuti Kami

Kajian

Kecerdasan Perempuan dalam Pandangan Gus Dur

lelaki perempuan mata allah
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur merupakan seorang ulama, pemimpin negara, sekaligus salah satu penggiat kemanusiaan di Indonesia. Tak jarang, banyak pendapatnya yang dianggap “nyeleneh” disuarakannya untuk membela hak-hak yang dilemahkan. 

Dalam tulisannya, Gus Dur pernah menyampaikan bahwa hadis “perempuan hanya memiliki separuh akal laki-laki” menjadi salah satu sumber tekstual yang kerap digunakan sebagai larangan kepemimpinan perempuan dalam pandangan agama. (Lihat buku “Islamku Islam Anda dan Islam Kita, hal. 128). Banyak narasi agama yang meragukan kecerdasan perempuan dan kemudian dibantah oleh Gus Dur akibat salah memahami teks agama. 

Di samping itu, dalil serupa yang banyak dirujuk pada konteks permasalahan yang sama, yaitu firman Allah di surah an-Nisa ayat 34, yang penggalannya berbunyi:

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ

Artinya: “Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri)”

Oleh karenanya, dua dalil inilah yang selalu dijadikan rujukan untuk menilai rendah wanita dan masih umum dipakai orang dalam Islam hingga dijadikan sebagai keyakinan bahkan oleh kaum perempuan itu sendiri. 

Hak laki-laki dan perempuan menurut Gus Dur, sejatinya berimbang. Ini karena Islam memang menilai demikian. Dalam mengungkapkan pandangannya tersebut, ia mengutip firman Allah dalam surah al-Hujurat ayat 13 tentang penciptaan manusia.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan….”

Ayat di atas mengisyaratkan adanya persamaan. Dalam pandangannya, Gus Dur menilai perbedaan laki-laki dan perempuan hanyalah bersifat biologis, tidak bersifat institusional atau kelembagaan sebagaimana yang disangkakan banyak orang dalam literatur klasik.

Bagi Gus Dur, realitas yang ada justru menunjukkan banyak kiprah dan kerja-kerja yang telah dilakukan oleh kaum perempuan disebabkan kecerdasan yang dimiliki. Dengan keluasan pergaulan yang dimilikinya, dia banyak menemukan dan mengakui tingkat kecerdasan perempuan yang seringkali melebihi laki-laki.

Baca Juga:  Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan, Mana Yang Lebih Utama?

Pandangannya tersebut bukan tanpa dasar. Dalam hal pendidikan di masa remaja hingga dewasa, Gus Dur banyak dipengaruhi oleh sang ibu, Nyai Solichah Wahid Hasyim. Dialah sosok ibu yang menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anaknya untuk mengemukakan pendapat dengan terbuka. 

Sebagaimana yang ditulis oleh Greg Barton dalam bukunya “Biografi Gus Dur”, Nyai Solichah telah mengembangkan kegemaran sang anak akan membaca dan menjadi terbiasa untuk mengikuti berbagai perkembangan mutakhir. Bahkan setelah suaminya, KH. Wahid Hasyim meninggal, Nyai Solichah berjuang sendirian mendampingi anak-anaknya. 

Dia terus mendorong anak-anaknya untuk terus aktif membaca berbagai referensi, berdiskusi tentang banyak hal, menjalin silaturahmi dengan berbagai tokoh sebagaimana yang diterapkan oleh sang suami. Didikan yang diterima Gus Dur ini pun yang membentuknya sebagai pecandu berbagai bacaan, tontonan, hingga musik. 

Menurut pengakuan Gus Dur, selain ibu orang yang paling berjasa dalam membina minat membacanya adalah seorang perempuan yang bernama Rubi’ah.

Rubi’ah adalah guru bahasa Inggris Gus Dur. Melalui gurunya itulah, pada usia 15 tahun dia diharuskan membaca What is To Be Done karya Lenin. Buku-buknya Pushkin,  Captain’s Daughter dari Turgenev, Andre Gide, La porte Etroite. Rubi’ah juga lah sosok yang mengajarkan Gus Dur membaca Trotsky. (Lihat buku “Kekuatan Perempuan dalam Perjuangan Gus Dur-Gus Miek, hal. 51)

Dalam pengakuannya yang lain saat menempuh pendidikan di Baghdad, Gus Dur menyempatkan diri untuk belajar bahasa Prancis pada seorang perempuan Prancis yang dia temui dalam pesta. Gus Dur menyukai cara pengajaran yang disampaikan oleh sang guru.

Masih banyak lagi kisah lain yang menunjukkan pengakuan akan adanya kecerdasan perempuan dalam pandangan Gus Dur. Dalam segi penciptaan, akal perempuan tidak tidak separuh dari laki-laki, tidak seperti yang dipahami umat Islam umumnya. Karena dalam kenyataan yang terjadi justru menunjukkan sebaliknya.

Baca Juga:  Kredibilitas Kepemimpinan Perempuan dalam Islam

Gus Dur menjadi sosok yang banyak terispirasi dari kaum perempuan. Seorang yang dididik oleh ibu pasca kematian sang ayah. Dan perempuan yang paling diakui kekuatanya oleh Gus Dur adalah ibunya sendiri. Perempuan yang harus mengurus anak-anaknya seorang diri, sekaligus perempuan yang menundukkan tokoh-tokoh besar demi membela dirinya.

Rekomendasi

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Ning Khilma Anis Ning Khilma Anis

Ning Khilma Anis; Bu Nyai Muda yang Berdakwah Melalui Karya Sastra

Biografi Siti Suryani Thahir Biografi Siti Suryani Thahir

Biografi Siti Suryani Thahir: Perintis Majelis Taklim Jakarta

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

Ditulis oleh

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Tiga Tradisi Bersalawat yang Rutin Diadakan di Pesantren Sunan Pandanaran

Muslimah Daily

Connect