BincangMuslimah.Com – Shalat adalah puncaknya doa. Dalam setiap gerakan selalu diisi dengan doa, pujian kepada Allah, dan memohon ampunan. Shalat menjadi momen bertemunya hamba dengan Tuhannya. Setelah shalatpun, muslim dianjurkan untuk tetap duduk tenang sambil membaca zikir. Adapun Nabi telah mengajarkan zikir yang dibaca setelah shalat wajib.
Ritual ibadah yang saat ini kita lakukan adalah apa yang Nabi dan sahabat ajarkan. Gerakan shalat dan zikirnya pun mengikuti Nabi Muhammad. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda:
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ) أخرجه البخاري)
Artinya: “Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat” (HR al-Bukhari).
Adapun zikir yang biasa dibaca Nabi setelah shalat adalah sebagai berikut, berdasarkan keterangan beberapa hadis yang dikumpulkan dalam kitab al-Ad’iyyah wa al-Azkar al-Waridah karya Syekh Abdullah Sirojuddin al-Husaini (W. 2002 M).
Pertama, membaca istighfar 3X dan zikir berikut yang berdasarkan hadis Nabi:
عن ثوبان رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم إذا سلّم – أي من الصلاة – يستغفر ثلاثا ويقول اللَّهمَّ أنتَ السَّلامُ ومنكَ السَّلامُ ، تَباركتَ يا ذا الجلالِ والإكرامِ
Artinya: dari Tsauban R.a berkata, “Rasulullah manakala salam dari shalatnya, beliau membaca istighfar tiga kali lalu membaca, Allaahumm Antas Salaam, wa Minkas Salaam, Tabaarakta Yaa Dzal Jalaali wal Ikrom (Ya Allah, Engkaulah Sumber Keselamatan, dariMulah keselamatan itu, Engkau Maha Berkah Wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan). (HR. Muslim)
Kedua, membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 X lalu digenapi dengan tahllil. Berdasarkan hadis Nabi:
عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال: من سبّح الله تعالى في دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد الله ثلاثا وثلاثين وكبر الله ثلاثا وثلاثين فذلك تسعة وتسعون وقال تمام المائة: لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهٌ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ، غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر
Artinya: dari Abu Hurairah R.a, dari Rasulullah Saw bersabda, “sesiapa yang bertasbih (Subhanallah) setelah shalat sebanyak 33 kali, membaca tahmid (Alhamdulillah) 33 kali, dan takbir (Allahu Akbar) 33 kali yang totalnya menjadi 99 kali lalu diakhiri dengan Laa Ilaaha Illallaah Wahdahuu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu wa Huwa ‘Alaa Kulli Syai-in Qadiir (Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagiNya, kekuasan semata milikNya, dan pujian hanya padaNya dan Dialah yang Berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah ampuni dosa-dosanya walaupun setara buih di lautan. (HR. Muslim)
Ketiga, membaca ayat kursi agar mendapat penjagaan Allah. Hal tersebut juga berdasarkan hadis Nabi:
عن الحسن بن علي رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: من قرأ آية الكرسي في دبر الصلاة كان في ذمة الله تعالى إلى الصلاة الأخرى . قال العلامة المنذري: رواه الطبراني بإسناد جيد
Artinya: Dari Hasan bin Ali R.a berkata, “Rasulullah Saw bersabda: sesiapa yang membaca ayat kursi setelah shalat maka ia berada dalam penjagaan Allah sampai shalat berikutnya.” Sang Alim al-Mundziri berkata, hadis ini diriwayatkan oleh at-Thabrani dengan sanad jayyid.
Keempat, membaca al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas. Hal tersebut berdasarkan hadis:
عن عقبة بن عامررضي الله عنه قال: أمرني رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم أن أقرأ بالمعوذات دبر كلّ صلاة
Artinya: Dari Uqbah bin Amir R.a berkata, “Rasulullah memerintahkan aku untuk membaca al-Mu’awwidzat setiap selesai shalat.” (HR. Abu Daud)
Kelima, membaca doa sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis:
عن معاذ رضي الله عنه أنَّ رسولَ اللَّه صلَّى اللَّه علَيهِ وسلَّمَ أخذَ بيدِهِ، وقالَ: يا مُعاذُ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّكَ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّك، فقالَ: أوصيكَ يا معاذُ لا تدَعنَّ في دُبُرَ كلِّ صلاةٍ تقولُ: اللَّهمَّ أعنِّي على ذِكْرِكَ، وشُكْرِكَ، وحُسنِ عبادتِكَ
Artinya: dari Mu’adz R.a, sesungguhnya Rasulullah Saw mengambil tangannya dan bersabda, “Wahai Mu’adz, demi Allah aku mencintaimu,” kemudian beliau bersabda, “aku wasiatkan kepadamu, wahai Mu’adz agar jangan tinggalkan bacaan ini tiap usai shalat, Allaahumma A’inni ‘Alaa Dzikrika wa Syukrika wa Husni ‘Ibaadatik (Ya Allah, aku memohon pertolongan kepadaMu agar selalu mengingatMu, bersyukur kepadaMu, dan bagus dalam beribadah kepadaMu.) (HR. an-Nasa`i)
Urutan zikir ini bisa diamalkan setelah shalat wajib. Pelajarilah dan resapi makna dari setiap doa yang kita baca. Semoga bermanfaat.