Ikuti Kami

Muslimah Daily

Cantik dalam Kacamata Islam

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Wajahmu kusam, pasti ndak perawatan

Kamu kok hitam, coba beli krim pemutih

BincangMuslimah.Com – Kalimat di atas mungkin tidaklah asing atau sering ‘mampir’ di telinga perempuan. Yang mengucapkannya bisa saja tak punya niat jahat. Beberapa orang bahkan hanya menjadikan jenis kalimat tersebut sebagai opening percakapan saat bertemu dengan seorang teman yang sudah lama tidak berjumpa. Sesederhana itu sebenarnya.

Namun tidak semua perempuan dapat menerima kalimat itu dengan legowo atau perasaan lapang. Sebagian perempuan ada yang merasa tertohok kemudian sedih, merasa rendah diri,  tertekan, hingga depresi. Ada pula yang kehilangan rasa percaya dirinya dan memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa karena takut keluar rumah.

Lah kenapa? Kan berbicara seperti itu untuk kebaikan dia kok. Biar bisa mengubah diri lebih baik lagi. Memang apa masalahnya? Padahal, tanpa kita sadari kata-kata di atas merupakan salah satu bentuk perilaku body shaming.

Body shaming merupakan sebuah tindakan mengomentari tubuh. Entah itu pada diri sendiri mau pun orang lain dengan cara yang kurang menyenangkan. Body Shaming dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk bullying atau merisak dalam bentuk verbal. Secara psikologi, body shaming ini teramat memengaruhi mental korban.

Saat sekarang ini, umumnya orang-orang memandang jika kecantikan perempuan dilihat dari warna kulit yang putih, badan langsing, dan muka yang glowing nyaris tanpa pori-pori. Berbagai upaya pun dilakukan oleh kaum hawa untuk mengubah diri mereka sesuai dengan ‘standar kecantikan’ tersebut.

Tapi benarkah cantik harus putih, langsing, dan tinggi semampai? Dilansir dari Republik.co, seorang Psikolog Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), Vera Itabiliana Hadiwidjojo punya pandangan lain soal standar cantik ini.

Baca Juga:  Tips Memilih Kosmetik dan Skincare Aman Bagi Muslimah

Menurutnya, pemahaman cantik bagi perempuan terbentuk dalam waktu yang tidak sebentar. Konsep cantik yang berkembang di masyarakat adalah langsing dan tinggi. Konsep ini diperkuat pula oleh peran media. Contohnya saja dalam bentuk periklanan.

Lihat saja bagaimana media membingkai perempuan dalam setiap konten iklan. Krim pemutih dan pencerah pasti selalu dibintangi dengan aktris berkulit putih, langsing dan bertubuh semampai.

Begitu juga dengan film-film yang tayang di televisi. Tokoh utama digambarkan badan yang dianggap ideal. Sedangkan mereka yang berkulit gelap dan mempunyai bobot tubuh yang berisi seringkali menjadi ledekan atau guyonan.

Nyatanya, memang tidak ada yang bisa menentukan standar kecantikan. Tidak ada patokan baku mengenai kriteria cantik itu seperti apa. Warna kulit alami yang dimiliki tentu lebih baik. Ketimbang memaksakan diri untuk memutihkan kulit dengan segala cara tanpa memandang dampak yang lain yang disebabkan.

Selain itu ada pula  yang pergi ke salon, membeli baju-baju dengan merek terkenal dan perhiasan dengan tujuan dapat mempercantik diri. Tak tanggung-tanggung, ada pula yang melakukan operasi agar dapat menyesuaikan standar kecantikan tersebut.

Lantas bagaimana sosok perempuan cantik dalam kacamata Islam?

Dalam Islam, kecantikan tidak selalu soal fisik yang kasat nampak oleh mata. Warna kulit tertentu, berat badan, serta ukuran tubuh bukanlah menjadi garis utuh dan digenggam erat sebagai tolok ukur kecantikan seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi yang tertulis dalam kitab shahih Muslim dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah – Radhiyallahu’anhu – berkata: Rasulullah shallallahu a’alahi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada penampilan dan harta kalian, akan tetapi dia melihat kepada hati dan perbuatan kalian.” (HR. Muslim/al Birru wa Shilla /4651).

Baca Juga:  Sudahi Stigma dan Beri Dukungan Positif untuk Penderita Covid 19

Allah sendiri juga berfirman di dalam Al-Quran jika tolok ukur dari keunggulan seseorang adalah ketakwaan. Ini tercantum di dalam Q.S Al-Hujarat ayat 13. “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.” (Q.S Al-Hujarat ayat 13).

Kesimpulannya adalah cantik dalam kacamata Islam tidak hanya mengutamakan kecantikan lahiriyah tapi juga secara bathiniyah. Kecantikan yang baik adalah menjaga dan merawat apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita sebagai muslimah. Tentu dengan ketakwaan dan keimanan agar dapat terbentengi dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Keluarga

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Ibadah

Connect