BincangMuslimah.Com – Tidak jarang mimpi datang ketika kita tidur. Entah berbentuk “bunga” yang kita sukai atau malah “buaya” yang kita benci. Lalu apa yang diajarkan Rasulullah saw. ketika kita mengalami mimpi baik atau buruk? Berikut penjelasannya.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلَا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ (رواه البخاري)
Dari Abi Said Al-Khudri bahwasannya ia pernah mendengar Nabi saw. bersabda, “Jika salah satu dari kalian bermimpi hal yang disukai, maka sungguh hal itu adalah dari Allah, maka hendaklah ia memuji kepada Allah atas mimpi itu, dan hendaklah ia menceritakannya. Dan jika (salah satu dari kalian) bermimpi selain itu, yakni hal yang ia tidak sukai, maka sungguh hal itu adalah dari setan, maka hendaklah ia meminta perlindungan dari kejelekan mimpi itu, dan tidak menceritakannya kepada seorang pun, meskipun tidak membahayakannya.” (HR. Al-Bukhari)
عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-يَقُولُ« الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفِثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ » (رواه مسلم)
Dari Abi Qatadah, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi (yang baik) itu dari Allah, dan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah satu dari kalian bermimpi sesuatu yang tidak disukai, maka meludahlah ke arah kiri tiga kali dan hendaklah ia minta perlindungan kepada Allah dari kejelekannya (mimpi itu) meskipun hal itu tidak membahayakannya.” (HR. Muslim)
Berdasarkan riwayat-riwayat tersebut, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya “Fathul Bari” menyimpulkan ada tiga hal yang harus dilakukan ketika kita bermimpi baik.
Pertama, memuji Allah Swt. atas mimpi baik tersebut. Hal ini disebabkan karena sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas, Rasulullah saw. mengatakan mimpi yang baik itu dari Allah Swt. maka sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat tersebut dengan memujiNya.
Kedua, bergembira dengan mimpi itu. Selain memuji Allah Swt. dengan mengucapkan “alhamdulillah”, kita juga dianjurkan untuk bergembira dengan mimpi yang telah kita dapatkan saat kita tidur.
Ketiga, menceritakan atau membicarakan mimpi itu. Mimpi yang indah tidak hanya dapat kita nikmati sensasinya sendiri dengan mengucapkan syukur dan bergembira atasnya. Tetapi, kita juga diperbolehkan Nabi saw. untuk menceritakan atau membicarakan mimpi baik kita.
Sementara jika kita mendapat mimpi buruk, berdasarkan riwayat-riwayat tersebut, Imam Ibnu Hajar menyimpulkan ada empat hal yang dapat kita lakukan.
Pertama, meminta perlindungan kepada Allah Swt. dari keburukan mimpi itu.
Kedua, meminta perlindungan kepada Allah Swt. dari kejahatan setan.
Ketiga, meniupkan (meludah tanpa mengeluarkan ludah) dari arah kiri kita tiga kali.
Keempat, tidak menceritakan kepada siapapun.
Demikian hal-hal yang dapat dilakukan saat kita bermimpi baik atau buruk. Wa Allahu A’lam bis Shawab.
*Artikel ini pernah dimuat oleh BincangSyariah.Com