BincangMuslimah.Com – Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Begitu pula dengan Rasulullah saw. saat masih kecil. Beliau pun bermain-main dengan teman-teman sebayanya. Lalu, siapakah teman masa kecil Rasulullah?
Dr. Nurul Huda Maarif di dalam bukunya Samudra Keteladanan Muhammad menjelaskan bahwa di antara teman bermain Rasulullah saw. adalah sebagai berikut.
Pertama: Abu Sufyan bin Harits (bukan Abu Sufyan bin Harb, ayah Muawiyah)
Abu Sufyan dan Rasulullah saw. lahir di waktu yang hampir bersamaan. Keduanya juga dibesarkan dalam keluarga yang sama. Hal ini disebabkan karena Abu Sufyan adalah sepupu Rasulullah saw. Di mana sang ayah; Harits bin Abdul Muthalib merupakan saudara kandung Abdullah, ayah Rasulullah saw.
Tidak hanya itu, Abu Sufyan dan Rasulullah saw. pun sama-sama disusui oleh Halimatus Sa’diyah. Ini sebabnya, di kala kanak-kanak, keakraban keduanya semakin terjalin dengan indah dan apik.
Namun, saat Rasulullah saw. diangkat menjadi nabi, muncul ketidak sukaan dan kebencian pada diri Abu Sufyan. Keakrabannya memudar. Jalinan kekeluargaan serta perkawanan bermain kini berbalik menjadi permusuhan.
Tatkala Rasulullah saw. mulai menjalankan misi dakwah terang-terangan, Abu Sufyan tampil terdepan sebagai penentangnya. Bahkan Abu Sufyan yang pandai merangkai syair-syair, tidak segan membuat syair berisi sindiran, ejekan, hinaan, cacian, dan kata-kata kotor untuk Rasulullah saw.
Kebencian Abu Sufyan kepada Rasulullah saw. berlangsung hingga dua puluh tahun lamanya. Setelah itu, Allah swt. membukakan pintu hatinya untuk menerima dakwah saudara serta teman kecilnya itu. Abu Sufyan bersama anaknya; Ja’far bin abu Sufyan berangkat ke Madinah menyusul Rasulullah saw. untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Akhirnya Abu Sufyan kembali menjadi mitra Rasulullah saw. khususnya dalam mendakwahkan agama Islam. Setelah itu, Abu Sufyan habiskan sisa usianya untuk berdakwah, beribadah, dan berjihad di jalan Allah swt.
Kedua: Abdullah Putra Halimatus Sa’diyah
Selain berteman baik dengan Abu Sufyan, Rasulullah saw. kecil kurang lebih dua tahun juga berteman baik dengan putra Halimatus Sa’diyah yang bernama Abdullah. Keduanya sering bersama-sama menggembala kambing. Halimah tak pernah merasa khawatir dengan kebiasaan ini.
Hingga suatu saat, ketika Rasulullah saw. kecil menggembala kambing bersama Abdullah, tiba-tiba datang dua lelaki berpakaian putih bersih menangkap Rasulullah saw. Sementara itu, Abdullah sedang mengambil makanan di rumah untuk mereka makan berdua sambil menggembala kambing.
Namun, sekembalinya ke tempat menggembala kambing, Abdullah tidak menemukan Rasulullah saw. Ia menangis dan mengadu kepada ibunya, “Saudaraku, laki-laki Bani Quraisy telah ditangkap dua orang lelaki berpakaian serba putih. Keduanya membaringkannya, lalu membelah perutnya, dan membolak-balikkan atasnya.”
Setelah mendengar berita yang mengkhawatirkan itu, Halimah dan suaminya segera keluar rumah untuk mencari Rasulullah saw. Mereka pun akhirnya menemukan Rasulullah saw. sedang duduk termenung.
“Mengapa engkau duduk di sini sendirian?” tanya Halimah. “Ada dua orang lelaki datang tanpa disangka-sangka. Keduanya berpakaian serba putih. Mereka mendekatiku dan membawaku ke sini,”
Rasulullah saw. mulai mengisahkan pengalamannya tadi. “Mereka lalu membaringkanku, memegang perutku, dan salah satu dari mereka membelah perutku. Mereka mengambil sesuatu yang hitam dari dalamnya, lalu membuangnya. Aku tidak tahu benda apakah yang diambilnya dan ke mana membuangnya. Mereka lalu pergi dan entah ke mana aku tak tahu.”
Inilah teman kecilnya yang melihat dan menyaksikan kejadian-kejadian aneh sebelum Rasulullah saw. diangkat menjadi nabi. Tentu saja masih banyak teman-teman beliau yang lain.
Namun, menurut Dr. Nurul Huda Maarif sendiri tidak banyak buku-buku sejarah yang mengulas sisi kehidupan Rasulullah saw. dari kecil sampai wafatnya. Terlebih keterangan tentang teman-teman bermain beliau serta permainan apa saja yang disenanginya. Wa Allahu a’lam bis shawab.