BincangMuslimah.Com – Pusat Studi Al-Qur’an berkolaborasi dengan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan CariUstadz mengadakan acara Halal bi Halal dan Multaqa dengan tema ”Mengarusutamakan Perspektif Perempuan dalam Dakwah Islam” di Masjid Bayt Al-Qur’an, Depok, Senin (29/04/2024).
Dalam sambutannya, Nasywa Shihab selaku Direktur Eksekutif Yayasan Dakwah Lentera Hati Indonesia mengatakan, selain menjalin silaturahim antara sesama ustaz dan ustazah yang tergabung dalam komunitas CariUstadz, halal bi halal kali ini juga bertujuan dengan untuk meningkatkan relevansi dakwah di Indonesia dengan perspektif perempuan.
“Tujuannya bukan hanya silaturahmi, tetapi menjadi simbol. Insyaallah kami akan bekerja sama dengan KUPI untuk meningkatkan relevansi dakwah di Indonesia yang berperpektif perempuan,” ujarnya, Senin (29/04/2024).
Prof. Quraish Shihab menyampaikan, banyak surah Alquran yang berbicara tentang perempuan dan keistimewaannya. Menurutnya, budaya berperan dalam menimbulkan pemahaman tafsir yang salah terkait ayat-ayat Alquran, khususnya tasfir tentang perempuan.
“Kalau kita berbicara penafsiran dan budaya, kita harus melihat bahwa budaya itu ada yang baik dan buruk. Tetapi kita harus sadar bahwa sebagian penafsiran yang sampai pada kita itu lahir dari budaya masa lalu yang masa kini menjadi budaya negatif,” jelas penulis Tafsir Al-Misbah ini.
Turut hadir juga dalam acara tersebut Pimpinan CariUstadz.id, Dr. Ali Nurdin, M.A., Ia menyoroti ketimpangan kuantitas pendakwah laki-laki dengan perempuan. Ia mencontohkan di CariUstadz sendiri jumlah pendakwah laki-laki mencapai 85%, sedangkan persentase pendakwah perempuan hanya mencapai 15%.
“Kenapa persentase pendakwah perempuan masih terbilang sedikit? Di CariUstadz saja, ustaznya mencapai 85%, sedangkan perempuannya hanya 15%,” pungkasnya.
Pimpinan CariUstadz ini juga mengajak peserta berdiskusi apa yang harus dilakukan CariUstadz untuk meningkatkan pemahaman pendakwah yang berperspektif perempuan, entah itu dengan meningkatkan jumlah pendakwah perempuan atau cukup dengan meningkatkan pemahaman para pendakwah lain dengan perspektif perempuan.