Ikuti Kami

Kajian

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com-Dalam surah al-Baqarah ayat 183-185 menerangkan tentang puasa Ramadan. Namun, di ayat 186 menerangkan tentang anjuran berdoa, dan disambung dengan ayat 187 yang kembali menyinggung perihal puasa. Lalu apa makna dan pesan yang terkandung dalam ayat doa di tengah-tengah ayat puasa? Berikut penjelasannya!

 

Ayat dan Asbabun Nuzul

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ۝١٨٦

Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. Al-Baqarah Ayat 186)

Dalam Asbabun Nuzul Imam as-Suyuthi, ayat ini turun berkenaan dengan orang Arab Badui yang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw., “Apakah Tuhan kita dekat sehingga kita cukup berbisik saat memohon kepada-Nya, ataukah Dia jauh sehingga kita perlu berteriak memanggilnya?”. Nabi Muhammad Saw. terdiam mendengar pertanyaan mereka, lalu turunlah ayat di atas.

Sedangkan dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan dari periwayatan Abu Musa al-Asy’ari ayat ini berkenaan dengan peristiwa peperangan. Dalam riwayat itu menyebutkan, “Kami tidak naik ke tempat yang tinggi atau turun ke lembah kecuali kami meningikan suara kami dengan kalimat takbir.

Beliau mendekat kepada kami, lalu bersabda, “Wahai manusia, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya itu lebih dekat dari salah satu di antara kamu dari punuk kendaraannya.”

 

Pesan Tersembunyi Al-Baqarah Ayat 186

Menurut Abu Bakar Zaid dalam Tashhihu as-Du’a‘ ayat di atas merupakan salah satu sisi-sisi kerahasiaan dalam Al-Qur’an. Alasannya, karena Allah menyebutkan Al-Baqarah ayat 186 tersebut setelah sempurnanya bilangan bulan Ramadan dan sebelum ayat tentang menyempurnakan malam turun. Al-Baqarah ayat 186 memberikan isyarat kepada orang yang berpuasa untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa di bulan Ramadan, terlebih lagi di waktu berbuka puasa.

Baca Juga:  Murtad Lalu Beriman Lagi, Wajib Mengqadha Shalat?

Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Lubab bahwa ayat 186  dalam Al-Baqarah tersebut hadir untuk menjanjikan pengabulan doa bagi orang-orang yang benar-benar berdoa. Dan yang berdoa hendaklah memperkenankan tuntunan yang diperintahkan Allah, serta percaya atas ketetapan-Nya.

Ayat tentang anjuran berdoa di tengah-tengah ayat puasa seolah-olah mengisyaratkan bahwa di bulan puasa Ramadan hendaknya umat muslim memperbanyak berdoa kepada Allah. Hal ini juga sesuai dengan hadis Rasul Saw. bahwa

ثَلاَثَـةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُها اللّهُ فَوْقَ الْغَمامِ و يَفْتَحُ لَها اَبْوابَ السَّماءِ و يَقُوْلُ: و عِزَّتِى لَانْصُرُنَّكَ و لَوْ بَعْدَحِيْنَ

Tiga macam orang tidak ditolak doanya, yaitu Imam yang adil, orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka dan doa seorang yang teraniaya. Allah akan mengangkat doanya ke atas awan, membuka pintu-pintu langit, serta Allah berfirman, “Demi kebesaran-Ku, pasti aku akan menolong engkau walaupun setelah berlalu sesuatu waktu”. (H.R. Ahmad, tirmidzi, dan Ibnu Hibban dan Abu Hurairah).

 

Isyarat Perintah untuk Berdoa

Isyarat pesan yang terkandung dalam ayat di atas juga bisa ditilik dari segi redaksinya yang diawali dengan kata idza. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa berdoa adalah setengah dari dikabulkannya doa. Sederhananya bisa menganalogikan dengan orang kaya raya yang berharap ada orang datang kepadanya untuk meminta bantuan. Tentu peluang akan mendapat bantuan lebih besar. Seperti itulah gambaran kemurahan Allah kepada hamba-Nya dalam ayat ini.

Selain itu, secara redaksi juga menggunakan awalan kata wa idza sa’alaka bukan yas’alunaka ataupun qul. Hal ini mengindikasikan bahwa kehadiran Allah begitu dekat dengan hamba, sehingga terkabulnya doa punya peluang besar untuk segera dikabulkan. Maka dari itu, senyampang masih di bulan puasa Ramadan, marilah kita perbanyak berdoa memohon rahmah, rahim dan maghfirahnya.

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Rekomendasi

Tips Cegah Rasa Kantuk Saat Beraktivitas di Bulan Ramadan Tips Cegah Rasa Kantuk Saat Beraktivitas di Bulan Ramadan

Tips Cegah Rasa Kantuk Saat Beraktivitas di Bulan Ramadan

Mengulas Berbagai Peristiwa Bersejarah di Bulan Syawal Mengulas Berbagai Peristiwa Bersejarah di Bulan Syawal

Menuntut Ilmu di Bulan Ramadan

Berburu Takjil Turut Dinanti Pemeluk Agama Selain Islam, Bukti Indahnya Toleransi Negeri Ini Berburu Takjil Turut Dinanti Pemeluk Agama Selain Islam, Bukti Indahnya Toleransi Negeri Ini

Berburu Takjil Turut Dinanti Pemeluk Agama Selain Islam, Bukti Indahnya Toleransi Negeri Ini

Tata Cara Membayar Fidyah Tata Cara Membayar Fidyah

Tata Cara Membayar Fidyah Ramadhan

Ditulis oleh

Alumni prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel, Surabaya. Minat pada kajian Islam dan Alquran. Kini juga aktif sebagai penulis di tafsirquran.id.

Komentari

Komentari

Terbaru

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Kajian

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri? Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Kajian

Parenting Islami : Ini Enam Keunggulan Mendidik Anak dengan Dongeng dan Cerita

Keluarga

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1 Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Muslimah Daily

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK

Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK

Muslimah Talk

Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam

Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam

Kajian

perempuan pada masa jahiliyah perempuan pada masa jahiliyah

Benarkah Perempuan Kurang Akal?

Kajian

Trending

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Connect