Ikuti Kami

Kajian

RUU PKS akan Dihapus dari Prolegnas 2020, Ini Respon Kalis Mardiasih

ruu pks
sumber ; twitter Kalis Mardiasih

BincangMuslimah.Com – Kemarin, DPR mengusulkan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) dikeluarkan dari Prolegnas Prioritas karena “pembahasannya agak sulit”. Hal tersebut memicu banyak reaksi dan menjadi tranding twitter dari kemarin hingga sepanjang hari ini dengan tagar #SahkanRUUPKS.

Padahal baru kemarin masih hangat kasus ayah perkosa anaknya. Ditambah data dari Kompas Perempuan, kekerasan terhadap perempuan ada 431.471 kasus. Sikap Komisi VIII DPR-RI ini tentu mengecewakan banyak kalangan. Alasan tidak mau melanjutkan penggodokan RUU PKS karena pembahasannya agak sulit tentu sangat disayangkan. Lantas mau sampai berapa banyak lagi korban, baru disahkan itu RUU PKS?

Rencana mengeluarkan RUUPKS dari prolegnas salah satunya disoroti oleh Kalis Mardiasih, aktivis sekaligus penulis Muslimah. Kalis melihat bahwa pengesahan RUUPKS merupakan salah satu upaya yang sesuai dengan maqashid syariah / tujuan syariat, yakni hifz nafs / melindungi jiwa atau diri manusia. Korban kekerasan seksual adalah yang tertindas, dan tak bisa melanjutkan hidup karena terampas diri / masa depannya.

#sahkanruupks adalah perjuanganku sebagai hamba,” ujar Kalis dalam cuitannya di Twitter pada Rabu (01/07/2020).

Kalis melanjutkan, memang beberapa poin masih problematik di RUU PKS, misalnya soal bentuk hukuman. Namun itu adalah hal yang biasa dan harus didorong untuk tetap dibahas dalam Prolegnas  prioritas tahun 2020. Jika RUU PKS dikeluarkan dari Prolegnas maka usaha dan penantian selama bertahun-tahun menunggu agar dibentuk tim harmonisasi RUU akan sia-sia.

Dalam twit-nya, Kalis juga mengajak semua kalangan agar tidak mengabaikan kasus kekerasan seksual yang telah terjadi namun tidak terselesaikan dengan adil. Seperti kasus kekerasan seksual yang terjadi pada Baiq Nuril guru SMAN 7 Mataram dan Agni mahasiswa UGM, Yuyun korban yang meninggal diperkosa 14 lelaki, pemerkosaan anak SMP di Gresik dan pemaksaan aborsi oleh keluarga pelaku, juga banyaknya pelecehan seksual buruh di tempat kerja.

Baca Juga:  Islam Menyediakan Kenyamanan pada Perempuan untuk Mengemukakan Pendapat

Memang ada dalam KUHP tentang pasal perkosaan namun dalam pasal tersebut masih terdapat banyak kekurangan. “Kalau ada yang bertanya, sebagian kasus di atas kan bisa diproses dengan pasal perkosaan yang sudah ada. Pertanyaannya, prosesnya seperti apa dan apa efeknya buat korban?” ujar Kalis.

Untuk itulah RUU PKS perlu disahkan. Menurutnya, keunggulan dari RUU PKS tidak hanya fokus ke pelaku. Tapi juga mengerti kebutuhan korban. Di mana selama proses mencari keadilan, korban butuh layanan kesehatan untuk trauma fisik, pendamping untuk trauma psikologis, juga pendamping selama BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan seterusnya.

Kalis juga mengingatkan bahwa sebenarnya masih banyak kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan karena korban yang masih dalam kondisi sakit fisik/trauma psikologis sudah bisa membayangkan betapa panjang dan melelahkannya proses mencari keadilan yang akan ia jalani. Dan dalam RUU PKS membahas kondisi itu.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Khazanah

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Connect