Ikuti Kami

Muslimah Talk

Siti Sarah, Istri Pertama Ibrahim: Potret Ketabahan Perempuan di Balik Sejarah Idul Adha

Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Peristiwa kurban yang diperingati oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia sebagai hari raya Idul Adha sejatinya tidak luput dari peran perempuan. Sosok perempuan tersebut adalah Siti Sarah yang merupakan istri Nabi Ibrahim yang dengan berkat pengorbanan serta kepribadian luar biasa mereka berhasil menciptakan sejarah besar dalam peradaban Islam.

 

Sosok Tabah saat Belum Hamil di Tidak Muda

Siti Hajar sebagai ibu dari Nabi Ismail, tidak lepas dari sosok Siti Sarah. Tanpa dirinya yang merelakan untuk dimadu walaupun sakit, Nabi Ibrahim tidak akan menikah dengan Siti Hajar dan memperoleh Nabi Ismail untuk dikurbankan. 

Meskipun Siti Sarah yang saat itu berusia 86 tahun dan telah lama menjalani hidup rumah tangga bersama Nabi Ibrahim, namun keduanya tak kunjung memiliki anak. Keluhan memang tidak pernah keluar dari lisan mulia Nabi Ibrahim, tetapi naluri feminin Siti Sarah dapat merasakan keinginan hati suaminya untuk mendapatkan keturunan. 

Ada perasaan bersalah, sedih, dan nelangsa yang begitu hebat atas kemandulannya. Dengan kebesarannya jiwanya, maka Siti Sarah berinisiatif untuk menghadiahkan budak perempuannya yang masih muda bernama Hajar untuk dinikahi Nabi Ibrahim. Dengan harapan, suami yang ia kasihi tersebut memiliki keturunan dari istri keduanya nanti. 

Namun demikian, ketika Siti Hajar telah mengandung dan melahirkan seorang putra, sikap Siti Sarah pun berubah. Sebagai seorang perempuan, sangat manusiawi jika ia merasa cemburu dan tidak rela, perempuan yang baru bersama suaminya itu bisa memberikan keturunan, sementara ia sendiri sudah puluhan tahun menemani suaminya tetapi tidak kunjung hamil. 

Mengetahui hal itu, Nabi Ibrahim berusaha menenangkan Siti Sarah dengan mempersilahkan istrinya tersebut untuk melakukan apapun kepada Siti Hajar, namun karena keluasan hatinya dan perasaan kasihnya sebagai sesama perempuan ia dapat menahannya. Kemudian, turun perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menghijrahkan Siti Hajar ke tanah Haram. 

Baca Juga:  Sri Hartini: Sosok Inspiratif Dibalik Lestarinya Hutan Adat Wonosadi

Dari sini, tergambar bagaimana dua perempuan yang sama-sama berjuang mempertahankan nasibnya masing-masing. Siti Hajar bersama putranya pergi ke negeri Bakkah yang kemudian membangun peradaban di sana. Sementara Siti Sarah tetap menetap di Kana’an bersama Nabi Ibrahim. 

 

Sebuah Kabar Gembira

Setelah sepuluh tahun berlalu, dengan kuasa Allah Siti Sarah yang telah berusia senja, kala itu mendapat kabar gembira bahwa ia akan segera dikaruniai anak yang mereka impikan. Sebagaimana termaktub dalam Alquran, dua malaikat yang menyamar menjadi tamu datang kerumah Nabi Ibrahim dan memberitahukan hal tersebut. 

“…Mereka (malaikat) berkata, “Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut.” Dan istrinya (Sarah) berdiri lalu tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub. Istrinya berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib!” para malaikat berkata, “Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? Itu adalah rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlubait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih.” (QS. Hud [11]: 70-74)

Melalui ayat-ayat di atas, kita dapat memahami bagaimana perasaan Siti Sarah, perempuan lanjut usia yang dalam hidupnya selalu menganggap diri sendiri kurang sebagai istri Nabi yang mulia. Hal ini karena tidak bisa memberikan keturunan untuk meneruskan risalah tauhid suaminya. 

 

Itiqamah dalam Ketaatan Saat Meski Cobaan Terus Datang

Ia yang menganggap diri sendiri tidak subur, hampir tidak bisa mempercayai kehamilan yang akan ia alami. Para malaikat mengingatkannya bahwa segala sesuatu menjadi mungkin atas kehendak Allah. Dialog yang terjadi antara Siti Sarah dan para malaikat yang menyampaikan kabar dari Rabbnya ini mencerminkan betapa mulianya perempuan ini di hadapan Allah.

Baca Juga:  Mengenal Pemikiran Amina Wadud, Tokoh Feminis  yang Membela Perempuan Lewat Tafsirnya

Siti Sarah selalu istiqamah dalam ketaatan meski cobaan dan ujian terus mendatanginya, serta dalam keadaan apapun ia selalu setia mendampingi suaminya. Ia juga menjadi tempat berbagi beban berat dari terjalnya perjalanan dakwah Nabi Ibrahim. Sehingga keduanya menjadi pasangan mulia yang memiliki kedekatan spesial dengan Tuhan. 

Siti Sarah, sebagaimana dalam ayat Alquran di atas, bahwa ia dengan panggilan istimewa yakni sebagai istri seorang Nabi, ‘istri Ibrahim’. Bahkan keintiman spiritual Siti Sarah dan Nabi Ibrahim dikonfirmasi oleh malaikat (QS. Hud: 74)

Pada akhirnya, Allah menganugerahi Siti Sarah seorang anak yang sangat dia inginkan, Nabi Ishak. Keturunannya tersebut kemudian menjadi utusan untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam menyampaikan risalah tauhid. Darinya pula lahir garis keturunan nabi dan rasul Bani Israil yang panjang nan mulia. Wallahu a’lam bis-shawwab.[]

Rekomendasi

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

25 Komentar

25 Comments

Komentari

Terbaru

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Islam Mengecam Perdagangan Perempuan dan Anak

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect