BincangMuslimah.Com – Menjadi pemimpin merupakan sebuah tanggungjawab yang besar. Kepemimpinan hakikatnya adalah sebuah amanat, kepercayaan, serta titipan yang harus diemban dengan baik. Oleh karena itu seseorang yang dipilih untuk menjadi penguasa sudah seharusnya amanah dan tidak boleh zalim, agar bisa memberi dampak yang baik bagi kehidupan masyarakat yang dipimpinnya.
Al-Qur’an telah memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap sehingga kebijakan yang dia ambil nantinya akan menyejahterakan dan membawa kebaikan bagi rakyatnya. Allah Swt berfirman:
يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
“Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shad: 26)
Seorang pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Pahala yang besar tentunya menanti mereka yang mampu adil dan membawa kepemimpinannya kepada kesejahteraan umat dan ketaatan pada Rabb-Nya. Namun siksa yang berat juga menanti mereka; pemimpin yang zalim terhadap rakyatnya, yang menenggelamkan mereka dalam kesengsaraan. Kelak, rakyat yang dipimpinnya akan menuntut haknya yang tidak dipenuhi di dunia.
Berdoa agar diberi pemimpin yang baik dan amanah adalah hal yang bisa kita lakukan. Rasulullah Saw telah mengajarkan doa yang bisa dibaca tatkala kita takut dipimpin oleh penguasa yang zalim yaitu:
لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ الله رَبّ السَّمواتِ السَّبْعِ وَرَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ ، عَزَّ جَارُكَ ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ
‘Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Tuhan pemilik tujuh langit, dan Tuhan pemilik Arsy yang Agung. Tidak Ada Tuhan Selain Engkau, Kebersamaan dengan-Mu sangat Mulia, dan Pujian kepada-Mu sangat Agung”.
Imam Al-Nawawi dalam kitab al-Adzkar menyebutkan bahwa disunnahkan juga membaca:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ
“Ya Allah kami menjadikan Engkau di hadapan dada mereka. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan kejahatan mereka”.
Wallahu a’lam.