BincangMuslimah.Com – 11 ramadhan merupakan hari bertepatan haul Khadijah al-Kubra, perempuan mulia istri Rasulullah SAW. Sayyida Khadijah wafat pada usia 65 tahun, ketika itu Rasulullah berusia 50 tahun. Peran Khadijah merupakan anugrah Allah yang diberikan kepada Rasuluullah. Pada saat Rasulullah jatuh, mengalami kekritisan dalam proses jihadnya, siti Khadijah datang menghibur dan mendorong Rasulullah, hingga merelakan semua hartanya diberikan kepada Rasulullah untuk masa berjuang jihad Rasulullah.
Selain itu, Siti Khadijah merupakan istri Rasulullah yang mempuanyai sifat kedermawaan yang begitu tinggi, juga dikenal sebagai sosok perempuan cerdas serta terhormat. Khadijahlah yang menjadi perempuan pertama yang dinikai oleh Rasulullah, dan Rasul tidak memaduya dengan wanita lain hingga Khadijah wafat.
Adapun hadis ketika Rasulullah menceritakan tentang siti Khadijah, hadis riwayat Ahmad bin Muhammad bin Hanbal pada Musnad Ahmad:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُجَالِدٌ، عَنْ الشَّعْبِيِّ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَكَرَ خَدِيجَةَ أَثْنَى عَلَيْهَا، فَأَحْسَنَ الثَّنَاءَ، قَالَتْ: فَغِرْتُ يَوْمًا، فَقُلْتُ: مَا أَكْثَرَ مَا تَذْكُرُهَا حَمْرَاءَ الشِّدْقِ، قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا خَيْرًا مِنْهَا، قَالَ: «مَا أَبْدَلَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْهَا، قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ، وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ، وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ، وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
Apabila Nabi SAW mengingat Khdijah, beliau selalu memujinya dengan pujian yang bagus, maka pada suatu hari saya merasa cemburu hingga saya berkata kepada Khodijah, alangkah sering engkau mengingatkan wanita yang ujung bibirnya telah memerah, padahal Allah telah menggantikan untuk engkau yang lebih baik darinya, dia adalah wanita yang beriman kepadaku disaat manusia kafir kepadaku. Dan ia membenarkanku disaat manusia mendustakan diriku. Dan ia juga menopangku dengan hartanya disaat manusia menutup diri mereka dariku. Dan Allah SWT telah mengaruniai anak kepadaku dengannya ketika Allah tidak mengaruniai anak kepadaku dengan istri-istri yang lain (HR. Ahmad).
Tidak hanya itu malaikat Jibril juga memberitahukan kepada Rasulullah, bahwa Allah SWT telah mempersiapkan surga yang terbuat dari mutiara untuk Siti Khadijah. Peristiwa tersebut ada dalam kitab shahih al-Bukhori, dari Abu Hurairah berkata, “Jibril mendatangi Rasulullah seraya berkata,”ya Rasulullah, ini Khadijah, dia telah datang meembawa bejana, dan di dalamnya tersedia lauk pauk, makanan atau minuman, bila nanti Khadijah mendatangimu, sampaikan padanya, bahwa Allah memberikan salam kepada Khadijah dan berikan kabar gembira ini kepadanya perihal istana untuknya di surga nanti yang terbuat dari mutiara, yang tidak ada kebisingan maupun rasa lelah di dalamnya. ( HR. Imam Bukhori).
Peristiwa wafatnya Khadijah, menjadikan perasaan sedih dan pilu menyayat-nyayat hati Rasulullah. Setelah Khadijah tiada, cobaan demi cobaan terus datang menimpa Rasulullah. Akan tetapi, tidak membuat Rasulullah putus asa untuk tetap berdakwah. Dan setiap satu tahun sekali Rasulullah selalu memperingati haul Khadijah dan para sahabat lainnya.
Totalitasnya sayyidah Siti Khadijah kepada Rasulullah memang patut diteladani, istri Nabi Muhammad yang sepanjang hidupnya penuh keistimewaan dalam berkhidmah kepada Rasul.
Adapun masyarakat muslim Indonesia, khususnya beberapa pesantren juga sudah mengamalkan bahwa, setiap haul sayyida Siti Khadijah para santri dan kyai membacakan doa manaqib dan qasidah ibadallah. Dengan tujuan mengingat serta mendoakan saayyida Siti Khadijah, karena meskipun beliau tidak hadir dalam umat muslim sekarang, namun, peran beliau sebagai perempuan tangguh yang setia mendampingi pada masa Rasulullah menjadi teladan untuk muslimah sepanjang zaman.