Ikuti Kami

Kajian

3 Hadis Palsu Tentang Bulan Sya’ban

hadis palsu bulan Sya'ban
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Hadis adalah semua perkataan, perilaku, dan ketetapan yang bersumber dari Nabi Muhammad saw. Kriteria-kriteria dan level hadis ini pun berbeda-beda. Level hadis yang paling buruk adalah hadis mungkar dan hadits maudhu’ (palsu). Pada dasarnya, hadis maudhu’ bukan disebut hadis karena itu jelas dibuat-buat dan bukan bersumber dari Nabi saw.

Banyak sekali ditemukan di dalam kitab-kitab hadis riwayat perkataan yang bukan bersumber dari Nabi. Sehingga, ada kitab khusus yang diberi nama “al-maudhu’at” yang artinya adalah hadis-hadis palsu. Latar belakang terbentuknya banyak hadis palsu ini tidak lain adalah ada faktor kepentingan pribadi dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Di bulan Sya’ban ini, banyak riwayat hadis yang menjelaskan tentang keutamaan yang terdapat di dalamnya. Terutama pada malam dan siang pertengahan bulan Sya’ban atau yang lebih dikenal dengan “nishfu sya’ban”. 

Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani menyebutkan di dalam kitabnya, Madza Fi Sya’ban tentang beberapa hadis yang maudhu’ atau palsu dan mungkar terkait pada bulan Sya’ban. Keterangan tersebut ada di halaman 119;

Pertama, riwayat dari Ali bin Abi Thalib r.a.

 قَالَ عَلِيٌّ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ قَامَ فَصَلَّى أَرْبَعَ عَشْرَةَ رَكْعَةً، ثُمَّ جَلَسَ بَعْدَ الْفَرَاغِ، فَقَرَأَ بِأُمِّ الْقُرْآنِ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً، وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً، وَآيَةِ الْكُرْسِيِّ مَرَّةً، و {لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ} [التوبة: 128] الْآيَةُ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ، سَأَلْتُهُ عَمَّا رَأَيْتُ مِنْ صَنِيعِهِ، قَالَ: ” مَنْ صَنَعَ مِثْلَ الَّذِي رَأَيْتَ كَانَ لَهُ كَعِشْرِينَ حَجَّةً مَبْرُورَةً، وَصِيَامُ عِشْرِينَ سَنَةً مَقْبُولَةً، فَإِنْ أَصْبَحَ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ صَائِمًا كَانَ لَهُ كَصِيَامِ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ مَاضِيَةٍ، وَسَنَةٍ مُسْتَقْبَلَةٍ 

Baca Juga:  Lakukan Tiga Amalan Ini di Malam Nisfu Sya’ban

Artinya: dari Ali bin Abi Thalib r.a, “aku melihat Rasulullah Saw pada malam nishfu sya’ban mendirikan shalat 14 rakaat, kemudian Rasul duduk setelah selesai, lalu membaca surah Al-Fatihah 14 kali, al-Ikhlas 14 kali, al-Falaq 14 kali, al-Nas 14 kali, ayat kursi sekali, dan surah At-Taubah ayat 128 sekali.

Tatkala Rasulullah selesai dari shalatnya, aku bertanya tentang yang beliau kerjakan, lantas beliau bersabda: barang siapa yang mengerjakan sebagaimana yang engkau lihat, maka baginya 20 hajat yang terkabul, dan puasa 20 tahun yang diterima. Maka jika waktu pagi pada hari itu ia berpuasa, maka baginya seperti puasa dua tahun, satu tahun yang lalu, dan satu tahun kemudian.”

Imam Ahmad mengatakan bahwa hadits ini maudhu’ dan mungkar dan hadits yang sama dengan riwayat Utsman bin Sa’id itu riwayatnya tidak diketahui.

Kedua, riwayat Ali bin Abi Thalib r.a.

عن علي: من صلى مائة ركعة في ليلة النصف من شعبان يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب و قل هو الله أحد احدى عشرة مرة قضى الله له كل حاجة طلبها تلك الليلة

Artinya:  dari Ali bin Abi Thalib, “barangsiapa yang shalat seratus rakaat pada malam nishfu sya’ban, membaca surah al-Fatihah pada tiap rakaat, dan Surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali, maka Allah Swt mengabulkan setiap hajat yang ia pinta pada malam itu.”

Ketiga, Riwayat Sayyidina Hasan bin Ali Ra.

روي عن الحسن أنه قال حدثني ثلاثون من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إن من صلى هذه الصلاة في هذه الليلة نظر الله إليه سبعين نظرة وقضى له بكل نظرة سبعين حاجة أدناها المغفرة

Artinya: diriwayatkan dari Hasan berkata : tiga puluh sahabat Rasulullah saw. menceritakan kepadaku bahwasannya, “barang siapa yang shalat dengan shalat ini pada malam nishfu Sya’ban, maka Allah memandangnya dengan tujuh puluh pandangan, dan mengabulkan baginya pada tiap pandangan itu tujuh puluh hajat yang paling rendah dari hajat itu adalah ampunan”.

Baca Juga:  Amalan Bid'ah yang Dilakukan di Malam Nisfu Sya'ban

Imam Al-Ghazali di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin mengatakan bahwa hadis ini bathil sebagaimana riwayat dari Al-Hafidz Al-‘Iraqi.

Itulah penjelasan 3 hadis palsu dan mungkar terkait amalan di bulan Sya’ban terutama amalan di malam nishfu Sya’ban. Beramal dengan maksimal memang ditekankan di dalam syariat. Namun, kalau membuat-buat tentu hal itu termasuk buruk dan tidak disukai oleh Allah dan RasulNya. Sekian, semoga bermanfaat.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

sampaikanlah walau satu ayat sampaikanlah walau satu ayat

Penjelasan Hadis “Sampaikanlah dariku Walau Hanya Satu Ayat”

perintah shalawat turun sya'ban perintah shalawat turun sya'ban

Perintah Shalawat Turun di Bulan Sya’ban

sya'ban bulan pembaca alquran sya'ban bulan pembaca alquran

Sya’ban, Bulan bagi Para Pembaca Alquran

Hadis Istri Sujud Suami Hadis Istri Sujud Suami

Istri Sujud Kepada Suami, Dalilnya dari Hadis?

Ditulis oleh

Alumni Pesantren As'ad Jambi dan Ma'had Aly Situbondo. Tertarik pada Kajian Perempuan dan Keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Pembubaran Ibadah Katolik Pamulang Pembubaran Ibadah Katolik Pamulang

Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Pamulang: Islam Melarang Menyakiti Umat Beda Agama

Kajian

pekerja migran dilarang jilbab pekerja migran dilarang jilbab

Ketika Pekerja Migran Dilarang Majikannya untuk Memakai Jilbab, Apa yang Harus Dilakukan?

Kajian

Menjawab Salam Agama Lain Menjawab Salam Agama Lain

Haruskah Menjawab Salam dari Pemeluk Agama Lain?

Kajian

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

Pembangunan Ibadah Agama Lain Pembangunan Ibadah Agama Lain

Nabi Pernah Memerintahkan Sahabat untuk Membantu Pembangunan Rumah Ibadah Agama Lain

Khazanah

Kenaikan Suhu Udara Ekstrem Kenaikan Suhu Udara Ekstrem

Waspada Dampak Kenaikan Suhu Udara Ekstrem bagi Perempuan

Muslimah Daily

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect