Ikuti Kami

Ibadah

Bolehkah Kurban Dilakukan Setelah Hari Tasyrik?

kurban setelah hari tayrik

BincangMuslimah.Com-  Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat hari raya besar umat Islam, yakni hari raya idul adha atau dikenal juga dengan hari raya kurban. Disebut sebagai hari raya kurban karena pada hari raya ini umat muslim disunnahkan untuk berkurban dengan menyembelih hewan-hewan tertentu sesuai dengan ketentuan syariat sebagai bentuk rasa cinta dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kurban terbatas pada hari raya idul adha dan hari tasyrik saja? Atau bolehkah jika kurban tersebut dilakukan setelah hari tasyrik? 

Waktu Penyembelihan Hewan Kurban

Hari raya idul adha terjadi pada tanggal 10 Dzulhijjah. Sedangkan 3 hari setelahnya (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) disebut sebagai hari tasyrik. Tasyrik sendiri adalah bahasa Arab yang memiliki arti panas. Dinamakan demikian karena pada hari-hari tersebut daging kurban dipanaskan di bawah terik matahari yang merupakan adat orang Arab untuk membuat daging panggang/dendeng. Sehingga hari- hari tasyrik tersebut masih menjadi waktu untuk menyembelih hewan kurban.

Lumrahnya, kurban memang hanya dilakukan pada hari nahar (hari raya idul adha) dan hari tasyrik sebagaimana pendapat Imam Syafi’i dan mayoritas ulama. 

Kurban Bisa Dilakukan Setelah Hari Tasyrik

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa ulama yang memperbolehkan melakukan kurban sampai akhir bulan Dzulhijjah. 

Hal ini disebutkan oleh Imam al-Mawardi di dalam kitab al-Hāwī al-Kabīr fī Fiqh Mazhab Imām al-Syāfi’iy juz. 15, hal. 124:

وَالْمَذْهَبُ الثَّالِثُ: وَهُوَ قَوْلُ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَإِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ، وَسُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ إنَّهَا مِنْ يَوْمِ النَّحْرِ إِلَى ‌آخِرِ ‌ذِي ‌الْحِجَّةِ، بِرِوَايَةِ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَسُلَيْمَانَ بن يسار أنه بلغها أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ – قَالَ: ” إِنَّ الضَّحَايَا إِلَى هِلَالِ الْمُحَرَّمِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَسْتَأْنِيَ ذَلِكَ

Baca Juga:  Perbanyak Baca Doa Ini di Hari Tasyrik

Artinya:  “Pendapat ketiga adalah pendapat Abu Salamah bin Abdurrahman, Ibrahim an-Nakha’i dan Sulaiman bin Yasar bahwa kurban dilakukan sejak hari nahar (10 Dzulhijjah) hingga akhir bulan Dzulhijjah melalui riwayat Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sulaiman bin Yasar bahwa telah sampai kepadanya bahwa Nabi SAW bersabda: sesungguhnya kurban-kurban sampai hilal Muharram bagi orang yang ingin menunggu hal tersebut”.

Selain sabda Rasulullah saw. yang disebutkan oleh Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar yang menjadi dalil kebolehan mengakhirkan kurban hingga akhir bulan Dzulhijjah, khabar lain juga disebutkan oleh Imam al-Marwazi. Sebagaimana perkataan beliau yang dikutip oleh Imam Muhammad az-Zahabi di dalam kitab al-Muhazzab fī Ikhtiṣār al-Sunan al-Kabīr juz. 8, hal. 3884, No. 14922:

قال أبو إسحاق المروزي: روي في بعض الأخبار: “‌الأضحية إلى رأس المحرم”  فإن صح ذلك فالأمر يتسع فيه إلى غرة المحرم

Artinya: “Abu Ishaq al-Marwazi berkata: diriwayatkan di dalam sebagian khabar: kurban itu sampai awal Muharram”. Oleh karena itu, jika khabar tersebut shahih maka perkara kurban ini waktunya meluas hingga awal bulan Muharram”.

Di dalam kitab lain dari riwayat yang sama, yakni dari Abu Salamah dan an-Nakhai juga dikatakan demikian bahwa waktu kurban diperpanjang hingga akhir bulan Dzulhijjah. Hanya saja jika kurban tersebut adalah kurban wajib seperti kurban yang dinazari maka mengakhirkan kurban dari hari tasyrik dianggap sebagai qada’ (ganti). Sebagaimana keterangan yang disebutkan Imam Abu Bakar asy-Syasyi al-Qaffal di dalam kitab Hilyah al-‘Ulamā’ fī Ma’rifah Mazāhib al-Fuqahā’  juz. 3, hal. 321:

وَحكى عَن أبي سَلمَة بن عبد الرَّحْمَن وَالنَّخَعِيّ وَقتهَا من يَوْم النَّحْر إِلَى آخر ذِي الْحجَّة فَإِن كَانَت الْأُضْحِية وَاجِبَة لم يسْقط بِفَوَات أَيَّام التَّشْرِيق ويذبحها وَتَكون قَضَاء

Baca Juga:  Kurban: Sejarah, Dalil dan Hikmahnya

Artinya: “Dan diceritakan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan an-Nakha’i bahwa waktu kurban adalah sejak hari nahar (10 Dzulhijjah) sampai akhir bulan Dzulhijjah. Sehingga jika kurban tersebut adalah kurban wajib, maka tidak gugur kewajibannya sebab tertinggal dari hari-hari tasyrik dan menyembelih kurban. Sedangkan kurban tersebut menjadi qada’.

Dari beberapa keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ulama yang berpendapat tentang kebolehan berkurban setelah hari tasyrik atau hingga akhir bulan Dzulhijjah, yakni pendapat Abu Salamah bin Abdurrahman, Sulaiman bin Yasar, an-Nakha’i dan al-Marwazi. Sehingga untuk umat muslim yang ingin berkurban tapi terhalang  seperti masalah finansial dan memungkinkan baginya untuk berkurban di hari lain selama masih bulan Dzulhijjah, maka diperbolehkan menurut ulama-ulama yang telah disebutkan.

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

Membaca zikir sepuluh dzulhijjah Membaca zikir sepuluh dzulhijjah

Perbanyak Baca Doa Ini di Hari Tasyrik

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim

Siti Sarah, Istri Pertama Ibrahim: Potret Ketabahan Perempuan di Balik Sejarah Idul Adha

Hukum Menyimpan Daging Kurban Setelah Hari Tasyrik Hukum Menyimpan Daging Kurban Setelah Hari Tasyrik

Kurban: Sejarah, Dalil dan Hikmahnya

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan

Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

Muslimah Talk

Sha;at saat gempa Sha;at saat gempa

Shalat saat Gempa, Lanjutkan atau Selamatkan Diri?

Kajian

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect