Ikuti Kami

Muslimah Talk

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com-Kehidupan masyarakat multikultural seperti di Indonesia ini, sarat akan perbedaan antar kelompok. Perbedaan tersebut bisa meliputi agama, adat, budaya, hingga perbedaan antar golongan-golongan kecil. Tantangan utama dalam masyarakat multikultural adalah gesekan antar kelompok yang memicu konflik di suatu daerah.

Atas berbagai keragaman di indonesia, moderasi beragama memegang peran penting dalam mewujudkan makna Bhinneka Tunggal Ika dengan menciptakan lingkungan yang memiliki jiwa persatuan. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Moderasi memiliki arti pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstreman. Dari definisi singkat ini tentu sudah tergambar bagaimana maksud digalakkan moderasi beragama di Indonesia.  Sedangkan dalam bahasa Arab moderasi merupakan maksud dari kata wasathiyyah yang berarti tengah-tengah yang menunjukkan tidak condong ke salah satu bagian.

 

Tuntunan Moderasi Beragama dalam Islam

Jika kita kembali pada sejarah umat terdahulu, moderasi beragama sudah tercermin dari kisah-kisah terdahulu. Kisah tentang terbentuknya lingkungan kaum Muhajirin dan Anshar pada Zaman Nabi adalah salah satu contohnya. Bagaimanapun, penduduk asli dan pendatang; apalagi membawa ajaran baru, tentu rawan terjadi perselisihan. Kaum Muhajirin dan Anshar memiliki perbedaan latar belakang geografis, sosial, budaya, dan kepercayaan, bahkan masyarakat Madinah dikenal pendebat dan kerap berselisih.

 

Kaum Muhajirin yang notabene membawa ajaran Islam berhadapan dengan kaum Muhajirin yang  mayoritas penganut yahudi. Tetapi Nabi Muhammad SAW mampu menjadi penengah agar lingkungan sosial tumbuh dengan kondusif dengan menandatangani perjanjian untuk menghormati agama satu sama lain. Perjanjian tersebut kemudian dikenal dengan piagam Madinah. Kisah ini sudah cukup mencerminkan bagaimana Nabi Muhammad mencontohkan sikap hidup berdampingan dengan umat yang berbeda agama, suku, dan kebudayaan.

 

Baca Juga:  Marital Rape, Ada atau Hanya Mitos?

Dalam kacamata dalil Naqli, persoalan moderasi beragama sejalan dengan intepretasi Qs. Al-Baqarah ayat 143

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ

“Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

 

Tafsir kata wasathan menghendaki sikap umat Islam yang menunjukkan perilaku moderat, adil, dan seimbang satu sama lain. Sikap moderat juga dapat dimaknai dengan tidak berlebihan yang memicu pada radikalisme atau ekstremisme.

 

Moderasi Beragama vs Fanatisme Golongan

Sejak tahun 2019, kementerian agama sudah menggaungkan soal moderasi beragama. Menariknya, sebenarnya semua agama di Indonesia mengenal konsep moderasi dalam beragama. Agama Kristen mengenal konsep ‘golden main’, Agama Buddha dengan kosep ‘jalan tengah atau Majjhima Patipada, dan Agama Konghucu dengan konsep ‘Chung Yung’ nya.

 

Poin penting dalam moderasi beragama berupa komitmen untuk menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan persatuan, menunjukkan sikap toleransi, menolak adanya kekerasan dengan konteks keagamaan termasuk pada hak kebebasan beragama, serta menghargai adanya tradisi dalam masyarakat.

Dengan fakta bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki agama, seharusnya masalah-masalah yang memudarkan moderasi bisa teratasi, Tapi, sudahkah Indonesia merasakan dampak moderasi beragama?

 

Pendidikan tentang moderasi beragama bahkan ditanamkan sejak bangku sekolah menengah dengan harapan dapat segera dipahami dan mampu menerapkannya dengan baik. Memeluk agama dengan fanatik akan menimbulkan berbagai masalah di kehidupan. Pelarangan pendirian tempat ibadah untuk kaum minoritas adalah salah satu contoh perilaku yang mencederai konsep moderasi.

 

Belum lagi di era digital, framing menggunakan narasi keagamaan sangat mudah menyulut perselisihan di media sosial. Jika terdapat perbedaan, bukan diskusi hangat yang tercipta, melainkan kerap kali saling membela berdasarkan kelompok agama atau kepercayaan masing-masing. Tentunya hal ini akan berdampak negatif dalam lingkungan sosial, media sosial, hingga politik.

Baca Juga:  Ajaran Alquran tentang Toleransi dalam Surat Yunus

 

Moderasi Beragama pada Masyarakat Urban dan Pedesaan

Pernahkah kamu memperhatikan  cara beragama masyarakat desa dan kota? meskipun tidak bisa dipukul rata, tetapi masyarakat urban atau perkotaan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda agama, suku, bahkan budaya. Kita pasti mengenal istilah “learning by doing” begitulah masyarakat urban yang sadar atau tidak telah mempraktekkan kehidupan beragama yang moderat.

 

Masyarakat urban yang heterogen cenderung bersifat individualis, memiliki pola pikir yang terbuka dan dekat dengan kecanggihan teknologi. hal-hal ini cukup mendukung untuk menumbuhkan toleransi ketika hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda agama.

Sedangkan lingkungan pedesaan biasanya lebih eksklusif pada satu agama tertentu. Sehingga meskipun telah mengenal  istilah moderasi beragama, tidak banyak bersinggungan dengan pemeluk agama lain dan melakukan praktik secara langsung.

Meskipun begitu, masyarakat pedesaan memiliki sifat cenderung guyub rukun dan mengutamakan kebahagiaan bersama. Hal ini sangat berguna untuk memupuk adanya moderasi dan sikap toleransi dalam kehidupan bersama.

 

Satu contoh di Kabupaten Lamongan yang 99 persen warganya adalah pemeluk agama Islam, terdapat satu desa dengan pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu yang hidup berdampingan. Desa tersebut adalah desa Balun. Desa ini adalah salah satu wujud bahwa masyarakat pedesaan juga mampu membangun sikap moderat dalam bermasyarakat.

 

 

 

Rekomendasi

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan ke Kemenag dan Kemendagri

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Dampak Moderasi Beragama terhadap Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam

Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam

Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal

Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal

Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Kajian

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Muslimah Talk

Trending

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Muslimah Daily

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Connect