Ikuti Kami

Muslimah Talk

Sastra Feminis: Tiga Fase Perjalanan Penulis Perempuan

Self Reward Menurut Pandangan Islam
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com- Isu gender merupakan satu dari sekian banyaknya permasalahan yang harus dihadapi perempuan. Sebab, tidak hanya di kehidupan nyata, permasalahan terkait perempuan juga muncul dalam dunia sastra.

Dalam jurnal Perempuan dalam Budaya Patriarki: Kajian Karya Sastra Penulis Perempuan Indonesia, menyebutkan bahwa system patriarki yang mendominasi kebudayaan suatu masyarakat menjadi penyebab adanya kesenjangan dan ketidakadilan gender. Hal tersebut mempengaruhi hingga ke berbagai aspek kegiatan manusia.

Kemudian, hadir karya sastra feminis untuk merepresentasikan beragam permasalahan-permasalahan perempuan akibat budaya patriarki dalam karya-karya sastra.

 

Satra Feminis

Karya sastra muncul dengan harapan dapat mampu menggerakkan pola pikir dan empati masyarakat untuk menjadi lebih peka, kritis, dan reponsif. Perbedaan peran dan relasi antara perempuan dan laki-laki menjadi salah satu hal yang disorot melalui karya sastra.

Relasi konstruktif yang terbentuk antara sastra dan isu perempuan merupakan sebuah relasi yang tidak terbantahkan. Adanya rekaman isu-isu perempuan dalam beragam bentuk karya sastra baik puisi, novel, dan karya sastra lainnya membuktikan  bahwa perempuan menjadi salah satu objek sastra.

Abd Syukur dan Muhammad Rusydi menyebutkan setidaknya terdapat dua alasan utama yang melandasi dunia sastra banyak memperbincangkan perempuan yakni: a. menjadi sebuah upaya untuk memposisikan perempuan sebagai objek eksploitasi dengan identitas biologis atau fisik mereka yang menjadi nilai estetis sastra. Kedua, sebuah bentuk upaya untuk mengkontruksi peran-peran perempuan dalam kehidupan masyarakat sosial.

Akibat permasalahan tersebut, lahir karya sastra feminis dengan spontanitas yang akan mengarah dan bergerak pada ranah emansipasi. Selaras dengan tujuan utana kaum feminis, yakni untuk memperjuangkan persamaan derajat dan persoalan kedudukan dan posisi perempuan terkhusus dalam karya sastra.

Baca Juga:  Najelaa Shihab, Lahir dan Besar untuk Pendidikan

Salah satu kritik sastra femini ialah ginokritik, yang secara khusus berfokus kepada membaca perempuan dari sudut pandang perempuan. Hal ini seiring upaya perempuan melepaskan diri dari sejarah sastra laki-laki yang liner dan absolut, salah satu kritis sastra feminis,

 

Tiga Fase Perjalanan Penulis Perempuan

Elaine Showalter dalam Toward a Feminist Poetic, menyebutkan beberapa elemen yang menjadi karakteristik tulisan perempuan meliputi kebangkitan, penderitaan, dan ketidakbahagiaan. Kemudian ia juga membagi tulisan karya penulis perempuan ke dalam tiga fase:

Petama, fase feminine (the feminine pahse). Showalter menyebutkan fase ini dimulai sekitar tahun 1480 hingga tahun 1880. Fase feminine mempunyai ciri pengarang perempuan menulis sebagai usaha agar pencapaian intelektual perempuan setara dengan laki-laki.

Kedua, fase feminis (the feminist phase). Awal mula fase ini pada tahun 1880 sampai tahun 1920. Pada fase ini perempuan secara historis memiliki kemungkinan untuk menolak sikap akomodatif dari feminisitas dan menggunakan litur untuk mendramatisasi kondisi yang merugikan perempuan.

Karekteristik fase ini ialah adanya visi perempuan dapat memimpin masyarakat masa depan. Tulisan perempuan yang memprotes standar dan nilai laki-laki, mengadvokasi hak dan nilai perempuan, serta tuntutan otonomi.

Ketiga, fase perempuan (the female phase), berada di sekitar tahun 1920. Fase ini merupakan titik penemuan diri. Pada fase ini, Showalter tidak meawarkan karakteristik khusus, karena perempuan mempunyai keragaman pengalaman yang terlalu luas untuk dicakup dalam satu deskripsi.

Dalam esai Feminist Criticsm in the Wilderness, menyebutkan bahwa terdapat perbedaan antara perempuan sebagai penulis di antaranya yakni kelas, ras, kebangsaan, dan sejarah sebagai penentu sastra yang sama pentingnya dengan gender. Meskipun demikian, budaya perempuan membentuk pengalaman kolektif dalam keseluruhan budaya. Pengalaman penulis perempuan satu sama lain dalam ruang dan waktu.

Baca Juga:  Mengenal RUU KIA dan Kemungkinan Dampaknya Bagi Ibu Pekerja Bila Disahkan

 

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Redaktur Bincang Muslimah, Alumni Magister Pengkajian Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pegiat Sastra Arab dan Gender

4 Komentar

4 Comments

Komentari

Terbaru

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Berita

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Kajian

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Keluarga

Trending

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect