Ikuti Kami

Khazanah

4 Ayat Alquran Ini Ajarkan Cinta Tanah Air

alquran cinta tanah air

BincangMuslimah.com – Beberapa hari lagi masyarakat Indonesia akan kembali merayakan Hari Kemerdekaan ke-79. Kemerdekaan ini adalah buah hasil perjuangan putra-putri terbaik bangsa. 

Kemerdekaan negara Indonesia tentu tidak didapat secara instan. Banyak perjuangan yang mempertaruhkan tenaga, bahkan nyawa. Semua perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang ini murni untuk bangsa, bukan karena kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. 

Seandainya para pejuang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan, tentu Indonesia akan terpecah belah, bukan bersatu melawan penjajah. Namun, karena para pejuang mempunyai tujuan yang sama, rasa cinta yang sama terhadap bangsa Indonesia, merekapun akhirnya mampu bersatu mengusir penjajah dan merebut kembali negara kita tercinta.

Terdapat beberapa ayat Alquran yang mengajarkan cinta tanah air.  Dalil-dalil ini juga memotivasi masyarakat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan membuat Indonesia lebih maju. 

Pertama, QS. Al-Qashash:[28]:85

إِنَّ ٱلَّذِي فَرَضَ عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لَرَآدُّكَ إِلَىٰ مَعَادٖۚ

Artinya: Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan berpegang teguh pada) Alquran benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali

Menurut Imam Fakhruddin al-Razi yang dimaksud dengan tempat kembali pada ayat ini adalah Mekkah. Di dalam kitab tafsir Ruh al-Bayan juga disebutkan bahwa ayat ini menunjukkan kecintaan terhadap tanah air. 

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah melakukan hijrah menuju Madinah. Beliau menyebutkan kata “tanah air” berkali-kali. Lalu Allah pun mengabulkan permohonan beliau dengan mengembalikan beliau ke negeri Mekkah.

Kedua, QS. An-Nisa [4]:66

وَلَوۡ أَنَّا كَتَبۡنَا عَلَيۡهِمۡ أَنِ ٱقۡتُلُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ أَوِ ٱخۡرُجُواْ مِن دِيَٰرِكُم مَّا فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٞ مِّنۡهُمۡۖ 

Artinya: Seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik), “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka.

Baca Juga:  Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Menurut Dr. Wahbah al-Zuhaily, ayat ini mengandung isyarat untuk mencintai tanah air. Allah menjadikan keluar dari kampung halaman sebagai ancaman yang setara dengan bunuh diri. Hal ini menunjukkan bahwa ada ketergantungan hati manusia dengan tanah airnya. 

Ketiga, QS. At-Taubah [9]: 122

وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ

Artinya: Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?”

Syekh Muhammad Mahmud al-Hijazy di dalam Tafsir al-Wadih juz 2 halaman 30 menyebutkan, dalam ayat ini memberi isyarat bahwa jihad dan mempertahankan tanah air adalah sebuah kewajiban. 

Di sisi lain, ayat ini juga memberi isyarat bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seluruh umat. Namun, kewajiban menuntut ilmu ini tidak lantas mengurangi kewajiban jihad dan mempertahankan tanah air yang merupakan kewajiban suci.  Tidak bisa dipungkiri, sebuah negara membutuhkan orang-orang yang berjuang menggunakan senjata dan berjuang menggunakan argumen dan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan kedua isyarat ayat ini kita juga bisa memahami bahwa baik jihad dan menuntut ilmu merupakan dua kewajiban yang sejatinya diperuntukkan bagi kesejahteraan suatu negara dan bukti dari cinta tanah air. Pada akhirnya jihad akan membawa kesejahteraan melalui pertahanan dan menuntut ilmu akan membawa kesejahteraan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Keempat, QS. Al-Baqarah [2]:144

قَدۡ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِي ٱلسَّمَآءِۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةٗ تَرۡضَىٰهَاۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِۚ 

Baca Juga:  Fatima Talib, Aktivis Pendidikan Perempuan Sudan

Artinya: “Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

Ayat ini berisi tentang pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis menuju Kakbah. Setelah Rasulullah menengadahkan wajahnya ke langit selama beberapa bulan agar kiblat diarahkan ke Kakbah karena kecintaan Rasulullah kepada negaranya tercinta, Mekkah al-Mukarramah, pada akhirnya Allah mengubah arah kiblat sesuai dengan keinginan Rasulullah. 

Sebagaimana yang disebutkan oleh Isma’il bin Umar di dalam kitab Tafsir al-Quran al-’Azhim, dengan mengutip perkataan Abd Razak, ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, Rasulullah shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 bulan atau 17 bulan. Padahal, Rasulullah saw. senang jika kiblatnya menghadap ke Kakbah yang terletak di kota nenek moyangnya, Mekkah. Sehingga turunlah ayat ini yang berisi pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Kakbah karena kecintaan Rasulullah kepada tanah airnya.

Meskipun sekarang masyarakat Indonesia tidak dijajah seperti 79 tahun silam, ayat Alquran cinta tanah air ini diharapkan mampu memupuk cinta tanah air sekaligus menjadi penyemangat untuk memajukan Indonesia. 

Semoga bermanfaat.

 

Rekomendasi

rasulullah mencintai tanah air rasulullah mencintai tanah air

Perintah Rasulullah untuk Mencintai Tanah Air dalam Hadis

Cinta tanah air sunah Cinta tanah air sunah

Cinta Tanah Air adalah Sunah Rasul

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect