Ikuti Kami

Diari

Sebuah Opini: Mengapa Perempuan Harus Mandiri dan Kuat Menjalani Hidup?

muslimah tangguh

BincangMusimah.Com – Zaman berkembang. Begitupun pola pikir manusianya juga harus berkembang. Sehingga kemandirian menjalani hidup tidak hanya untuk kaum laki-laki, tapi juga berlaku bagi kaum perempuan. Terlebih jika mempunyai peran ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebaga wanita karir. Lalu seberapa pentingkah perempuan mempunyai sifat mandiri dan kuat dalam menjalani hidupnya?

Menjadi perempuan yang mandiri dan kuat bukan berarti seorang perempuan harus melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Mandiri dan kuat bermakna bahwa seorang perempuan harus berusaha terlebih dahulu sebelum meminta atau menunggu bantuan dari orang lain. Terkecuali bila benar-benar tidak dapat melakukannya sendiri, maka bisa mengambil suatu tindakan meminta bantuan kepada orang lain yang lebih mampu.

Menjadi perempuan mandiri, kuat dan tangguh itu bukanlah pilihan. Akan tetapi adalah sebuah keharusan. Berikut adalah alasannya:

Kuat itu soal iman, hati, dan pikirannya

Menjadi perempuan itu harus kuat imannya. Banyak badai yang akan menerpa kehidupan. Nah, jika kuat iman, yakinlah bahwa masalah-masalah akan dapat terselesaikan. Tentunya selalu melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah dan tujuannya.

Kenapa harus kuat hati? Tidak dipungkiri bahwa perempuan terlahir mempunyai hati yang lembut. Sehingga mudah tergores. Entah dari perkataan orang lain atau bahkan disakiti oleh laki-laki. Maka dari itu, kuatkan hati. Jangan gampang nangis, jangan gampang jengeng, jangan gampang mewek. Pada hakikatnya menangis memang bertujuan untuk sedikit melepas beban. Maka boleh saja. Asal setelah itu, kalian harus bangkit, tegak berdiri kembali.

Kenapa harus kuat pikirannya? Perempuan merupakan poros peradaban. Sehingga pikirannya sangat dibutuhkan untuk membangun masa depan. Terlebih saat sudah menjadi seorang ibu yang mendidik anak-anaknya. Kuat pikiran berarti selalu berpikir positif tentang segala hal. Dapat melakukan hal-hal yang berdampak positif bagi keluarga dan lingkungannya. Begitupun saat sudah berumah tangga. Maka, pikiran positif yang selalu dimiliki oleh istri akan membuat bahtera rumah tangga menjadi harmonis.

Baca Juga:  Sering Ditanya “Kapan Menikah?,” Basa-basi Juga Ada Etikanya

Bila mengambil pepatah Jawa “perempuan itu harus bisa Mikul duwur mendem jero”. Mengutip dari Novel Hati Suhita Karya Khilma Anis (Anis, 2019:16), Wanita adalah “wani tapa”, berani bertapa. Tapa-Tapak-Telapak. Karena di sanalah kekuatan seorang wanita berada. Tapa akan menghasilkan keteguhan diri. Tapa akan mewujud dalam tapak. Tapak adalah telapak. Kekuatan wanita ada di telapaknya, atau kasih sayangnya. Sesungguhnya di bawah telapak wanita eksistensi dan esensi surga berada. Dalam artian lain, perempuan harus bisa banyak menjunjung kebaikan-kebaikan dan memendam hal-hal yang kurang baik.

Tidak Selamanya Pasangan Hidup akan Terus Mendampingi.

Maksudnya adalah saat suami tidak di rumah atau bahkan saat sudah meninggal. Maka, inilah pentingnya perempuan harus belajar mandiri. Percayalah, hanya perempuan yang mentalnya telah ditempa menjadi kuat, mandiri dan tangguhlah yang akan lebih berdaya untuk menghadapi segala ketidakpastian di depan.

Kelak Menjadi Panutan Anak

Semua orang (perempuan, laki-laki) tahu bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Hati naluri seorang anak, pastinya ingin mempunyai ibu yang kuat, tangguh, dan mandiri. Lihatlah dalam porsi seimbang. Bukan hanya ayah yang akan jadi superhero atau panutan bagi seorang anak. Ibu juga berperan besar dalam mendidik mental dan karakter seorang anak. Apa yang seorang perempuan lakukan sekarang, bagaimana seorang perempuan membangun mentalnya sekarang, akan menjadi penentu, sosok seperti apakah anak-anaknya kelak.

Jika ibu tak bisa menunjukkan kemandirian dan kuat dalam menjalani hidup, bagaimana anak akan meniru? Pola asuh, didikan seorang ibu akan menentukan bagaimana pertumbuhan anak. Baik fisik, mental, pola pikir maupun kepribadiannya.

Banyak untungnya kan menjadi perempuan mandiri dan kuat menjalani hidup. Eitts, bukan berarti perempuan tidak butuh orang lain ya. Apalagi seorang perempuan pasti akan membutuhkan sosok yang paling memahaminya, yaitu suami.

Baca Juga:  Islam Mengapresiasi Perempuan dalam Partisipasi Bela Negara

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (2)

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Ditulis oleh

Alumni MA Salafiyah Kajen yang menamatkan kuliah di Program Jurusan Fisika Univesitas Diponegoro. Saat ini sedang merintis perpustakaan dan hobi menulis. Pernah menyabet juara 1 lomba puisi nasional dan menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Komentari

Komentari

Terbaru

Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan

Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan

Keluarga

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi! Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Khazanah

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Shutter 2025 versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Muslimah Talk

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Connect