BincangMuslimah.Com – Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an sebagai pedoman umat Muslim, maka menjadi penting memahami dan membaca al-Qur’an bagi seorang muslim. Bahkan membacanya pun menjadi ibadah dan bisa menjadi penolong dan syafaat bagi yang membacanya. Rasulullah bersabda
ما من شفيع أفضل منزلة عند الله يوم القيامة من القرآن لا نبي لا ملك ولاغيرهما
“Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat nanti selain al-Qur’an. Tidak seorang Nabi tidak pula malaikat dan selain keduanya.” (HR. Muslim)
Sebagai kitab suci umat Islam yang berasal dari kalamullah, maka membacanya pun harus disertai dengan adab-adab yang baik, dengan sikap memuliakan. Imam Ghazali menuliskan dalam kitab Ihya Ulumuddin, ketika membaca al-Qur’an sebaiknya seorang muslim memperhatikan adab-adab berikut ini:
Pertama, bersuci. Ketika seseorang membaca al-Qur’an, hendaknya berada dalam kondisi memiliki wudhu atau bersuci. Disyaratkan pula kesucian pakaian dan hendaknya membacanya di tempat suci pula. Sebagaimana firman Allah Swt.
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”
Kedua, memperhatikan hak atas ayat-ayat sajdah. Yakni, dengan cara bersujud, baik pada saat mendengar dari orang lain atau membacanya sendiri. Perlu kita ketahui bersama, dalam al-Quran terdapat 14 ayat sajdah.
Ketiga, menghadirkan hati ketika membaca al-Quran. Selain diikuti dengan sikap memuliakan, ketika membaca al-Qur’an hendaknya sekaligus merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Sebab jika seandainya kandaungan keindahan firman Allah ini tidak terbalut di balik-balik huruf al-Quran maka tentu Arys dan jagad raya akan bergetar dahsyat demi mendengar firman-Nya.
Selain adab-adab tersebut dalam kitab Fii Rihaabi al-Tafsir disebutkan beberapa adab lainnya, yaitu:
Keempat, mengucapkan ta’awudz sebelum membaca al-Quran, yaitu mengucapkan a’udzubillah minasy syaithanir rajim. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT, “Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)
Kelima, sunnah menghadap kiblat jika membaca al-Quran di luar shalat.
Keenam, duduk dengan tenang dan khusyu’. Duduk dengan posisi tetap merupakan posisi paling baik saat membaca al-Quran. Boleh membaca dalam keadaan berdiri atau tiduran, meski tetap mendapatkan pahala membaca al-Quran tapi bukan pahala yang utama.
Ketujuh, membaca al-Qur’an di tempat bersih dan suci. Para ulama menyebutkan ada tiga tempat yang makruh untuk membaca kalamullah, yaitu: kamar mandi, tempat pembuangan sampah, dan tempat penggilingan gandum saat berputar, maksudnya saat membaca al-Quran agar posisi al-Quran tidak lebih rendah dari benda lain.
Wallahu’alam bishshawab.