Ikuti Kami

Khazanah

Juliah Tu’mah Dimashqiyyah, Pelopor Ilmu Jurnalistik Perspektif Perempuan

Juliah Tu’mah Dimashqiyyah Pelopor
Juliah Tu’mah Dimashqiyyah Pelopor

BincangMuslimah.Com – Jika membicarakan tentang ilmu jurnalisme perspektif perempuan di negara Arab pada abad 19 hingga kini, semua akan sepakat menyebut nama Julia Tu’mah Dimashqiyyah, pelopor jurnalistik ini.

Ia menuangkan pemikirannya mengenai kesetaraan gender dengan memebentuk media pers al-Mar`ah al-Jadidah. Memang sebelumnya telah muncul majalah perspektif femisnime, akan tetapi itu tidak bertahan lama.

Al-Mar`ah al-Jadidah bukanlah majalah dengan perspektif femnisime yang muncul pertama, melainkan sudah didahului oleh majalah al-Fatatun milik Hindi Noval. Majalah tersebut rilis di Mesir pada tahun 1892.

Kemunculan majalah pertama yang rilis di Mesir tersebut mengantarkan para jurnalis perempuan dari Lebanon turut pindah ke Mesir. Mereka pindah karena merasa akan mendapatkan peluang dan kesempatan di Mesir sebab ia tak mendapatkan kebebasan berekspresi dan berpendapat di negaranya.

Di antara jurnalis-jurnalis perempuan itu ialah Maryam Mezher yang kemudian menerbitkan majalah Mar`atul Hasanaa`. Ada juga Esther Moyal, mfounder dari al-‘Ailah, Anisah Athoillah, founder dari majalah al-Mar`ah, Rogina Iwad, Founder dari as-Sa’adah, dan beberapa jurnalis perempuan lainnya.

Juliah Tu’mah Dimashqiyyah lahir di sebuah desa bernama Muktharah, Lebanon pada tahun 1883. Ia menghabiskan masa sekolah dasarnya dan menengah pertama di sekolah al-Fanun di kota Sidon, Lebanon. Lalu ia meneruskan pendidikan menengah atas di madrasah Kafr Shima di Lebanon. Di sana ia lalu menjadi pengajar.

Akan tetapi minatnya pada jurnalistik sangat kuat yang lalu ia tuangkan dengan menulis esai dan artikel untuk dikirimkan ke beberapa majalah. Di antaranya Fatatu al-Libnan, al-Hasana`. Tak hanya mengirimkan tulisannya ke media khsusus perempuan, bahkan sebelumnya ia juga mengirimkan tulisannya ke media anak-anak seperti Samir as-Sighor di awal tahun 1925.

Baca Juga:  Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

Bukan hanya esai dan makalah, melainkan Juliah juga menulis buku pada tahun 1922  berjudul Mas fii Suriah yang terinspirasri dari seorang sastrawan Lebanon dan Suriah. Sejak itulah keduanya sering berkirim pesan. Juliah juga saat itu menjabat sebagai ketua Perserikatan Perempuan Lebanon.

Mengenai majalah yang ia rilis yang bernama al-Mar`ah al-Jadidah, majalah ini dianggap tak ada yang menandinginya dari majalah-majalah yang sudah pernah terbit di Mesir. Kehadirannya di masyarakat Mesir saat itu benar-benar disambut dan dipuji oleh para pemikir. Ia menjadi satu-satunya majalah yang mampu menggugah para pembacanya.

Hal itu diakui oleh beberapa penulis dan jurnalis seperti As’ad Khalil Daghir, Gibran Attawiini, Polis Alkhauly, bahkan oleh Philip Khitty, orientalis yang mengenalkan kebudayaan Arab kepada masyarakat Amerika.

Beberapa esai dan artikel yang telah Juliah tulis ialah esai pembuka pada majalah ini yang berjudul Ila Ibnati Biladiy (kepada putri negaraku). Lalu ada al-Lathaif as-Syi’riyyah (kelembutan puisi), al-‘Amilaat fi an-Nahdhoh an-Nisa`iyyah (aktivis pergerakan perempuan), al-Bayt (rumah), A’malu an-Nisa (aktivitas-aktivitas perempuan), al-Ilmu wa al-Fann (ilmu dan cabangnya), dan beberapa esai lainnya yang rilis setiap bulan sekali. Ditambah juga beberapa berita dan informasi lainnya. Pada tahun 1925 ia menambahkan dua kolom pada majalahnya, yaitu Q&A tentang anak dan tafsir mimpi.

Tidak hanya menulis esai perspektif gender dan kolom tanya jawab tentang anak, Juliah juga menambahkan kolom bernama Samir as-Sighor yang bisa diisi oleh setiap anggota dan pembaca majalah. Di dalamnya berisi sharing session dari para orang tua dalam hal parenting. Mereka juga bisa mengisinya dengan cerita, permainan, dan tips mengenai pola pengasuhan. Kolom tersebut dikhususkan agar setiap orang tua bisa saling bermanfaat dan membantu.

Baca Juga:  Gayatri Chakravorty Spivak, Feminis dan Pembaharu India

Pada masa itu, majalah al-Mar`ah al-Jadidah sangat populer dan digemari oleh banyak kalangan pembaca, mulai dari penulis, sastrawan, penyair, pedagang, siswa, ibu rumah tangga, anak muda, anak-anak bahkan orang yang telah sepuh.

Dalam esai pertamanya pada bab ila Ibnati Baladiy, ia menulis sebuah esai berjudul al-Jamal wa al-Mal. Esai ini membicarakan tentang budi pekerti, pendidikan, dan moral. Ia menulisnya pada tahun 1922, berikut kutipannya:

“Wahai nona, sungguh aku iri pada kecantikanmu, sebab itu adalah anugerah dari Tuhan yang tidak mungkin pelukis terpopuler manapun mampu menirukannya. Apabila mereka mampu melakukannya, mereka takkan mampu melakukannya terus-menerus. mengapa? Karena kecantikan yang hakiki tidak datang dari luar, tetapi dari dalam. Kecantikan lahiriah meskipun ia sampai pada kecantikan paripurna ia takkan kekal, ia akan hancur. Pabila kecantikannya telah rapuh dan meninggalkan sisa-sisa (berupa serpihan.”

Sungguh, perihal moral dan etika memang hal utama dalam pendidikan manusia. Juliah Tu’mah mampu memberi dampak pada banyak orang di berbagai kalangan. Kepopuleran majalah ini dianggap paling lama dan berpengaruh sebab bisa menembus setiap lapisan masyarakat.

Tulisannya bertemu dengan hati pembaca yang berbeda. Dan setiap hati mampu menyerap ilmu yang ia sampaikan. Demikianlah kisah Juliah Tu’mah pelopor jurnalistik perspektif perempuan. Ia wafat dalam sakitnya di usianya yang ke-71 pada tahun 1954.

Rekomendasi

walladah penyair terkenal andalusia walladah penyair terkenal andalusia

Walladah binti al-Mustakfi, Penyair Terkenal Masa Kekhalifahan di Andalusia

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Bagaimana Citra Perempuan Ideal dalam Alquran?

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

menghilangkan Stigma Negatif Janda menghilangkan Stigma Negatif Janda

Pentingnya Menghilangkan Stigma Negatif terhadap Janda

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect