BincangMuslimah.Com. Dalam agama Islam, selain disunnahkan melakukan shalat Idul Adha dan memperbanyak membaca takbir, umat Islam juga dianjurkan melakukan kurban sebagai ungkapan syukur atas karunia yang diberikan Allah Swt. Kurban juga bertujuan untuk mengenang Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail dalam hal pengorbanan mereka kepada Allah Swt.
Dalam proses penyembelihan hewan kurban terdapat rukun dan sunnahnya. Berikut beberapa sunnah yang dapat dilakukan saat menyembelih hewan kurban yang dipaparkan oleh Imam Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam karyanya Qut al-Habib- al-Gharib Tausyih ala’ Ibnu Qosim halaman 518.
Pertama, membaca basmalah
Makruh hukumnya tidak membaca basmalah ketika menyembelih hewan. Baik itu hanya sekedar untuk dimakan maupun untuk dikurbankan. Namun, ada beberapa ulama yang mengharamkan memakan hewan hasil sembelihan yang tidak disembelih dengan membaca basmalah, seperti halnya ulama yang bermazhab Hanafi. Hal ini berdasarkan pada Surat al-An’am [6]: 121:
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan Binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.”
Kedua, membaca shalawat
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Hal ini dilakukan sebagai bentuk tabarrukan atau mengambil berkah dari Nabi Muhammad saw
Ketiga, hewan yang disembelih menghadap kiblat
Yang dimaksud menghadap kiblat di sini adalah menghadapkan hewan ke arah kiblat, tepatnya bagian leher yang akan disembelih. Alasannya adalah karena kiblat merupakan arah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Letak kepala hewan yang akan disembelih bisa di sebelah utara dan boleh di sebelah selatan.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi penyembelih. Namun, menurut pendapat yang unggul penyembelih juga disunnahkan menghadap kiblat.
Keempat, membaca takbir tiga kali sebelum dan sesudah membaca basmallah
disunnahkan setelah takbir ketiga membaca kalimat وَلِلهِ الْحَمْدُ, seperti ini:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوَللَِّهِ الْحَمْدُ
Kelima, Berdoa agar penyembelihan diterima oleh Allah
Penyembelih bisa berdoa dengan lafal doa berikut:
اللَهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ هَذِهِ الْأُضْحِيَّةَ مِنِّي نِعْمَة مِنْكَ وَتَقََرَّبَتْ بِهَا إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْهَا مِنِّي بَا كَرِيْم
Artinya: “Ya Allah, (hewan kurban) ini adalah (nikmat) dari-Mu, dan untuk (bertaqarrub kepada)-Mu. Maka terimalah (kurban) dari …. (sebut nama yang berkurban) …. sebagai nikmat darimu dan dengannya untuk bertaqarrub kepada-Mu, maka terimalah (kurban) ini darinya/dari mereka.”
Keenam, menggunakan pisau atau alat penyembelihan lain yang tajam
Ketika menyembelih hewan kurban sangat dianjurkan untuk menggunakan alat yang tajam agar hewan kurban tidak tersiksa. Sebagaimana hadis yang diriwayat oleh Imam Muslim berikut ini:
Artinya: “Diriwayatkan dari Syaddad ibn Aus ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Ada dua hal yang senantiasa aku jaga yang berasal dari Rasulullah saw. Rasulullah bersabda: “Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, maka baguskanlah cara dan keadaan dalam membunuh, dan apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya, dan hendaklah menajamkan pisaunya, dan menenangkan hewan sembelihannya.” (HR Muslim).
Ketujuh, menyembelih hewan kurban dengan cara memutus tenggorokan dan urat nadi di leher
Hal ini dilakukan agar hewan yang disembelih bisa mati secara cepat dan tidak mengalami sakit yang bersangatan.
Kedelapan, membaringkan hewan pada sisi kirinya dan memisahkan ketiga kakinya dari kaki kanan dan kaki belakangnya
Kesembilan, membawakan air untuk diminum kurban terlebih dahulu
Artinya: Membawakan air untuk diminum kurban terlebih dahulu
Itulah beberapa sunnah saat menyembelih hewan kurban. Sebenarnya kesunnahan ini juga berlaku meskipun hewan yang disembelih bukan untuk kurban Idul Adha.