Ikuti Kami

Muslimah Daily

Resensi Buku Telling Islam to the World

Telling Islam to the World

Judul                           : Telling Islam to the World

Penulis                         : Imam Shamsi Ali

Penerbit                       : Quanta, 2017

Tebal                           : 186 halaman

BincangMuslimah.com- Dalam buku tersebut, Amanda bertanya pada penulis ,”Do you have some words of wisdoms?

“Amanda, you have searched it, and now you found it. Why you have to be scared? You believe in God, and God is there to take your hands. Be confident in what you believe in,” jawab Muhammad Syamsi Ali yang merupakan Imam di Masjid Islamic Cultural Center Of New York AS tersebut.

Kutipan kalimat pada pendahuluan buku Telling Islam to the World di atas, diambil ketika Amanda yang non-Muslim sedang merasa galau dan bimbang. Ia menganggap bahwa Islam merupakan ajaran damai. Namun, di satu sisi ia membaca berita kekerasan terhadap sesama manusia dilakukan umat Islam. Kebenciannya pun semakin menggunung.

Namun, kebenciannya tidak serta-merta menutup diri Amanda untuk mendalami Islam. Sehingga sedikit demi sedikit kebenciannya berubah menjadi keraguan. Ia ragu, apakah kekerasan Islam itu sesuai dengan ajaran Islam ataukah tidak? Tak henti-hentinya ia membaca buku dan mencari informasi tentang Islam di internet.

Perasaan benci terhadap sesuatu hal ternyata bisa menimbulkan kecintaan yang sangat. Cinta, pada posisi ini menjadi kekuatan yang mengubah benci menjadi benar-benar cinta. Sehingga membuat si pembenci “Amanda” sangat mencintai Islam sepenuh jiwa dan raga. Alhasil, setelah sekian lama ia mencurigai Islam, hijab kebenciannya menjadi sirna. Jadi, kebencian ternyata bisa dihilangkan ketika diri kita menyelami samudera keluasan Islam.

Singkat cerita, Amanda mendatangi forum keislaman di daerahnya. Ini dilakukan untuk meyakinkan kebenciannya terhadap Islam itu benar. Tapi, setelah lama berdiskusi dengan sang Imam, ia pun terbuka hatinya. Rasa benci yang mendalam ternyata berubah menjadi cinta. Ia dengan meragukan kebenciannya beralih mencintai Islam dan secara formal mengucapkan syahadat. Maka, pada hari senin (tanggal 5 Maret 2007) ia pun megikrarkan kalimat cintanya kepada Islam.

Baca Juga:  Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Menarik sekali kisah masuknya Amanda ke dalam pangkuan Islam. Pertama kali mengenal Islam, justru diawali dengan rasa benci sehingga dibenaknya muncul citra Islam yang keras. Tapi, rasa bencinya itu tidak terus-terusan dipelihara Amanda. Dengan tekun dan tekad bulad, ia berusaha ingin membuktikan kebenciannya dengan mendalami Islam. Setelah sekian lama memperdalamnya, citra keras yang dilekatkan pada Islam tersingkir dari benaknya.

Hikmah di balik kisah di atas adalah mencintai sesuatu membutuhkan pembuktian konkret. Tanpa mengetahui apa yang akan kita cintai, tentunya luapan cinta tidak akan betul-betul bermuara di tempat yang tepat.

Upaya cek apa yang dicitrakan terhadap seseoang, adalah cara pertama agar kebencianmu berubah menjadi cinta. manusia, termasuk saya dan anda, tak boleh memendam rasa benci yang mendendam terhadap sesuatu hal. Entah itu temanmu, orangtuamu, pekerjaanmu, sekolahmu, gurumu bahkan Tuhanmu. Semua rasa benci mesti disingkirkan dari dalam diri untuk mencapai kebahagiaan sejati. Sebab, modal utama untuk membahagiakan diri adalah dengan memiliki rasa cinta. bukan memodali diri dengan rasa benci yang merugikan.

Dakwah yang dilakukan Imam Muhammad Syamsi Ali juga tidak lepas dari komunikasi yang dibangunnya selama ini. Beliau mengaplikasikan seni berkomunikasi ala Rasulullah, yang jauh dari menuduh, menghakimi seseorang telah berdosa, dan ungkapan negatif lainnya.

Jika yakin bahwa Islam agama sempurna tak perlu katakan Islamku lebih sempurna. Tunjukkan saja perilaku kita yang sempurna, ucapkan saja tutur kata yang sempurna. Jika yakin bahwa Islam jalan yang lurus, jangan pernah katakan Islamku yang lebih lurus. Tunjukkan saja peri kehidupan kita yang lurus, dan ucapkan saja tutur kata kita yang lurus.

Syiar Islam tidak diukur dari teriakan gegap gempita. Tidak diukur dari terampilnya lidah berkata-kata. Boleh jadi dari kisah sayang kepada kaum dhuafa, boleh jadi dari senyum dan wajah yang bercahaya, wajah yang damai, wajah yang sejuk, wajah yang teduh, dan wajah yang Islami. Orang Islam yang sejati adalah orang yang tidak sudi menyakiti orang lain baik melalui lisan maupun tangan, itu kata Rasul.

Rekomendasi

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Lebih Senyap Dari Bisikan Lebih Senyap Dari Bisikan

Lebih Senyap Dari Bisikan: Pahit Manis Kehidupan Perempuan dalam Pencarian

Resensi Buku Pedoman Wanita Muslimah: Fatwa-fatwa Seputar Perempuan & Beberapa Permasalahan yang Sering Ditanyakan Resensi Buku Pedoman Wanita Muslimah: Fatwa-fatwa Seputar Perempuan & Beberapa Permasalahan yang Sering Ditanyakan

Resensi Buku: Pedoman Wanita Muslimah

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Ditulis oleh

Penulis Buku “NW Studies II” dan “Senandung Aforisme, Catatan Ruang Waktu Etika dan Cinta Si Gadis”. Saat ini sedang menyelesaikan gelar Magister Aqidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Komentari

Komentari

Terbaru

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan

Berkolaborasi dengan KUPI, CariUstadz Tingkatkan Dakwah Perspektif Perempuan 

Berita

yukabid perempuan nabi musa yukabid perempuan nabi musa

Yukabid, Sosok Perempuan di balik Kisah Nabi Musa

Khazanah

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Connect