Ikuti Kami

Kajian

Ancaman Bagi Para Penimbun Barang di Masa Pandemi

para penimbun di masa pandemi
Freepik.com

BincangMuslimah.Com – Saat virus Covid-19 menyerang Indonesia pada tahun lalu, seketika orang-orang mengalami panic buying. Mereka memborong begitu banyak barang dan makanan pokok karena khawatir kehabisan stok. Tidak memikirkan apakah orang lain akan kekurangan atau tidak. Jahatnya lagi, sebagian orang atau kelompok tertentu sengaja membeli barang sebanyak mungkin yang lalu dijual dengan harga tinggi. Para penimbun barang tersebut seolah mencari kesempatan di atas kesempitan orang lain di masa pandemi.

Mulanya masker yang dan hand sanitizer yang diburu oleh masyarakat terutama di kalangan kota, sekarang sebuah produk susu dan minuman dengan kandungan vitamin C yang tinggi jadi buruan juga. Mereka memburunya dengan kalap. Kita bisa melihat fenomena itu di media sosial, secara serakah yang didorong rasa takut mereka ambil produk-produk itu yang mereka yakini bisa membunuh virus dan menetralkan racun dalam tubuh mereka.

Tentu sikap ini jauh dari rasa kemanusiaan, dari rasa simpati dan empati kepada sesama. Sikap yang hanya mementingkan diri sendiri. Dan Islam jelas mengancam perbuatan ini. Ini mirip sebuah tindakan yang pernah dilakukan oleh suatu kaum semasa Nabi Syu’aib yang hidup jauh sekali sebelum kita.

Kaum tersebut bernama Ashabul Aykah, penduduk Aykah yang namanya dinisbatkan kepada suatu tempat atau kota di suatu negara. Nama kaum ini disebut beberapa kali dalam Alquran. Misal, pada surat al-Hijr ayat 78:

وَاِنْ كَانَ اَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ لَظٰلِمِيْنَۙ

Artinya: Dan sesungguhnya penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim

Surat as-Syu’ara ayat 176:

كَذَّبَ اَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ

Artinya: Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul

Yang kemudian diceritakan bahwa mereka sering mengurangi timbangan barang dagangan kepada pembeli pada ayat 183:

Baca Juga:  Empat Minuman yang Cocok Menemani Buka Puasa Selama Covid-19

وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۚ

Artinya: Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi

Lalu pada surat Shad ayat 13 yang masuk pada golongan pendusta para utusan Allah yang mendatangi mereka:

وَثَمُوْدُ وَقَوْمُ لُوْطٍ وَّاَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الْاَحْزَابُ

Artinya: dan (begitu juga) Samud, kaum Lut dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul).

Dan terakhir surat Qaf ayat 14:

وَّاَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍۗ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِ

Artinya: dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).

Dalam beberapa literatur tafsir Alquran, ada beberapa perbedaan mengenai makna atau arti nama Aykah. Sebagian mengatakan bahwa Aykah adalah nama suatu kota di suatu negara. Penafsiran lain menyebutkan bahwa Aykah bermakna suatu tempat yang ditumbuhi oleh banyak pohon yang lebat dan kokoh.

Dalam tafsir milik Imam Thabari, yang menelusuri kandungan pada surat al-Hijr ayat 78 disebutkan Aykah adalah nama tempat yang dikelilingi oleh pepohonan. Kaum tersebut, akibat sikap melawan dan tidak beriman kepada Nabi Syu’aib dan atas apa yang dibawa olehnya terkena azab berupa cuaca panas selama tujuh hari, lalu tempat mereka ditiupkan angin kencang hingga hancur luluh lantak tak tersisa dari mereka.

Begitu juga pada ayat 183 dalam surat as-Syu’ara, mereka diceritakan sebagai kaum yang sering berbuat dzalim lantaran mengurangi timbangan pada barang dagangan mereka ke para penjual. Bahkan dalam tafsir berjudul Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta`wil karya Imam Baidhowi, mereka diperingatkan untuk tidak melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh atau melakukan pembegalan.

Baca Juga:  Sumpah Pemuda: Dekonstruksi dan Rekonstruksi Hindia Belanda Menuju Indonesia

Selama hidupnya, kaum ini memang dikenal berbuah zalim, tidak adil, dan tidak menerapkan sikap-sikap kemanusiaan. Buktinya, mereka gemar mengurangi timbangan pada barang yang dijual kepada pembeli, atau menimbung barang-barang serta bahan makanan pokok di masa panen dan akan menjualnya di masa paceklik.

Sama halnya yang kita lihat saat ini. Pandemi mengubah banyak sikap manusia. Bagi mereka yang tak punya hati nurani akan memanfaatkan situasi ini dengan curang. Mereka menimbung barang-barang yang dibutuhkan seperti masker, handsinitizer, susu, da vitamin. Mereka memanfaatkan situasi dengan kejam, tidak berkeprimanusiaan.

Jika melihat apa yang terjadi pada kaum Aykah, tentu tindakan tersebut tidaklah dibenarkan. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang sengaja menjadi penimbun barang di masa pandemi ini. Semoga mereka segera disadakarn dan Allah mengampuni segala dosa-dosanya. Aamiin.

 

Rekomendasi

Irma Hidayana Penggagas LaporCovid19 Irma Hidayana Penggagas LaporCovid19

Irma Hidayana, Penggagas LaporCovid19

koma wajibkah menqadha shalatnya koma wajibkah menqadha shalatnya

Pasien Covid-19 Koma, Wajibkah Ia Mengqadha Shalat Setelah Sembuh?

corona sebagai tanda kiamat corona sebagai tanda kiamat

Corona Sebagai Tanda Kiamat, Benarkah Demikian?

kurban sedekah korban covid-19 kurban sedekah korban covid-19

Sebaiknya Dahulukan Kurban atau Sedekah untuk Korban Covid-19?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Connect