Ikuti Kami

Kajian

Kaya Bersyukur atau Miskin Bersabar, Mana Lebih Utama?

kaya bersyukur miskin bersabar
Thousands of boys between 3 and 19, "talibes", beg on the streets of Senegal for their food and for money to give to the "teacher" who controls them.

BincangMuslimah.com – Memiliki harta kekayaan dan bisa memiliki segala sesuatu yang diinginkan adalah sesuatu yang pastinya diimpikan oleh banyak orang. Namun, di antara orang-orang yang mengidam-idamkan kecukupan ini, tidak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa menjadi miskin dan tidak memiliki harta bisa menjadikannya hidup bahagia di akhirat. Barangkali keinginan ini berangkat dari sabda Rasulullah saw. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” ‌قمت ‌على ‌باب ‌الجنة، فإذا عامة من دخلها المساكين، وإذا أصحاب الجد، وقال يحيى بن سعيد وغيره: إلا أصحاب الجد، محبوسون، إلا أصحاب النار فقد أمر بهم ‌إلى ‌النار

Artinya: “Rasulullah saw bersabda: Aku pernah berdiri di depan pintu surga. Ternyata kebanyakan dari orang-orang yang memasuki surga tersebut adalah orang-orang miskin. Sedangkan orang-orang kaya (riwayat Yahya bin Sa’id dan selainnya menyebutkan kata “kecuali orang-orang kaya) mereka tertahan terlebih dahulu kecuali para ahli neraka mereka telah diperintahkan langsung menuju neraka.…”

Dari hadis ini, tentu banyak sekali penafsiran dari para ulama. Mengingat tidak sedikit dari sahabat bahkan Rasulullah sendiri yang tidak hidup dalam kemiskinan namun dijamin masuk surga. Oleh karena itu, kehidupan bagaimanakah yang lebih utama? Orang kaya yang bersyukur ataukah orang miskin yang bersabar?

Masalah ini pernah dibahas oleh salah satu ulama kontemporer, yakni Syekh Yusuf al-Qardhawi di dalam kitabnya yang memuat tentang fikih prioritas yang dikenal dengan nama Fiqh al-Aulawiyat halaman 241. Menurut beliau, para ulama tentunya memiliki pendapat yang berbeda dalam menjawab pertanyaan ini. Namun, beliau lebih mengunggulkan pendapat yang mengatakan bahwa orang yang hidup dalam kekayaan dan tetap bersyukur kepada Allah adalah orang yang lebih utama. Beliau mengunggulkan pendapat ini dengan mengemukakan beberapa dalil. Di antaranya sebagai berikut:

Baca Juga:  Pandangan Kiai Hussein Muhammad Tentang Hak Reproduksi Perempuan

Pertama, firman Allah Swt di dalam QS. Saba’ [34]:13:

وَقَلِيلٞ مِّنۡ عِبَادِيَ ٱلشَّكُورُ…

Artinya: “…dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”.

Kedua, firman Allah Swt di dalam QS. Al-A’raf [7]:17:

وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ…

Artinya: “…dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”.

Ketiga, Rasulullah saw pernah berdoa kepada Allah SWT untuk meminta kekayaan dan berlindung kepada Allah Swt. dari kefakiran. Di antara doa-doa tersebut adalah:

Doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:

‌اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى ‌وَالْعَفَافَ ‌وَالْغِنَى

Allahumma inni as’aluka al huda wat tuqa wal afafa wal ghina

Artinya: “Ya Allah hamba meminta petunjuk, lemah lembut dan kekayaan kepadaMu”.

Doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bazzar:

‌اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ، وَمِنْ ‌الْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَم

Allahumma inni a’uzubika minal faqri wa minalqillati wadzzillati wa a’uzubika an azhlima aw uzhlama

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya hamba memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran, dari sedikit dan kehinaan.Dan hamba memohon perlindungan kepada-Mu terhadap kezaliman yang hamba perbuat dan kezaliman dari orang lain”.

Doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dan al-Baihaqi:

‌اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْكُفْرِ و‌َالْفُسُوْقِ وَالشِّقَاقِ وَالنِّفَاق

Allahumma inni a’udzubika minal faqri walkufri walfusuqi wasy syiqaqi wannifaq

Artinya: “Ya Allah hamba berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, celaka dan kemunafikan”.

Dari keterangan yang dipaparkan oleh Syekh al-Qardhawi tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang kaya yang bersyukur lebih utama daripada orang miskin yang bersabar. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita berharap meminta dan berusaha untuk menjadi kaya asalkan kita tetap bersyukur kepada Allah Swt. atas semua karunia yang telah Allah berikan. Karena kekayaan yang kita gunakan dalam kebaikan justru akan mempermudah kita untuk menuju surga.

Baca Juga:  Arti Mimpi Hamil dalam Islam

Semoga bermanfaat.

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Kajian

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Muslimah Talk

Trending

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Muslimah Daily

menabuh rebana perayaan maulid menabuh rebana perayaan maulid

Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Connect