BincangMuslimah.Com – Anak yang lahir dari rahim seorang ibu kadang kala tidak hanya satu, bisa dua, tiga, atau lebih. Baik identik atau tidak, baik dengan jenis kelamin yang sama atau berbeda. Lalu, bagaimana aqiqahnya anak kembar tersebut? Bolehkah aqiqah satu kambing untuk bayi kembar?
Di dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Ala Madzhab Al-Imam Asy-Syafii dijelaskan sebagaimana berikut.
تعدد العقيقة بتعدّد الأولاد. هذا ولا يكفي في تحصيل سنة العقيقة أن يذبح شاة واحدة عن أكثر من مولود واحد. بل السنة تعدادها بتعدد الأولاد، فللولد شاة وللولدين شاتان، وللثلاثة ثلاث شياه، وهكذا. فلو ولد له توأمان كان عليه عقيقتان، ولا يكفي واحدة عنهما.
Bilangan jumlah aqiqah itu sesuai dengan bilangan anak. Tidaklah mencukupi sunnahnya aqiqah dengan menyembelih satu kambing untuk anak lebih dari satu. Tetapi, disunnahkan jumlah aqiqah sesuai dengan jumlah anak. Maka, untuk satu anak satu kambing, dua anak dua kambing, tiga anak tiga kambing, dan seterusnya. Jika dilahirkan dua anak kembar maka disunnahkan dua aqiqah, tidak cukup satu kambing.
Adapun dasarnya adalah hadis Nabi saw.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَقَّ عَنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا. (رواه ابو داود)
Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah saw. mengakikahi Hasan dan Husain satu kambing kibas satu kambing kibas. (H.R. Abu Daud)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ عَنْ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا كَبْشَيْنِ اثْنَيْنِ مِثْلَيْنِ مُتَكَافِئَيْنِ. (رواه الحاكم)
Dari Amru bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya bahwasannya Nabi saw. mengakikahi Hasan dan Husein masing-masing dari keduanya dua kambing kibas yang sama dan mencukupi. (H.R. Al-Hakim)
Kedua hadis di atas menunjukkan bahwa setiap anak masing-masing satu ekor kambing untuk akikah. Tidak bisa menggabungkan akikah anak kembar hanya dengan satu kambing, sebab meski kembar keduanya merupakan jiwa dan individu yang berbeda.
Wa Allahu a’lam bis shawab.