Ikuti Kami

Keluarga

Tips Mengajarkan Kesabaran pada Anak saat Belajar Berpuasa

mengajarkan kesabaran anak berpuasa

BincangMuslimah.Com – Anak-anak termasuk kelompok yang belum diwajibkan berpuasa. Namun tidak mengapa jika orangtua ingin mengajarkan anak-anak berpuasa. Agar saat anak-anak telah baligh dan diwajibkan berpuasa, mereka telah terbiasa dan dapat menjalankannya dengan mudah. 

Saat masih belajar dan kanak-kanak, tidak mengapa jika anak belum bisa berpuasa seharian penuh. Dianjurkan untuk mencoba secara perlahan. Mungkin dengan berpuasa setengah hari. Tentu dengan menyesuaikan kemampuan dari masing-masing anak. 

Namun terkadang saat sedang dalam proses belajar, orangtua perlu menyisipkan pelajaran sabar pada sang buah hati. Dimana anak terkadang ingin segera makan sebelum waktu yang ditetapkan untuk berbuka. 

Misalnya, anak belajar berpuasa setengah hari saja. Namun sebelum setengah hari, anak ingin mengonsumsi makanan atau merasa haus. Lantas bagaimana cara menerapkan rasa sabar pada anak-anak?

Dilansir dari Sonora FM, seorang Psikolog Anak Samanta Elesener menyebutkan jika sebenarnya, memberikan pengertian sabar pada anak butuh cara yang sederhana. Meskipun pada praktiknya boleh dibilang tidaklah mudah. Berikut beberapa tips mengajarkan kesabaran pada anak saat berpuasa.

Pertama, saat akan melakukan pembelajaran berpuasa, antara orangtua dan anak perlu membangun sebuah kesepakatan. Jika saat itu anak menyanggupi setengah hari, ini bisa jadi pertimbangan bagi orangtua. 

Kedua, ketika dalam proses pembelajaran mengaku merasa lapar, maka orang tua perlu memvalidasi perasaan sang anak. Jangan mengecilkan atau membantah apa yang dirasakan oleh sang buah hati. 

Ketiga, menurut Samanta, orang tua bisa saja mengajak anak melakukan aktivitas yang mendukung anak untuk mengalihkan rasa laparnya. Lakukan hal yang seperti bermain, atau mengajak anak-anak untuk bercerita tentang hal-hal yang menyenangkan. 

Orangtua justru jangan memarahi atau memberi penekanan tanpa penjelasan saat anak berani jujur mengakui lapar saat berpuasa. Dengan memberikan pemahaman dan mengajak beraktivitas seperti di atas, pola pikir anak terkait puasa dapat menjadi menyenangkan.

Baca Juga:  Pentingnya Memilih Pasangan yang Baik dalam Mendidik Anak

Selain itu perlu juga memberikan makna dari tujuan berpuasa. Tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Sehingga anak-anak tahu kenapa Islam mengajarkan umat muslim saat berpuasa. Tidak hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus saja. 

Selain itu tips terakhir atau keempat, orang tua bisa memberikan sistem reward kepada anak. Jika mampu berpuasa sesuai dengan waktu yang disepakati, orang tua menurut Samanta boleh saja memberikan hadiah. 

Namun sekali lagi cara-cara yang diterapkan disesuaikan juga dengan kondisi anak dan nilai-nilai yang diterapkan pada masing-masing keluarga. Dengan ada pembelajaran yang dilakukan sejak dini, anak-anak terbiasa melaksanakan ibadah puasa saat telah diwajibkan. 

Karena memang dalam Islam, puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan, kecuali pada beberapa golongan tertentu. Hal ini disampaikan pada Q.S Al-Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Menurut Tafsir as-Sa’di dari Syaikh Abdurahman bin Nashir as-Sa’di pada abad ke 14 H, ibadah puasa merupakan suatu kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Perintah ini diturunkan karena puasa mempunyai punya pengaruh pada kemaslahatan makhluk. 

Kata ‘agar kamu bertakwa’ merupakan sebuah imbauan untuk tetap dalam ketakwaan, setiap umat mesti menjauhi segala larangan Allah. Dan bentuk ketakwaan itu adalah mengendalikan hawa nafsu. 

Misalnya makan dan minum secara berlebihan, marah dengan tidak terkendali, serakah dan sebagainya. Di sisi lain dalam tafsir ini disebutkan jika berpuasa merasakan bagaimana menjadi orang yang tidak berpunya. 

Merasakan rasa susah seperti kaum duafa tentu menjadi penghiburan dan penguatan bagi mereka. Hal ini juga termasuk gambaran ketakwaan. Beberapa nilai di atas, dapat diajarkan pada anak-anak, untuk apa berlapar-lapar berpuasa. 

Baca Juga:  Syarat Sakit dan Safar Hingga Boleh Tidak Puasa

Sehingga dapat disimpulkan jika anak-anak tidak mengapa diajarkan berpuasa sedari dini. Namun perlu juga diselipkan pengetahuan soal kesabaran dan makna berpuasa. Sehingga anak dapat mengantisipasi rasa lapar dan memahami makna dari berpuasa. Demikian beberapa tips mengajarkan kesabaran pada anak saat berpuasa yang semoga bermanfaat. 

 

Rekomendasi

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Cara Mempersiapkan Pendidikan Seks Untuk Anak Sesuai dengan Ketentuan Islam  

15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/ 15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/

Parenting Islami : Cara Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect