BincangMuslimah.Com – Kekerasan terhadap perempuan baik fisik maupun psikis adalah salah satu bentuk kejahatan yang banyak terjadi dalam sejarah. Pandangan patriarki yang sangat melekat dan terus dilanggengkan melalui institusi pendidikan dan pola pengasuhan dalam keluarga menjadi salah satu faktor besar adanya kekerasan terhadap perempuan. Itulah mengapa, beberapa ayat dalam Alquran dan hadis Nabi sudah berbicara tentang anti kekerasan meski seringkali pelaku kekerasan sering berdalih atas nama agama.
Beberapa ayat Alquran dan sabda Nabi yang mengkampanyekan dan mendorong nilai kesetaraan menunjukkan bahwa sebenarnya Islam adalah agama yang anti terhadap perilaku kekerasan. Pada surat an-Nahl ayat 97 dinyatakan mengenai bahwa laki-laki dan perempuan akan mendapatkan ganjaran yang sama atas kebaikan yang dilakukan. Ayat tersebut berbunyi,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.
Ayat ini menjelaskan bahwa siapapun yang beriman terlepas dari jenis kelaminnya akan mendapat ganjaran yang sesuai. Ayat lain yang menyinggung hal yang sama juga termaktub dalam surat al-Ahzab ayat 35,
Artinya: Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar.
Dalam ayat ini, Allah bahkan memperjelas penggunaan katanya sesuai dengan jenis kelamin mudzakkar dan muannats. Ini menunjukkan penegasan mengenai nilai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Pada ayat berikutnya, surat an-Nahl ayat 58-59 menggambarkan kutukan Allah pada kebiasaan masyarakat Arab yang tidak menerima kelahiran bayi perempuan.
Artinya: (Padahal,) apabila salah seorang dari mereka diberi kabar tentang (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah (sedih dan malu). (58)
Dia bersembunyi dari orang banyak karena kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruk (putusan) yang mereka tetapkan itu! (59)
Tidak hanya melalui Alquran, pesan-pesan anti kekerasan juga disampaikan melalui hadis Nabi. Hadis pertama ialah hadis yang menarasikan bahwa laki-laki dan perempuan adalah saudara.
Artinya: Sungguh, perempuan adalah saudara kandung laki-laki (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Berikutnya, hadis yang jelas-jelas melarang siapapun memukul perempuan. Hadis tersebut berbunyi,
Artinya: Jangan kamu pukul hamba-hamba Allah dari kaum perempuan (HR. Abu Daud)
Rasulullah juga mengingatkan para suami agar tidak melakukan kekerasan pada istri mereka.
Artinya: Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik terhadap istrinya. Aku adalah yang terbaik terhadap istriku (HR. Tirmidzi)
Beberapa teks di atas baik Alquran maupun hadis menunjukkan bahwa sebenarnya nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam adalah nilai yang mengandung kesetaraan dan anti kekerasan terhadap perempuan.
1 Comment