Ikuti Kami

Kajian

Tingkatan Cinta Menurut Ibnu Arabi

Cemburu Ibnu Qoyyim Al-Jauzi

BincangMuslimah.Com – Menurut Ibnu Arabi, Cinta itu logis secara arti walaupun tidak dapat didefinisikan. Cinta dapat dipahami dengan rasa (perception) tanpa ketidaktahuan. Manakala kasus pengetahuan itu dibagi jadi 2 macam; terdapat yang dapat didefinisikan serta terdapat yang tidak dapat didefinisikan, sebaliknya cinta, bagi para pemikir yang sudah mengkajinya, terkategori perihal yang tidak terdefinisikan. Cinta dapat dipahami oleh orang yang menjalaninya serta menyelami sifatnya. Cinta tidak dapat dipahami definisinya serta tidak dapat dipungkiri kehadirannya.

Terlebih lagi buat menyelami watak cinta dari sisi yang Maha Luhur ialah Allah. Sebab itu, cinta tidak dapat didefinisikan secara dzatiyah, serta cuma dapat didefinisikan secara resmi serta verbal. Siapa yang tidak meneguk cinta, berarti tidak mengenalnya. Ada tiga tingkatan cinta menurut Ibnu Arabi, yaitu tingkatan pertama cinta biologis, tingkatan kedua cinta ruhaniyah-nafsiyah dan tingkatan yang ketiga yaitu cinta Ilahiah, yang akan dibahas di bawah ini;

Cinta Biologis

Cinta biologis adalah cinta yang bertujuan untuk meraih segala tujuan yang diinginkan, baik menyenangkan maupun tidak. Cinta biologis ada dua macam: natural (biologis) dan organik. Cinta biologis bersifat umum, karena setiap pencinta menerima sosok-sosok biologis atas apa yang diberikan oleh hakikat mereka, hingga dalam cintanya, mereka mengalami sifat yang ada pada sosok-sosok biologis tersebut, seperti suka, rindu, merindukan. Serta senang bertemu, melihat dan berhubungan dengan kekasih. 

Pada dasarnya jika cinta biologis telah dialami oleh pencinta, maka dia tidak akan mencintai kekasih kecuali karena adanya manfaat yang bisa dipetik dari kekasih tersebut, seperti kenikmatan dan kelezatan. Adapun cinta organik adalah cinta yang terbatasi oleh sosok biologis semata, seperti Qais-Laila, Qais-Lubna, Katsir-Izzah dan Jamil-Butsainah. Hal ini tidak terjadi selain karena generalitas hubungan antara mereka berdua, seperti magnet besi.

Baca Juga:  Mengunyahkan Makanan Untuk Anak Apakah Membatalkan Puasa?

Cinta Ruhaniyah-Nafsiyah

Cinta ruhaniah adalah cinta yang ditempuh demi mendapat rida Sang Kekasih. Dia tidak lagi memiliki keinginan maupun kehendak, bahkan ia dikendalikan oleh apa yang diinginkannya. Tujuan dari cinta ruhaniah-nafsiyah (spiritual-psikologis) adalah tasyabbuh (penyerupaan) dengan kekasih, dengan menunaikan hak dan mengetahui derajat kekasih.

Cinta rohani tidaklah bisa dibatasi, jauh dari ukuran dan bentuk. Hal itu karena energi rohaniah mengalami ketertarikan yang bersifat nisbi. Ketika nisbah menggejala pada ketertarikan antara pencinta dan kekasih, karena melihat, mendengar atau mengetahui, maka itulah yang disebut cinta.

Cinta Ilahiah

Cinta ilahiah adalah cinta Allah kepada manusia, demikian pula cinta manusia kepada-Nya juga disebut cinta ilahiah. Puncak dari cinta ilahiah adalah jika hamba menyaksikan keberadaan dirinya sebagai penampakan dari al-Haq. Dia tidaklah menciptakan kita selain untuk diri-Nya sendiri. Sementara cinta-Nya kepada kita adalah ketika Dia menunjukkan kita kepada perbuatan-perbuatan yang membawa kepada kebahagiaan dan keselamatan dari hal-hal yang tak sejalan dengan keinginan dan tidak sesuai dengan tabiat kita.

Dia membuat kita hanya untuk dirinya sendiri. Dia juga menciptakan makhluk-makhluk agar mereka bisa mensucikannya sampai dia bisa mengucapkan tasbih untuk-Nya, memuji-Nya, dan bersujud pada-Nya. Dia akan membantu kita sampai kita berjalan dalam kasih dan sukacita-Nya. Kita juga tahu bahwa jika Tuhan tidak mengasihi kita, Dia tidak akan pernah menginginkan kita. Kita juga tahu bahwa rahmat-Nya mendahului kemarahan-Nya. Beberapa menderita, dan hari berikutnya mereka harus dapat mengalami kasih karunia, pertolongan, dan kasih karunia yang sama.

Rekomendasi

Konsep Cinta Dalam Alquran Konsep Cinta Dalam Alquran

Perbedaan Jatuh Cinta dan Benar-Benar Mencintai Seseorang Menurut Buya Syakur Yasin

nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta

Semangat Cinta Abadi dari “Symposium” Plato  

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

8 Komentar

8 Comments

Komentari

Terbaru

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Muslimah Talk

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama? Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

Berita

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Berita

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Berita

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Trending

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect