BincangMuslimah.Com – Aman Indonesia, dalam sejarah perjalanan sejak 1 maret 2007 didirikan, 14 tahun mengawal pemberdayaan perempuan dalam konteks perdamaian bukanlah waktu yang sebentar. Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh Aman Indonesia sebagai upaya pemberdayaan perempuan, salah satunya sekolah perempuan.
Penulis selaku orang yang menjadi bagian dari Aman Indonesia turut mengucapkan terimakasih atas dedikasi Aman Indonesia terhadap perempuan-perempuan Indonesia diberbagai lini, khususnya dalam mengkawal isu-isu perdamaian.
Salah satu yang patut diapresiasi adalah adanya sekolah perempuan (red:SP) yang menjadi sebuah wadah pengembangan perempuan di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Kehadiran SP di Jawa Timur misalnya. Ia menjadi bagian yang tidak bisa dinegasikan dedikasinya terhadap perubahan kondisi sosial perempuan di Jawa Timur.
Kita bisa melihat bagaimana kondisi sosial, eksistensi perempuan, dan masalah perempuan Jawa Timur khususnya saat pandemi Covid-19, diantaranya: angka kekerasan di Bangkalan yang meningkat di tengah pandemi khususnya pada tahuan 2020. Ikrak kembalinya masyarakat Syi’ah di Kabupaten Sampang dengan momen pembaiatan Tajul Muluk kembali memeluk Sunni nyatanya masih menyisakan problem yang panjang, masih ada 16 pengikut yang tinggal di Rusumawa Jemundo.
Tidak hanya itu, keterwakilan perempuan dalam memimpin daerah perlu diapresiasi. Sebab bagaimanapun, harapan terciptanya relugasi yang responsif terhadap gender. Ada 8 pasangan Pimpinan daerah perempuan pada Pilkada 2020. saat ini ada 14 Kabupaten/kota di Jawa Timur yang dipimpin perempuan dan seorang Gubernur perempuan. Pada Pileg 2019 21 perempuan terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Timur.
Kondisi tersebut bukanlah bagian prestasi besar, sebab tantangan yang dihadapinya juga besar. Di beberapa tempat yang lain, beberapa perempuan di Jawa Timur justru terlibat aksi intolen, radikalisme dan terorisme. Kenyataan ini bisa dilihat pada Tahun 2018, dimana secara beruntun bom diledakkan di 3 gereja di Surabaya pada minggu pagi 13 Mei 2018.
Keeseokan harinya, berlanjut dengan 2 ledakan lain di Rusun Wonocolo, Sidoarjo dan Polsek Surabaya Timur. Pada 14 Mei 2019, dua orang teroris tertangkap di Pasar Sayur Caruban, Madiun dan Desa Tanjungtani, Prambon, Nganjuk. Mereka disinyalir adalah JAD. Lalu pada 17 Agustus 2019, terduga teroris tertangkap di Polrestabes Surabaya karena membabat bagian tubuh salah seorang polisi dengan senjata tajam hingga terluka. Masih pada bulan yang sama, tepatnya 22 Agustus 2019, tiga terduga teroris tertangkap di Blitar. Mereka juga dianggap sebagai jaringan JAD.
Merespon kondisi sosial yang demikian, Aman Indonesia mengambil peran penting dengan adanya sekolah perempuan. SP di Jawa Timur terdapat di berbagai daerah, diantaranya: SP Bintang 9 Sampang, SP Kobher Sumenep, SP Jemundo, dan SP Ranupani Lumajang. Serta 1 kelompok SP mahasiswa yang terdiri dari mahassiwa Sumenep dan Sampang.
Kehadiran SP bagi perempuan-perempuan di berbagai daerah menunjukkan perubahan positif terhadap hubungan mereka dengan sosial, aksi yang dilakukan untuk lingkungan serta peran mereka di ranah sosial. Melalui bekal ilmu pengetahuan, ilmu kepemimpinan serta relasi yang didapatkan di sekolah perempuan, mereka dapat mengapreasi diri sebagai perempuan yang mandiri serta menjadi bagian utuh dari masyarakat.
Kehadiran SP disebagian daerah di Jawa Timur justru bisa berkolaborasi dengan pemerintah desa sebagai bagian dari program desa. Bekal ilmu yang didapatkan di SP membuat perempuan terlibat aktif dalam musyawarah desa, responsif terhadap isu-isu perempuan serta membangun kapasitas diri yang bisa diharapkan oleh masyarakat.