Ikuti Kami

Khazanah

Gamila el-Alaily: Sastrawan dan Feminis Mesir

Gamila el-Alaily Sastrawan

Bincangmuslimah.com – Gamila el-Alaily lahir di kota Mansoura, mesir pada tahun 20 Maret 1907 saat Nail dinobatkan menjadi sungai terindah. Gamila telah jatuh cinta pada dunia sastra sejak ia belia, kegemarannya juga didukung oleh lingkungan dan budaya di sekitarnya. Ia lalu tumbuh dan masyhur sebagai Gamila el-Alaily Sastrawan dan Feminis Mesir.

Ia menelan semua karya sastra sejak kecil, dan mulai menulis sejak usia remaja. Buku pertamanya rilis pada tahun 1926 yang akhirnya mengantarkan dirinya untuk pindah ke kota Kairo. Ia tinggal di lingkungan yang mendukungnya untuk mengembangkan minatnya di dunia sastra. Gamila juga rutin mengunjungi komunitas-komunitas sastra dan pemikiran, ia juga bergabung dengan organisasi perserikatan sastrawan-sastrawan besar.

Gamila el-Alaily menjadi salah satu dari penggerak “Jama’ah Abululu” yang didirikan oleh dr. Ahmad Zaki Abu Syad, salah satu institusi yang mempelajari sastra modern. Gamela menjadi salah satu sastrawan yang disegani di sana dan menjadi pemimpin redaksi majalah al-Amam pada tahun 1938.

Kumpulan bait puisinya juga tersebar di berbagai majalah. Di antaranya majalah Abululu, ar-Risalah, dan al-adiib. Namanya kemudian mentereng di jajaran sastrawan Arab saat usianya belum genap 20 tahun bersama May Ziadah, Sayyidah Huda Sya’rowi, dan Musthofa Sodiq ar-Rofi’i.

Bersama suaminya, Sayyid Nida ia merilis majalah “al-Ahdaf” yang terus terbit sampai 20 tahun. Di dalamnya berisi karya tulis berupa cerita pendek, kritik terhadap karya sastra, novel, dan puisi. Puisi-puisi yang dihasilkan dari Gamila merupakan puisi yang penuh dengan kejujuran perasaan, kelembutan rasa di setiap masa, dan seakan menggambarkan setiap kesempatan dalam hidupnya.

Ia juga menghabiskan waktunya sebagai guru. Sampai akhirnya pada suatu ia ditetapkan sebagai kepala bagian bantuan sosial di Kementrian Sosial. Namun pada akhirnya ia mengundurkan diri dan menghabiskan waktunya di bidang sastra dan jurnalistik. Ia jga bergabung di beberapa institut sastra setelah Jama’ah Abululu seperti Jami’ah Adiba`u al-‘Arobiyyah, dan Majma’u al-Adab al-‘Arabiyy sampai akhirnya menjadi pempimpin di dalamnya.

Baca Juga:  Tafsir Pembebasan Perempuan: Jalan Menuju Kesetaraan Gender dalam Islam

Gamila senang melakukan traveling, ke Suria, Lebanon, Palestina dan beberapa kota lainnya. Ia menemukan banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan. Beberapa karya sastranya berupa diwan (kumpulan puisi) lahir darinya, di antaranya Shoda Ahlami, Kalamullah, Opera Palestine, Fi Thoriq al-‘Audah, Shoda Imani, Nabdhot Sya’irat. Selain itu juga terdapat beberapa kumpulan novel seperti at-Tho`iroh al-Ha`iroh, Hindiyyah, Amaniy, ar-Rohibah, ar-Ro’iyyah, Jasus Shohiyun, Ana wa waladi, Min Ajlillah.

Karya-karyanya mengandung emosi keberanian, kejujuran, kepasrahan tanpa bisa lepas dari tradisi, sebab ia lahir di keluarga yang patuh pada agama dan mengikuti tradisi yang mendidiknya untuk dipersiapkan hanya mengurus rumah. Setelah ayahnya meninggal ia mendobrak tradisi itu dan mulai membaca banyak buku dan koran lalu mengirimkan tulisan, sampai menarik perhatian May Ziadah, sastrawan perempuan yang telah besar pada masanya.

Guru-gurunya mendorongnya untuk terus menulis. Sedangkan kritikan dari sekitarnya dan menganggap keberaniannya melanggar hukum tak digubris, justru menjadi dorongan untuk terus menulis. Bibinya adalah orang yang menginspirasinya dan mendrongnya untuk terus menulis.

Melalui catatan sejarah dari Isa Futuh pada bukunya Adiibaat ‘Arabiyyat, terbukti bahwa sebelum abad 20 sistem patriarki di Mesir masih kental dan mengakar. Masih banyak perempuan yang tak diberi jaminan dan hak yang setara dalam berpendidikan dan berekspresi. Gamila adalah salah satu yang berani dan beruntung. Keberuntungannya tentu tak mudah ia dapatkan begitu saja, tetapi melalui usaha dan ketekunannya yang kuat.

Demikian kisah Gamila el-Alaily, sastrawan perempuan yang berpengaruh pada masanya dan mewariskan keberanian dan ketangguhan melalui karya-karyanya. Hingga kini novel-novelnya diadaptasikan ke dalam film dan pertunjukkan. Bahkan pada tahun 2019 google mengenangnya pada tanggal kelahirannya sebagai ungkapan apresiasi besar atas jasa dan karyanya.

Rekomendasi

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (2)

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Muslimah Talk

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Berita

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Muslimah Daily

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Connect