Ikuti Kami

Ibadah

Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qada Ramadan

Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qada Ramadan
freepik.com

BincangMuslimah.Com- Puasa Syawal merupakan salah satu puasa yang sangat dianjurkan. Sebagaimana yang riwayat dari Imam Muslim bahwa:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Rasulullah saw bersabda, siapapun yang melaksanakan puasa Ramadan kemudian mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal, maka orang tersebut laksana berpuasa selama satu tahun.”

Karena keutamaan dari puasa ini membuat umat Muslim sebisa mungkin untuk melakukannya. Namun terkadang, tidak semua orang menjalankan puasa Ramadannya secara penuh. Sehingga ia masih harus mengqada puasa tersebut. Akan tetapi, mengingat puasa Syawal dan Qada Ramadan merupakan praktik yang sama, bolehkah menggabungkan puasa Syawal dan Qada Ramadan dalam satu puasa?

 

Waktu Qada Puasa Ramadan

Ketika seseorang meninggalkan puasa Ramadan baik sengaja ataupun karena uzur, maka ia wajib untuk mengqada puasa tersebut. Mengqada puasa ini bisa dalam rentang waktu yang cukup lama, mulai dari 2 Syawwal hingga bulan Ramadan berikutnya. Akan tetapi, ada baiknya puasa yang ditinggalkan ketika Ramadan diqada sesegera mungkin.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan sebagian Muslim memilih untuk qada puasa pada bulan Syawal. Di samping menyegerakan qada puasa juga bisa meminimalisir lupa dalam mengqada puasa hingga masuk kepada Ramadan berikutnya.

 

Hukum menggabungkan Puasa Syawwal dan Qada Ramadan

Dalam hal menggabungkan 2 ibadah, terdapat beberapa syarat sebagai standarisasinya. Sebagaimana pendapat dari Syekh Walid bin Rasyid al-Sa’idan di dalam kitab Talqih al-Afham al-‘Aliyyah bi Syarh al-Qawa’id al-Fiqhiyyah juz 1 halaman 68. Setidaknya terdapat 4 syarat dalam menggabungkan 2 ibadah:

Pertama, kedua ibadah ini sejenis. Misalnya salat dengan salat, puasa dengan puasa.

Baca Juga:  Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kedua, berada dalam satu waktu seperti tawaf ifadah yang diakhirkan sampai waktu keluar bersama dengan tawaf wada’.

Ketiga, salah satu ibadah tersebut bukan karena qada. Misalnya melakukan qada salat sunah bersama dengan salat fajar.

Keempat, salah satu ibadah tersebut bukan pengiring dari ibadah lain sekiranya waktu ibadah yang lain tidak masuk sebelum waktu ibadah yang pertama selesai. Misalnya sholat ba’diyah subuh dengan sholat subuh. Tidak bisa menggabungkan karena sholat ba’diyah adalah pengiring dari sholat subuh.

Berdasarkan hal ini, jika melihat dari poin ketiga, maka tidak bisa menggabukngkan antara puasa Syawwal dan qada puasa. Dalam artian, jika melakukan satu puasa saja, maka tidak akan mendapatkan pahala yang sempurna. Sebagaimana pendapat dari Khatib al-Syirbini di dalam kitab Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifah Ma’ani Alfazh al-Minhaj juz 2 halaman 184:

‌وَلَوْ ‌صَامَ ‌فِي ‌شَوَّالٍ ‌قَضَاءً ‌أَوْ ‌نَذْرًا ‌أَوْ ‌غَيْرَ ‌ذَلِكَ، ‌هَلْ ‌تَحْصُلُ ‌لَهُ ‌السُّنَّةُ ‌أَوْ ‌لَا؟ ‌لَمْ ‌أَرَ ‌مَنْ ‌ذَكَرَهُ، ‌وَالظَّاهِرُ ‌الْحُصُولُ. لَكِنْ لَا يَحْصُلُ لَهُ هَذَا الثَّوَابُ الْمَذْكُورُ خُصُوصًا مَنْ فَاتَهُ رَمَضَانُ وَصَامَ عَنْهُ شَوَّالًا؛ لِأَنَّهُ لَمْ يَصْدُقْ عَلَيْهِ الْمَعْنَى الْمُتَقَدِّمُ، وَلِذَلِكَ قَالَ بَعْضُهُمْ: يُسْتَحَبُّ لَهُ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ أَنْ يَصُومَ سِتًّا مِنْ ذِي الْقَعْدَةِ لِأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ قَضَاءُ الصَّوْمِ الرَّاتِبِ

“Seandainya seseorang melakukan Qada, nazar atau sebagainya pada bulan Syawal, apakah ia mendapatkan kesunnahan Syawal atau tidak? Aku tidak pernah melihat seorang ulama berpendapat demikian. Namun secara zahirnya tercapai. Akan tetapi tidak akan mendapatkan pahala puasa Syawal sebagaimana di dalam hadist terkhusus bagi orang yang meninggalkan puasa Ramadan dan mengqadanya di bulan Syawal. Karena hal ini tidak sesuai dengan kriteria (puasa Ramadan dengan 6 hari puasa Syawal). Oleh karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa sunah bagi orang yang mengalami kondisi ini untuk berpuasa 6 hari pada bulan dzul qa’dah sebagai qada dari puasa Syawwal.”

 

Baca Juga:  Ba’do Katupat dari Sulawesi, Warisan Budaya dari Pangeran Diponegoro

Keutamaan Memisah Qada Puasa Ramadan dan Puasa Syawal

Berdasarkan keterangan ini, terlihat bahwa sejatinya memang ada perbedaan pendapat tentang penggabungan kedua puasa ini. Secara zahir orang yang Qada puasa Ramadan pada bulan Syawal juga akan mendapatkan kesunnahan puasa Syawal karena melaksanakan pada bulan Syawal. Akan tetapi, tidak bisa mendapat pahala maksimal. Maksudnya, pahala yang setara dengan puasa selama satu tahun ketika melaksanakan puasa Ramadan dan puasa 6 hari pada bula Syawwal tidak bisa dengan satu puasa saja.

Sehingga jika ingin mendapatkan keutamaan ini seseorang harus memisahkan antara puasa Syawwal dan Qada Ramadan. Bisa melakukan puasa Syawwal tersebut pada bulan Syawwal setelah mengqada puasa Ramadan. Opsi lainnya yakni melakukannya pada bulan dzul Qa’dah dengan niat qada puasa Syawwal sebagaimana pendapat sebagian ulama.

Dengan demikian, boleh menggabuk puasa Syawwal dan qada puasa dengan niat puasa qada pada bulan Syawwal. Akan tetapi pahala yang didapatkan tidak sempurna karena yang tercapai hanya pahala qadanya saja. Sedangkan jika ingin mendapatkan pahala sebagaimana puasa selama satu tahun, maka seseorang hendaknya memisah antara puasa Syawwal dan puasa qada Ramadan.

 

Rekomendasi

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

menikah di bulan syawal menikah di bulan syawal

Menikah di Bulan Syawal Tepis Pandangan Arab Jahiliyah

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect