Ikuti Kami

Ibadah

Kapan Kita Dianjurkan Bertasbih?

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

BincangMuslimah.Com – Ada beberapa kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik untuk diucapkan) yang kita kenal, salah satunya adalah kalimat tasbih atau biasa kita menyebut dengan subhanallah. Sebenanrya apa makna kalimat tasbih dan dalam kondisi seperti apa kita dianjurkan mengucapkan kalimat tasbih?

Al-Imam Fakhruddin Al-Razi dalam kitabnya Mafatih al-Ghaib menyebutkan bahwa kalimat tasbih terkadang bermakna tanzih atau digunakan untuk mensucikan dzat Allah swt dari sifat-sifat yang meyerupai makhluk , selain itu kalimat tasbih juga bisa mengandung arti ta’ajjub atau kekaguman terhadap Allah swt atau makhluk ciptaanNya.

Dalam beberapa keadaan, Allah swt menyebutkan kalimat tasbih yang mengandung makna tanzih. Diantaranya adalah:

1. Ketika Allah menegaskan bahwa Dia adalah pengatur seluruh alam dan tidak ada yang mampu menandingiNya, Allah swt menyebutkan:

وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Mahasuci Allah Tuhan semesta Alam” (QS. An-Naml:8)

2. Allah swt terbebas atau bersih dari ucapan-ucapan orang yang dhalim, Allah swt menyebutkan:

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ

Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. (QS. Ash-Shaffaat; 180)

3. Allah swt Maha Kaya, ia tidak membutuhkan apapun dari selainNya,

فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Yasin; 83)

4. Allah menegaskan bahwa diriNya tidak mungkin memiliki anak, seraya berfirman:

سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ …

Maha Suci Allah dari mempunyai anak, (QS. An-Nisa; 171)

5. Allah menegaskan bahwa diriNya tidak mungkin memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan oleh orang-orang yang menyekutukanNya seraya berkata

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). (QS. Yunus; 18)

Baca Juga:  Benarkah Muslimah Tidak Boleh Shalat Zuhur hingga Selesai Shalat Jumat?

Selain bermakna tanzih, kalimat tasbih juga mengandung makna ta’ajjub atau kekaguman akan sifat-sifat Allah atau kekaguman terhadap ciptaanNya. Berikut ini adalah contoh-contoh tasbih yang mengandung makna ta’ajjub :

1. Allah swt menegaskan keagunganNya bahwa hanya Dialah yang mampu menundukkan hewan-hewan yang memiliki sifat buas terhadap manusia yang lemah,

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ

“Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,” (QS. Az-Zukhruf; 13)

2. Allah menegaskan bahwa Dialah dzat yang menciptakan alam ini beserta seluruh isinya tanpa ada sedikitpun rasa lelah ataupun payah seraya berfirman:

سُبْحانَهُ إِذا قَضى أَمْراً فَإِنَّما يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (QS. Maryam; 35)

3. Allah swt bertasbih atas diriNya tatkala menceritakan bahwa Dia adalah dzat yang mampu menghapuskan dosa kemaksiatan yang dilakukan oleh hambaNya selama 70 tahun dengan pertaubatan yang dilakukan hambanya dalam sesaat, sebagaimana firmanNya:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِها

dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya (QS. Thaha; 130)

4. Allah swt menegaskan bahwa hanya Dialah dzat yang Maha mengetahui tanpa ada yang memberi tahu ataupun memberi petunjuk, seraya berfirman:

سُبْحانَكَ لا عِلْمَ لَنا إِلاَّ ما عَلَّمْتَنا

Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; (QS. Al-Baqarah; 32)

Selain yang tersebut dalam firman Allah swt dalam al-Qur’an, Nabi saw juga menyebutkan melalui sabdanya mengenai kapan kita dianjurkan untuk bertasbih. Al-Imam al-Nawawi dalam salah satu karyanya yaitu al-Adzkar menuliskan Bab Jawaz al-Ta’ajjub bi Lafdzi al-Tasbih wa al-Tahlil wa Nahwihima, yaitu bab yang membahas kebolehan mengucapkan kalimat tasbih dan tahlil saat melihat atau mendengar sesuatu yang mengagumkan. Salah satu hadis yang dikutip oleh al-Imam al-Nawawi dalam bab tersebut adalah:

Baca Juga:  Lima Perkara Sunnah Ketika Melakukan Mandi Besar

عن أبي هريرة رضي الله عنه؛ أن النبيّ صلى الله عليه وسلم لقيه وهو جُنُب، فانسلَّ فذهبَ فاغتسلَ، فتفقَّده النبيّ صلى الله عليه وسلم، فلما جاء قال: “أيْنَ كُنْتَ يا أبا هُرَيْرَةَ؟! ” قال: يا رسول الله! لقيتني وأنا جُنُب فكرهتُ أن أُجالسَك حتى أغتسل، فقال: “سُبْحانَ اللَّه! إنَّ المُؤْمِنَ لا يَنْجُسُ”

Dari Abu Hurairah ra, suatu ketika Rasulullah saw menemui Abu Hurairah dan ia (Abu Hurairah) dalam keadaan junub, Abu Hurairah lantas mempercepat langkahnya dan meninggalkan Nabi untuk mandi, lalu Nabi saw mencarinya. Ketika Abu Hurairah datang Nabi bertanya: “Dari mana engkau wahai Abu Hurairah?”, Abu Hurairah kemudian menjawab “Wahai Rasulullah, engkau menemuiku sedang aku dalam keadaan junub, aku tidak suka jika duduk bersama engkau sedang aku dalam keadaan junub.”, Rasulullah saw kemudian bersabda: “Subhanallah, sesungguhnya orang mukmin tidaklah najis.”

Hadis di atas mengisahkan akan ta’ajjub dari Nabi saw atas sikap Abu Hurairah yang tak ingin menjumpai Nabi saw sedang ia dalam keadaan junub. Hal ini merupakan bentuk penghormatan Abu Hurairah kepada baginda Nabi saw. Dari beberapa contoh tasbih yang difirmankan oleh Allah swt dalam al-Quran ataupun sebagaimana yang disabdakan Nabi melalui hadis, maka dapat kita ambil pelajaran bahwa sangat dianjurkan bagi kita semua untuk bertasbih ketika kita bermaksud mensucikan dzat Allah dari sifat yang serupa dengan makhlukNya swt atau ketika melihat dan mendengar hal-hal yang membuat kita ta’jub. Wallahu a’lam

Rekomendasi

Ditulis oleh

Penulis adalah Pengajar di International Institute for Hadits Sciences Jakarta, saat ini beliau mengasuh pengajian streaming kitab Shahih Bukhari di el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect