Ikuti Kami

Khazanah

10 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan

kisah menjelang berbuka puasa
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Ramadan dipercayai umat muslim sebagai bulan yang sangat mulia. Bagaimana tidak, Ramadan adalah bulan di mana Alquran diturunkan kepada umat manusia di seluruh dunia. Saking mulianya, bahkan Allah Swt. memberi hadiah khusus bagi siapa saja yang berbahagia menyambut Ramadan. 

Dalam hadis yang diriwayatkan An-Nasa’i dikatakan, “Barang siapa bergembira akan hadirnya bulan Ramadan, jasadnya tidak akan tersentuh sedikitpun oleh api neraka.” Mentadaburi hadits ini, ternyata masyarakat Indonesia memiliki beberapa tradisi khusus untuk menyambut bulan Ramadan.

Pertama, tradisi Megengan. Megengan menjadi salah satu tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi ini dilakukan dengan berkumpul bersama. Dimulai dengan membaca dzikir, tahlil untuk arwah keluarga yang telah wafat, dan diakhiri dengan makan bersama. Makanan yang disajikan pun merupakan hasil masakan warga sendiri yang dibawa dari rumah.

Kedua, tradisi Nyorog. Nyorog merupakan tradisi masyarakat Betawi yang diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Berbeda dengan Megengan, di tradisi Nyorog ini masyarakat Betawi membagikan bingkisan-bingkisan kepada sanak keluarga. Bingkisan tersebut bisa berupa bahan makanan mentah, gula, susu, kopi, ikan bandeng, daging kerbau dan makanan-makanan khas Betawi,

Ketiga, tradisi Munggahan. Muslim Jawa Barat memiliki cara tersendiri untuk menyambut bulan suci Ramadan, yakni dengan tradisi Munggahan. Tradisi Munggahan sendiri memang bervariasi bentuknya. Namun umumnya, tradisi ini berisi makan bersama kerabat atau keluarga, saling bermaafan, berdoa bersama dan bersedekah. Sejak dulu hingga kini, masyarakat Jawa Barat masih tetap antusias menggelar tradisi ini di setiap tahun.

Keempat, tradisi Malamang. Masyarakat Minang di Sumatera Barat memiliki tradisi menyambut Ramadan yang sudah sejak lama dilakukan secara turun-menurun. Yaitu, tradisi Malamang. Tradisi ini dilakukan dengan membuat makanan yang kaya gizi, mereka menyebutnya “Lamang”. Makanan yang terbuat dari beras ketan yang dimasukkan dalam buluh bambu lalu dibakar.

Baca Juga:  Pesan di Penghujung Bulan Jumadil Akhir: Keteladanan Sayyidah Fatimah

Kelima, tradisi Perlon Unggahan. Tradisi Perlon unggahan adalah tradisi masyarakat Banyumas Jawa Tengah untuk menyambut bulan Ramadan yang digelas seminggu sebelum bulan Ramadan. Tradisi ini dirayakan dengan mengunjungi makam Bonokeling tanpa alas kaki dengan menjinjing ‘Ambeng’. Di sana, 6 tokoh Kasepuhan berdoa dengan khusuk. Setelahnya digelar acara makan besar yang diikuti oleh warga sekitar.

Keenam, tradisi Pacu Jalur. Tradisi Pacu Jalur adalah pagelaran lomba perahu yang diadakan masyarakat Riau. Balapan perahu tersebut juga diiringi rangkaian pertunjukan tarian dan diiringi lagu tradisional. Momentum ini menjadi perhatian baik oleh warga sekitar, wisatawan lokal maupun mancanegara.

Ketujuh, tradisi Dugderan. Tradisi Dugderan merupakan salah satu tradisi masyarakat Semarang untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Dugderan terdiri dari tiga agenda. Yakni pasar malam Dugderan, ritual pengumuman awal puasa, dan kitab budaya Warak Ngendog. Dan ternyata, tradisi ini sudah ada sejak tahun 1881.

Kedelapan, tradisi Balimau. Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis masyarakat Minangkabau. Tradisi ini biasa dilakukan di kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai atau tempat pemandian. Tradisi ini dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan, dengan maksud membersihkan diri secara lahir sebelum menjalankan ibadah puasa.

Kesembilan, tradisi Nyadran. Nyadran adalah serangkain upacara yang dilakukan masyarakat Jawa berupa membersihkan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya kenduri selamatan di makam leluhur. Tradisi ini dilakukan masyarakat Jawa untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.

Terakhir, tradisi Dandangan. Tradisi Dhandhangan merupakan festival yang diadakan untuk menandai dimulainya ibadah puasa pada bulan Ramadan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dandangan dilakukan dengan memukul bedug Masjid Menara Kudus untuk menandai awal bulan puasa. Saat ini tradisi Dandangan juga dikenal masyarakat sebagai pasar malam yang ada setiap menjelang Ramadan.

Baca Juga:  4 Alasan Mengapa Umat Islam Harus Mendukung Kemerdekaan Palestina

Itulah sepuluh tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Mari kita sambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

Tiga Alasan Munculnya Pemahaman Agama yang Tidak Ramah Perempuan Tiga Alasan Munculnya Pemahaman Agama yang Tidak Ramah Perempuan

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Kesunnahan Iktikaf dan Ketentuan-Ketentuannya

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Connect