Ikuti Kami

Kajian

Adat Kawin Tangkap Sumba, Budaya yang Mengsubordinasi Perempuan

Adat Kawin Tangkap Sumba

BincangMuslimah.Com – Pada 7 September 2023, media sosial diramaikan dengan video rekaman aksi sekelompok pria menculik wanita yang dinarasikan sebagai adat kawin tangkap di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang wanita sedang berdiri di tepi jalan. Kemudian, tiba-tiba datang sekelompok pria menculik paksa dan membawanya menggunakan mobil pikap. Berdasarkan kronologi yang beredar, penculikan ini adalah perjodohan yang tidak diketahui oleh pihak perempuan.

Adat kawin tangkap di Sumba dimaknai oleh warga setempat sebagai tahap awal perkawinan adat. Praktik ini sudah dikenal di pedalaman NTT sejak dulu ini diawali dengan pura-pura menculik calon mempelai perempuan yang sudah didandani ke rumah calon mempelai laki-laki. Peminangan baru resmi dimulai setelah calon mempelai perempuan setuju untuk menikah dan disusul oleh penyerahan belis (mahar).

Dalam sejarah Indonesia, dulunya kawin tangkap telah terjadi di Bali dan praktiknya sangat melenceng dari kebiasaan. Dari dua yang terjadi pada bulan juni 2020 terdapat unsur pemaksaan dan intimidasi dikarenakan perempuan menolak.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Aprissa Taranau, ketua Badan Pengurus Nasional Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (Peruati), Sumba, terdapat tujuh kasus kawin tangkap yang terjadi di sepanjang tahun 2016 hingga Juni 2020.

Tradisi pernikahan yang sangat merugikan perempuan nyatanya  tidak hanya terjadi di Indonesia namun hampir di seluruh dunia. Kita bisa melihat dari jejaknya sejarah perang antar suku yang terjadi sepanjang periode Yunani kuno. Laki-laki Eropa abad pertengahan terbiasa menculik perempuan yang dipandang bisa meningkatkan status sosial lewat pernikahan.

Dalam Stolen Wommen in Medieval England yang ditulis Caroline Dunn, Sejarawan yang banyak meneliti perempuan Eropa abad pertengahan. Ia memaparkan bahwa menculik pengantin erat kaitannya dengan pernikahan paksa.

Baca Juga:  Matrilineal: Tradisi Minangkabau yang Muliakan Perempuan dalam Adat

Lebih lanjut, dalam kasus pernikahan paksa, pemerkosaan dan penculikan adalah konsep tumpang tindih karena penculik seringkali memperkosa korban dengan tujuan mempermalukan dan menjebaknya ke dalam pernikahan. Kenyataan lain juga berkembang di kalangan suku Romani (Gipsi) di Eropa dan dipraktikkan di benua Amerika, Afrika, dan kawasan Kaukasus.

Di beberapa negara di Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kirgistan. Para jagoan suku nomaden dari kawasan pegunungan biasanya menggerebek perempuan yang tidak dia kenal dari suku musuh dengan tujuan memusnahkan keturunan mereka.

Barbara Ayres dalam studi “Bride Theft and Raiding for Wives in Cross-Cultural Perspective” menyebut terdapat empat pola penculikan mempelai perempuan di seluruh dunia. Selain dengan jalan menggerebek, ada pula cara menculik mempelai dalam desa yang sama, diikuti negosiasi antarkeluarga dan penyerahan mahar.

Selain itu, ada kalanya penculikan dilakukan atas kesepakatan pihak perempuan demi menghindari perjodohan atau bagian dari upacara adat. Sementara menurut Russell Kleinbach, Profesor Emiritus Sosiologi di Universitas Philadelphia, menculik pengantin bukanlah hal yang lumrah dilakukan di belahan dunia manapun.

Para pelaku biasanya akan menerima hukuman rajam bila tertangkap. Sayangnya di masa modern, menghukum para pelaku tidak lagi semudah melempari mereka dengan batu sampai mati.

Di awal tahun 2000-an, Kirgizstan mendulang reputasi buruk sebagai “pusat penculikan pengantin perempuan.” Ketika itu semakin banyak peneliti dan aktivis yang mengecam pelanggaran hak-hak perempuan dalam kebiasaan primitif tersebut. Antara tahun 1999 dan 2001, sekitar 50 persen pernikahan etnis yang terjadi di Kirgizstan timbul dari hasil penculikan.

Rekomendasi

Perempuan yang Menangis Kepada Perempuan yang Menangis Kepada

Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam: Perlawanan Korban Kawin Tangkap Sumba

Wadjda Eksistensi Perempuan Arab Wadjda Eksistensi Perempuan Arab

Review Film: Wadjda dan Eksistensi Perempuan Arab

istri dinikahi nabi syawal istri dinikahi nabi syawal

Aksi Kawin Tangkap Terjadi Lagi di Sumba, Adat yang Harus Dihapuskan

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect