Ikuti Kami

Diari

Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 7)

Ulama Nusantara ; Kiai Sholeh Darat
Ulama Nusantara

BincangMuslimah.Com – Kegundahan menggangguku. Semakin halu rasanya. Kitab karya Kiai Sholeh Darat pun belum kuperoleh, informasi masih terlalu minim, tapi deadline dan hari balik ke Jakarta semakin di depan mata. Akhirnya malam itu setelah melalui proses berpikir dalam dan panjang kuputuskan untuk reschedule jadwal kepulangan.

Keesokan paginya, aku baru me-reschedule jadwal keretaku dan membeli tiket yang baru. Kali ini aku punya tambahan waktu tiga hari, setelah itu tak ada perpanjangan lagi karena KBM akan segera menanti.

3 hari yang berharga itu kumanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Aku berpikir keras bagaimana bisa mendapatkan kitab tersebut. Aku pun menghubungi salah satu adik kelasku yang tinggal di Kendal barangkali sempat menemukan kitab tersebut.

Kakak-kakak sepupuku pun kumintai bantuan untuk mencari kitab itu. Beberapa menanyai temannya, namun hasilnya nihil. Kitab-kitab karya Kiai Sholeh Darat ini memang tidak terlalu dikaji secara luas di nusantara ini.

Tak punya ide lain, rasanya aku semakin stres dengan drama ini. Kakakku memintaku untuk menggeledah koleksi kitab peninggalan kakek. Tapi kujelaskan bahwa aku tak menemukan kitab yang kucari di koleksi kitab beliau.

Kakak sepupuku akhirnya menyarankan agar aku pergi menemui salah satu tokoh agama di desa ini yang biasa kami panggil Mbah Yai. Tak berbeda jauh dengan kakek, beliau juga sosok yang gemar mengoleksi buku.

Akhirnya aku meminta salah satu sepupuku untuk mengantarkanku sowan ke beliau. Namun dia enggan tapi aku tetap memaksa. Mau tak mau dia pun mengiyakan tapi sebelumnya dia memintaku untuk memeriksa lemari kakek sekali lagi. Aku pun mengiyakan.

Dengan dibantu para sepupu, aku mulai menggeledahi lemari yang berdebu dengan buku-bukunya yang sudah lapuk karena dimakan usia. Tiba-tiba kakak sepupuku datang dan memberiku kunci dari sebuah laci yang hampir selalu terkunci.

Baca Juga:  Pandangan Islam akan Kesejahteraan Guru yang Belum Tercapai

“Ini kunci laci itu, tapi gak pernah aku buka dan gak mau buka aku. Gak kuat sama baunya. Kalau mau, coba aja dicek kayaknya disitu ada buku-buku juga”, jelasnya.

Segera kuraih kunci dari genggamannya. Perlahan kubuka laci yang lama sekali tak dibuka ini. Apa yang ada didalamnya sungguh menakjubkan, tumpukkan beberapa kitab ada di laci yang bahkan dipandang sebelah mata ini.

Aku segera memeriksa kitab-kitab yang ada. Sepupuku pun demikian ikut mengamati isi dari laci tersebut. Tiba-tiba pandanganku terhenti pada sebuah buku yang dipegang oleh kakak sepupuku. Dia hanya diam tapi aku bisa merasakan ada sesuatu yang sama dengan yang kulihat dan kupegang saat di ndalem dzurriyah Kiai Sholeh Darat kemarin.

Warnanya, ukurannya, dan ketebalannya, aku sangat kenal. Ya, persis sekali. Kuraih kitab dari genggamannya. Tanpa sadar aku meloncat kegirangan, aku tak peduli dengan sepupu yang mungkin aneh melihatku. Tapi disitu aku puas sekali karena menemukan apa yang selama ini aku cari.

Sepupuku pun ikut senang terlebih karena ia tak perlu mengantarkanku ke Mbah Yai. Mulai hari itu hatiku bungah, senang rasanya tiada tara. Jadi setidaknya sebentar lagi pengerjaan takhrij akan ada real actionnya.

Keesokan harinya, aku memutuskan kembali ke Kakap Darat untuk mengulik informasi dari Gus Lukman. Sebelumnya sudah kuhubungi dan beliau berkenan untuk diwawancarai. Akupun kembali nebeng ke sepupuku untuk ikut ke Semarang tapi kali ini aku turun di halte Terminal Penggaron.

Jam 10 pagi, aku sampai di ndalem. Namun yang ingin kutemui tengah istirahat karena dari semalam hingga pagi beliau mengisi kajian. Akhirnya aku diminta untuk datang kembali pukul 13.00. Untuk mengisi waktu tunggu, aku memutuskan untuk pergi ke Pasar Johar karena ada beberapa barang yang ingin kubeli.

Baca Juga:  Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Selain ke Pasar Johar, aku juga menyusuri kawasan Kota Lama sampai ke Jalan Cenderawasih, pusat toko oleh-oleh. Saat jam menunjukkan pukul 12 lebih, aku segera memesan gojek ke Kakap Darat.

Kali ini aku berkesempatan untuk ngobrol banyak dengan Gus Lukman selaku informan dan anak keturunan langsung dari Kiai Sholeh Darat. Banyak informasi yang beliau bagi. Kali ini beliau tampak lebih terbuka untuk berbicara tentang apa yang aku tanyakan.

Walhasil, banyak sekali pelajaran yang bisa aku ambil dari perjalanan tapak tilas ini. Belum lagi keteladanan Kiai Sholeh Darat yang patut untuk ditirui. Kealiman beliau menjadikan beliau sebagai mahaguru ulama Nusantara yangmana lewat didikan beliau lahirlah ulama-ulama dan tokoh yang mempunyai andil besar bagi bangsa ini.

Sebelum pulang, aku pun meminta izin dan keridaan dari dzurriyah beliau agar kiranya mengizinkanku menjadikan karya Kiai Sholeh Darat ini sebagai objek penelitian. Hal ini tak lain untuk ngalap barokah.

Lega rasanya saat dzurriyah beliau mengizinkan dan menyambut hangat. Rasanya semangat semakin membara dan layar kapal siap dipancangkan dan mari mulai pelayaran pengerjaan takhrij ini.

Walhamdulillah… dengan ini berakhirlah sudah cerita tapak tilas ini. Setelah tulisan ini selesai, semua drama takhrij pun sudah purna dan terselesaikan. Hal ini tentunya tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Jazakumullah ahsan al-jaza.

Yang terakhir, setiap orang punya drama dan cerita masing-masing. Jadi mari kita hargai dan ambil hikmah dari setiap apa yang kita hadapi.

Sekian.

Rekomendasi

kesejahteraan guru belum tercapai kesejahteraan guru belum tercapai

Pandangan Islam akan Kesejahteraan Guru yang Belum Tercapai

Kyai Kholil Bangkalan Sang Maha Guru

Penjelasan Rukun Iman dalam Penjelasan Rukun Iman dalam

Cara Taubat yang Benar Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Jenis-jenis Taubat Menurut Syekh Nawawi al-Bantani

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah. Penulis adalah alumnus Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah dan Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat

Komentari

Komentari

Terbaru

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect