Ikuti Kami

Diari

Meluruskan Pandangan Negatif terhadap Janda

khaulah mengkritik dominasi lelaki

BincangMuslimah.Com – Drama Korea berjudul When the Camellia Blooms” yang tayang tahun 2019 cukup menarik perhatian. Drama ini menceritakan Dong-baek yang merupakan orang tua bagi anak laki-lakinya. Dong-baek memilih untuk membesarkan anaknya sendiri, tanpa menikah. Kehidupan menjadi orang tua tunggal sangatlah sulit, terlebih ketika ia baru saja pindah dan memulai bisnis barunya di sebuah kota kecil, Ongsan. Banyak yang tidak suka padanya, hal itu karena pandangan negatif terhadap janda yang melekat pada dirinya.

Sebagai janda, Dong-baek kerap dianggap sebagai pengganggu suami orang, perempuan jalang, dan lainnya. Menjadi orang tua tunggal tanpa  menikah memang tak ada bedanya dengan seorang janda. Diperlakukan rendah, dilecehkan, mendapatkan kekerasan dan diskriminasi.

Memang apakah salah menjadi seorang janda? tentu tidak. Sepertinya seorang janda akan otomatis mendapatkan dosa warisan.  Semua stigma yang disematkan pada janda adalah bukti cara pandang masyarakat yang salah dan masih patriarkis.

Mari kita luruskan, ketika ada seorang janda yang bercerai atau diceraikan oleh suaminya lantaran si suami memiliki perempuan lain, lantas masyarakat mengatakan “kasian ya si A sekarang jadi janda gara-gara gak bisa dandan dan urus suami makanya selingkuh.

Anggapan ini jelas salah, kenapa ketika suami yang berbuat salah dan tidak setia malah melimpahkan kesalahan tersebut kepada istri dan otomatis perselingkuhan tersebut adalah suatu pembenaran.

Masyarakat bukan berempati tetapi masyarakat menyalahkan perempuan dan melakukan perundungan. Lebih parah lagi, saya pernah mendengar ceramah disalah satu stasiun tv setelah makan sahur. Sang ustad mengatakan “ketika suami tiba-tiba pulang dan membawa istri baru maka perempuan harus sabar” lalu ia dan jamaah tertawa. Ironis memang ketika perselingkuhan dalam sebuah pernikahan dianggap lelucon dan mengharuskan perempuan bersabar seakan ini takdir dari Tuhan.

Baca Juga:  Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Anggapan lain yang keliru adalah, janda adalah barang bekas yang sudah bolong. Yah, hal demikian mereka analogikan dengan berbagai benda, termasuk tanaman. Tentu pernah mendengar tanaman janda bolong? tanaman yang namanya melambung begitu pula harganya di tengah pandemi covid-19. Kata bolong merujuk pada selaput dara yang sudah robek, atau orang awam sering menyebutnya sudah tidak perawan lagi.

Padahal menurut medis, mengutip artikel di laman halodoc.com, selaput dara yang robek bukanlah keadaan yang hanya disebabkan oleh penetrasi, melainkan banyak faktor termasuk seperti kecelakaan atau cedera, berkuda dan bersepeda, tes keperawanan yang tidak berhati-hati, pemakaian tampon saat menstruasi serta faktor lainnya. Jadi, amatlah tidak tepat jika seorang perempuan yang sudah robek selaput daranya lalu hilang kehormatannya sebagai seorang perempuan, termasuk janda.

Hal mengganggu lain perihal janda adalah slogan-slogan atau kalimat marketing yang dibuat para pedagang untuk kebutuhan marketing yang sangat merendahkan posisi janda. Misalnya “ada yang lebih hot tapi bukan janda” yang digunakan oleh salah satu jargon restoran ayam cepat saji.

Adapun gambaran negatif janda disajikan lewat sebuah film panas, seperti “Inem Pembantu Seksi” yang menceritakan seorang janda seksi dan menjadi primadona lelaki. Salah satu film warisan orde baru yang ingin menggambarkan bahwa janda adalah perempuan penggoda yang selalu mencari perhatian, kesepian, terbuka untuk berhubungan seks, mengganggu suami orang dan perusak rumah tangga orang lain.

Dikutip dari penelitian The Conversation, bahwa stigma janda berbanding terbalik dengan citra seorang ibu yang begitu dihormati. Penghormatan terhadap ibu semakin bertambah dengan hadirnya berbagai paguyuban seperti Dharma Wanita yang merupakan organisasi istri-istri pejabat serta Persatuan Istri Tentara atau Persit.

Baca Juga:  Bisakah Perempuan Single Mengadopsi Anak?

Berefleksi dari dua organisasi ini terlihat bahwa seorang ibu yang bersuami sangatlah terhormat dan beruntung. Sangat berbeda dengan seorang janda yang mendapatkan ketidakadilan yang berlapis. Padahal seharusnya kita tidak boleh menafikan jika janda juga adalah seorang ibu.

Rekomendasi

diamnya gadis dilamar setuju diamnya gadis dilamar setuju

Apakah Diamnya Seorang Gadis Saat Dilamar Berarti Setuju?

khaulah mengkritik dominasi lelaki khaulah mengkritik dominasi lelaki

Hari Janda Internasional; Perintah Rasulullah Menyayangi Para Janda

janda stigma negatif melekat janda stigma negatif melekat

Janda dan Stigma Negatif yang Melekat

pekerja anak negatif dihapuskan pekerja anak negatif dihapuskan

Bisakah Perempuan Single Mengadopsi Anak?

Ditulis oleh

Alumni Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera (Indonesia Jentera School of Law).

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect