Ikuti Kami

Muslimah Talk

Berkenalan dengan Komunitas Ahmadiyah di Jakarta

komunitas ahmadiyah

BincangMuslimah.Com – Kali ini saya berkesempatan untuk berkunjung ke masjid Jemaah Ahmadiyah di bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan dalam acara Jalsah Salanah atau pertemuan tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Jemaah Ahmadiyah. Salah satu komunitas Ahmadiyah yang ada di Indonesia.

Pertemuan antar Ahmadi (anggota Ahmadiyah) ini memang rutin dilaksanakan. Ada yang mingguan, bulanan atau tahunan. Ada yang dilaksanakan di daerah, provinsi, negara, hingga pertemuan internasional yang mempertemukan Jemaah Ahmadiyah yang tersebar di ratusan negara. Mereka sangat kokoh menjaga nilai-nilai persaudaraan dan kesatuan.

Jalsah Salanah yang saya ikuti ini merupakan pertemuan komunitas Ahmadiyah sejakarta. Tema yang diangkat adalah “Cinta Tanah Air Adalah Bagian dari Iman”. Saya cukup senang sekaligus terenyuh melihat tema yang tertulis dalam banner besar di depan saya, tentu saja karena saya dan mungkin teman-teman ketahui, negara bahkan belum sempat memenuhi hak mereka sebagai sebuah kelompok atau komunitas.

Bersama teman-teman dari Lembaga Studi Agama dan Filsafat, saya berkunjung pada hari kedua dari tiga hari yang diselenggarakan. Kita disambut dengan sangat hangat dan bersahaja oleh jamaahnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Omi Nurcholish Madjid, istri dari seorang cendekiawan Muslim Indonesia, Nurcholis Majid atau yang lebih akrab dikenal Cak Nur.

Ia menceritakan bagaimana ia dan terutama suaminya, berjuang membela kebebasan beragama di Indonesia pada saat itu. Saat di mana harga untuk sebuah pertemuan semacam ini adalah hinaan, intimidasi bahkan persekusi.

Di tengah meningkatnya tensi beragama di Indonesia, saya merasa sangat beruntung bisa mendapat kesempatan untuk berkunjung sekaligus melakukan dialog bersama sesama muslim yang kerapkali disalahpahami dan diperlakukan tidak adil. Dari sini saya bisa melihat kekokohan Jemaat Ahmadiyah.

Baca Juga:  Body Shaming yang Dialami Aurel Hermansyah, Sudah Seharusnya Dibumihanguskan

Saya mengerti, bahwa di banyak daerah di Indonesia, Jemaat Ahmadiyah seringkali dianggap sebagai aliran baru, keluar dari Islam, kafir, dan seterusnya, dan seterusnya. Hak-hak mereka sebagai individu ataupun kelompok seringkali terabaikan atau bahkan direnggut begitu saja, sebagaimana yang terjadi di Lombok beberapa tahun silam.

Tetapi, tahukah mereka bahwa dalam ceramah-ceramah yang saya dengarkan, tidak ada satupun ajakan untuk membalas mereka yang telah merampas hak, membakar masijdnya menuduh dengan segala macam tuduhan yang menyudutkan.

“Jawablah kekerasan mereka dengan kelembutan,” ujar salah seorang muballigh Ahmadi. Tentu saja, itu merupakan ajaran penting Islam, untuk berkata baik, berakhlak mulia.

Saya cukup terenyuh dengan ceramah-ceramah yang disampaikan. Di saat banyak muballigh yang saling menyalahkan, membenci dan bahkan mengkafirkan sesamanya.

Saya belajar bagaimana sesama anggota Ahmadiyah saling membantu, saling dukung, saling mengasihi satu sama lain. Hal yang seringkali luput untuk diterapkan untuk menjaga persaudaraan, atau ukhuwah Islam.

Sudah saatnya, kebebasan beragama di Indonesia benar-benar diterapkan sebaik mungkin. Menghargai setiap individu dan juga kelompok untuk memilih dan melaksanakan ajaran yang dipercayainya masing-masing

Rekomendasi

ahmadiyah MUI rumah ibadah ahmadiyah MUI rumah ibadah

Ahmadiyah; Peneliti Usulkan MUI Keluarkan Fatwa Larangan Merusak Rumah Ibadah

Ditulis oleh

Content Writer. Alumni Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Komentari

Komentari

Terbaru

Menjawab Salam Agama Lain Menjawab Salam Agama Lain

Haruskah Menjawab Salam dari Pemeluk Agama Lain?

Kajian

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

Pembangunan Ibadah Agama Lain Pembangunan Ibadah Agama Lain

Nabi Pernah Memerintahkan Sahabat untuk Membantu Pembangunan Rumah Ibadah Agama Lain

Khazanah

Kenaikan Suhu Udara Ekstrem Kenaikan Suhu Udara Ekstrem

Waspada Dampak Kenaikan Suhu Udara Ekstrem bagi Perempuan

Muslimah Daily

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Raden Dewi Sartika Penggagas Sekolah Perempuan di Tanah Sunda

Khazanah

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect