BincangMuslimah.Com- Salma Ummu Rafi’ adalah istri dari Abu Rafi’, dan keduanya merupakan pembantu Nabi Saw. Sebelum menjadi pelayan Nabi Saw., Salma adalah budak dari Shafiyah bintu Abdul Muthallib, bibi Nabi. Sedangkan suaminya, Abu Rafi’, berasal dari Mesir yang merupakan budaknya Abbas, paman Nabi saw. Ketika Nabi Saw. mengetahui bahwa pamannya memeluk Islam, Abu Rafi’ pun segera dibebaskan oleh Nabi Saw. dari perbudakan. Mereka dikarunia seorang anak bernama Abdullah bin Abi Rafi’.
Membantu proses melahirkan
Salma Ummu Rafi’ membantu persalinan dari dua istri Nabi Saw, yakni Khadijah binti Khuwailid dan Mariyah al-Qibtiyah. Untuk Khadijah, Salma membantu proses persalinan seluruh putra putrinya- dari pernikahannya dengan Nabi saw. Ia menyiapkan berbagai kebutuhan dan perlengkapannya dengan sangat baik.
Selain Khadijah ra., Salma juga membantu persalinan Mariyah al-Qibtiyah ketika melahirkan Ibrahim. Pada saat itu, Nabi Saw. tidak bisa menemaninya sehingga meminta Salma sekaligus suaminya untuk pergi ke ‘aliyah, tempat dimana Mariyah tinggal. Ketika sudah melahirkan, Abu Rafi’ mengabarkan berita gembira itu kepada Nabi Saw. Nabi Saw. pun sangat gembira dan menamainya dengan Ibrahim. Dengan kelahiran Ibrahim tersebut, beliau memberi Abu Rafi’ seorang hamba sahaya.
Salma juga membidani Fathimah az-Zahra saat melahirkan al-Hasan dan al-Husain. Di samping itu, ia juga memiliki keahlian dalam hal keperawatan. Ia begitu perhatian jika adalah orang sakit. Bahkan ia juga merawat Fathimah az-Zahrah ketika sakit hingga wafatnya, dan ia pula yang memandikannya.
Ikut serta dalam peperangan
Tak hanya di bidang itu, Salma juga perempuan tangguh yang terlibat dalam peristiwa perang, yakni Perang Khaibar dan Hunain.
Mahir menyiapkan makanan
Pernah suatu ketika, Salma menyiapkan makanan untuk Nabi Saw, dan Nabi meresponsnya dengan takjub. Sebagaimana yang diceritakan oleh ath-Thabrani yang menyebutkan tentang Salma, “Datang kepadaku al-Hasan bin ‘Ali, ‘Abdullah bin Ja’far, dan ‘Abdullah bin ‘Abbad. Mereka berkata, “Tolong buatkan kami makanan yang jika Nabi Saw memakannya, maka beliau akan takjub”.”
Salma menjawab, “Aku ambil gandum untuk digiling dan dijadikan tepung. Kemudian, aku buat tepung itu menjadi roti. Lauknya adalah minyak yang ditaburi cabe. Aku mendekatkan makanan itu kepada mereka. Aku katakan kepada mereka, “Nabi Saw. sangat menyukai makanan ini.”
Meriwayatkan hadis
Salma Ummu Rafi’ juga meriwayatkan beberapa hadis. Hal tersebut mungkin karena beliau dekat dengan Nabi Saw. dan keluarganya.
Tentang kesehatan
Dari Tirmidzi meriwayatkan hadis dari Salam Ummu Rafi’, pelayan Nabi Saw., “Jika Nabi Saw. menderita luka atau infeksi jari, beliau membubuhkan inai di atas lukanya.”
Selain itu, juga ada riwayat dari Salma Ummu Rafi’ tentang anjuran untuk berbekam. Ia menyebutkan bahwa setiap kali ada yang mengadu kepada Nabi Saw. sedang sakit kepala, Nabi Saw. menganjurkannya, “Berbekamlah!”. (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
Tentang ketentuan batalnya wudhu
Cerita terkait ini cukup masyhur. Bahwa suatu ketika, Ummu Rafi’ datang menemui Nabi Saw. Ia mengadukan masalah bahwa suaminya telah memukulnya. Lalu Nabi Saw. bertanya, “Ada masalah apa antara engkau dengan istrimu, wahai Abu Rafi’?”. Kata Abu Rafi’, “Dia mengganggu saya”
Nabi Saw. pun bertanya, kiranya gangguan apa yang dilakukan oleh Salma, namun Salma mengelak. Ia menjelaskan bahwa ketika sedang salat, Abu Rafi’ berhadas. Maka Salma mengatakan, “Hai Abu Rafi’, sesungguhnya Nabi Saw. pernah memerintahkan kaum muslim. Jika salah seorang buang angin hendaknya dia berwudhu. Tiba-Tiba dia, Abu Rafi’, bangkt memukul saya!”. Mendengar penjelasan dari Salma, Nabi Saw. tertawa, “Wahai Abu Rafi’, di aitu tidak menyuruhmu kecuali pada kebaikan”
Tentang kabar status pernikahan Nabi Saw. dengan Zainab
Kisah ini cukup masyhur dalam sirah-sirah nabawiyah. Bahwa ketika Q.S al-Ahzab Ayat 37 turun, menurut al-Waqidi, Nabi Saw. sedang berbincang-bincang dengan Aisyah, kemudian pingsan.
Tidak berselang lama, Nabi Saw. tersadar sambil tersenyum dan berkata, “Siapakah yang akan pergi menemui Zainab untuk menyampaikannya kabar gembira?” Ada dua versi tentang siapa yang menyampaikan kabar tersebut, ada yang mengatakan Salma, ada pula yang mengatakan Zaid.
Rekomendasi

3 Comments