Ikuti Kami

Khazanah

Sosok Maryam Bunda Isa dalam Alquran

sosok maryam dalam alquran
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Nama Maryam pasti sudah terasa begitu akrab di telinga para pembaca. Terutama bagi kawan-kawan muslim dan kristiani. Tradisi Islam dan Kristen sama-sama mempercayai mukjizat Maryam yang mengandung Nabi Isa a.s. dalam keadaan perawan, tanpa campur tangan laki-laki mana pun. Namun dalam tradisi kristiani, Maryam lebih akrab disebut dengan Bunda Maria.    

Dalam tradisi Islam, sosok Maryam diyakini sebagai perempuan shalihah yang kisah hidupnya diabadikan di dalam Alquran. Alquran memang menghadirkan banyak kisah perempuan-perempuan shalihah di masa para nabi terdahulu, seperti Hawa yang menjadi istri Nabi Adam a.s, Ratu Bilqis yang menjadi istri Nabi Sulaiman, Asiyah yang menjadi istri Fir’aun, dan lain-lain. Akan tetapi, Maryam lah satu-satunya perempuan yang namanya disebutkan dalam Alquran secara jelas. 

Para pembaca bisa cek langsung di Surat Al-Baqarah ayat 13 dan 42, Surat Ali Imran 36 dan 37, Surat Maryam ayat 16, dan masih banyak lagi. Bahkan nama Maryam dijadikan nama surat dalam Alquran oleh Allah Swt., yang mana kisah-kisah Maryam dalam surat Maryam tersebut bersanding dengan kisah para nabi dan rasul-Nya. Dari fakta ini saja bisa kita bayangkan betapa istimewanya kedudukan Maryam di sisi Allah Swt.

Bukan hanya Maryam, ternyata Allah Swt. memang memberi kedudukan khusus untuk keluarganya. Hal ini dibuktikan dengan surat ketiga di Alquran yang dinamai Ali Imran, keluarga Imran (Ayah Maryam). Dalam surat tersebut Allah Swt. menyandingkan keluarga Imran dengan rasul-rasulNya:

  اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرٰنَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ

“Sesungguhnya Allah Swt. telah mimilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing).” 

Baca Juga:  Fatimah al-Fihri, Pendiri Kampus Pertama di Maroko

Kelanjutan dari ayat di atas, Allah Swt. mengisahkan Hannah, istri Imran yang bernadzar untuk bayi dalam kandungannya. Hannah bernadzar bahwa anak yang dikandungnya akan menjadi pengabdi Allah Swt. Diceritakan, selepas dilahirkan anak tersebut diberi nama Maryam. Nabi Zakaria a.s. kemudian menjadi wali yang merawat Maryam.

Hingga suatu ketika, Nabi Zakaria a.s. dikejutkan dengan keberadaan buah-buahan dan makanan di tempat ibadah Maryam. Padahal Nabi Zakaria a.s. tidak menyiapkan hal tersebut. Saat ditanya, “Wahai Maryam, dari mana semua ini kamu peroleh?”, ia menjawab, “Ini semua dari Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki tanpa perhitungan.”

Jawaban Maryam tersebut sontak membuat Nabi Zakaria a.s. terkejut dan termenung. Ia termenung bukan karena ketidakpercayaannya akan peristiwa tersebut, namun merasa tersadarkan bahwa Allah Swt. sangat lah Kuasa untuk mewujudkan sesuatu, sekalipun secara akal manusia hal tersebut mustahil terjadi.

Berangkat dari peristiwa tersebut, lantas Nabi Zakaria a.s. meminta kepada Allah Swt. suatu hal yang baginya mustahil terwujud. Nabi Zakaria a.s. meminta keturunan yang shalih di saat istrinya sudah sangat tua dan mandul. Kemudian Allah Swt. mengijabahi permintaan Nabi Zakaria a.s. dengan kelahiran Nabi Yahya a.s. Sungguh, betapa kelahiran Maryam menuai banyak hikmah dan teladan, bahkan bagi para nabi dan rasul sekalipun. 

Setelah mengulas kisah sosok Maryam dan Nabi Zakaria a.s dalam Alquran, kelanjutan ayat dalam surat Ali Imran kembali mengisahkan keistimewaan-keistimewaan Maryam. Di ayat ke 42, Allah Swt secara lantang menegaskan kepada Maryam bahwa ia diberi dua penghargaan Ayat tersebut berbunyi,

وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, ‘Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas semua wanita di seluruh alam.”

Baca Juga:  Ulama Perempuan yang Berjasa dalam Kemerdekaan Indonesia

Dalam tafsirnya, Imam Sya’rawi menguraikan, di ayat tersebut lafaz اصطفى  diulang dua kali. اصطفى pertama mengandung makna Allah Swt. telah memilih Maryam untuk mengandung bayi shalih dalam keadaan perawan tanpa campur tangan laki-laki mana pun. Tentu hal ini sangat mustahil jika dinalar oleh akal manusia. Namun, lebih lanjut, Imam Sya’rawi mengungkapkan, bahwa peristiwa demi peristiwa yang dilalui oleh Maryam adalah bentuk pemberitahuan Allah Swt. kepada Bani Israil masa itu. Yakni pemberitahuan bahwa hukum Allah Swt. melampaui hukum sebab-akibat yang dipercayai oleh manusia. Artinya, ada di antara kejadian-kejadian di muka bumi ini tidak berdasarkan hukum kausalitas dan dapat dibuktikan secara kasat mata. Di balik peristiwa-peristiwa tersebut ada Dzat yang berkuasa mengendalikan alam semesta. Allah Swt. perlu menurunkan mukjizat demikian, sebab saat itu pemikiran Bani Israel sangatlah materialistik. Motif laku-laku keseharian mereka hanya tertuju pada ihwal duniawi. Sehingga jiwa mereka kosong dan menjadi keras. 

Sedangkan lafaz اصطفى kedua merupakan penegasan Allah Swt. yang telah memilih dan mengunggulkan Maryam di antara perempuan-perempuan lain di muka bumi. Hal ini selaras dengan kandungan surat Al-Tahrim ayat 12 yang menjadikannya sebagai perumpamaan wanita yang beriman kepada Allah Swt. Maryam menjadi potret perempuan sempurna bagi manusia-manusia di muka bumi. 

Demikianlah kisah akan sosok Maryam dalam Alquran.Tentu saja, sedikit ulasan ini belum cukup untuk mendedah setiap catatan Alquran tentangnya. Setidaknya, dari tulisan ini pembaca dapat menangkap bagaimana Allah Swt begitu memuliakan Maryam dalam kalam-Nya, sampai-sampai beberapa ulama meyakini bahwa ia sebagai salah satu di antara nabi-nabi Allah Swt. yang diturunkan di bumi.  

 

Rekomendasi

ummul banin ummul banin

Kesungguhan Hannah Ibunda Maryam dalam Berdoa 

Melahirkan Sesar Wajib Mandi Melahirkan Sesar Wajib Mandi

Manfaat Surat Maryam Bagi Ibu Hamil

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect