BincangMuslimah.Com – Berdoa adalah bagian dari aktivitas muslim sebagai pengakuan akan kehambaan diri. Berdoa bukan semata-mata tentang pengabulan harapan, tapi juga eksistensi sebagai hamba Allah. Dalam aktivitas berdoa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti adab dan waktu yang mustajab untuk berdoa.
Mengetahui adab dan waktu mustajab saat berdoa adalah bagian dari ikhtiar manusia. Adapun anggapan bahwa doa tidak sekedar tentang pengabulan harapan tapi juga pengakuan sebagai hamba pernah Rasulullah sabdakan melalui riwayat Nu’man bin Basyir,
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ { وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ }
Artinya: dari [Yusai’] dari [An Nu’man bin Basyir] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Doa adalah ibadah.” Kemudian beliau membaca ayat: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini hendak menginformasikan bahwa doa adalah bagian dari ibadah. Masa siapa saja hamba yang tidak berdoa kepada Allah, maka ia dianggap sombong dan hina. Itulah alasan mengapa seorang hamba harus senantiasa berdoa kepada Allah. Kembali ke pembahasan awal, berikut akan penulis sampaikan 5 waktu yang mustajab untuk berdoa;
Sepertiga Malam
Di waktu tersebut, Allah memudahkan doa seorang hamba untuk dikabulkan. Karena pada saat itu, pintu-pintu langit terbuka. Sebagaimana hadis Rasulullah yang disampaikan melalui penuturan sahabat Abu Hurairah,
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ اللَّهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا كُلَّ لَيْلَةٍ حِينَ يَمْضِي ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلُ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ مَنْ ذَا الَّذِي يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ ذَا الَّذِي يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ ذَا الَّذِي يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ فَلَا يَزَالُ كَذَلِكَ حَتَّى يُضِيءَ الْفَجْرُ
Artinya: dari [Abu Hurairah] bahwasannya bersabda: “Allah turun kelangit dunia setiap malamnya ketika telah berlalu sepertiga malam yang pertama, kemudian Dia berfirman; Saya adalah Raja, barang siapa yang berdo’a kepadaku niscaya Aku akan mengabulkannya, barang siapa yang meminta kepadaku niscaya Aku akan memberinya dan barang siapa yang meminta ampunan kepadaku niscaya Aku akan mengampuninya, dan Dia masih saja berfirman seperti itu sampai fajar menyingsing.” (HR. Tirmidzi)
Setiap Lepas Shalat Fardhu
Dalam sehari, setiap muslim melaksanakan ibadah wajib berupa shalat sebanyak lima kali. Di waktu itulah sebaiknya ia menyisihkan waktunya untuk berzikir dan berdoa sebanyak-banyaknya. Ini berdasarkan sabda Rasulullah,
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
Artinya: dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib.”
Jeda antara Azan dan Iqomah
Di antara azan dan iqomah, seseorang yang mendengar azan lalu berdoa khusus mendengarkan adzan disunnahkan untuk memperbanyak doa. Ini juga yang menjadi dalil untuk beberapa orang yang memperbanyak pujian dan shalawat sebelum melaksanakan shalat sebagaimana yang terjadi di beberapa surau atau mushalla Indonesia. Selaras dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad melalui lisan Anas bin Malik,
الدُّعاءُ بين الأذانِ و الإقامةِ مُستجابٌ ، فادْعوا
Artinya: doa antara azan dan iqomah adalah doa yang mudah diijabah. Maka berdoalah! (HR. Abu Daud, Tirmidzi, an-Nasa’i)
Saat Turun Hujan
Hujan adalah bagian dari rahmat dan anugerah Allah. Saat hujan, seseorang juga disunnahkan untuk memperbanyak doa. Nabi Muhammad bersabda melalui periwayatan Sahl bin Sa’ad,
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، وتحت المطر
Artinya: “Dua hal yang tidak ditolak: doa pada saat adzan (atau setelahnya) dan sedang hujan” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak dan Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir)
Hari Jumat
Pada hari Jumat, seorang muslim disunnahkan untuk memperbanyak membaca shalawat, berdoa, melakukan aktivitas bersih-bersih seperti potong kuku, mencukur bulu, dan lain-lain. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad,
عن أبي هريرة: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة، فقال: «فيه ساعة، لا يوافقها عبد مسلم، وهو قائم يصلي، يسأل الله تعالى شيئا، إلا أعطاه إياه» وأشار بيده يقللها
Artinya: Dari Abu Hurairah, “sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama menyebutkan tentang hari Jumat, beliau bersabda: pada hari Jumat itu ada suatu saat, tidaklah seorang hamba Muslim mengerjakan shalat lalu dia berdoa tepat pada saat tersebut melainkan Allah akan mengabulkan doanya tersebut.” (HR. Bukhari)
Demikian 5 waktu yang mustajab untuk berdoa. Meski sejatinya, kapanpun kita berdoa, Allah tentu akan mengabulkannya, tapi setidaknya di waktu-waktu tersebut ada keistimewaan tersendiri. Wallahu a’lam bishowab.