Ikuti Kami

Kajian

Kemuliaan Hidup Sederhana di Era Hedonisme

hidup sederhana era hedonisme
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Hidup sederhana di era gempuran kemewahan atau hedonisme memanglah tidak mudah. Dalam Islam, hidup sederhana disebut qana’ah. Menurut bahasa, qana’ah artinya menerima apa adanya atau tidak serakah. Sedangkan, secara istilah ialah satu akhlak mulia yaitu menerima rezeki apa adanya dan menganggapnya sebagai kekayaan yang membuat mereka terjaga statusnya dari meminta-minta kepada orang. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki sifat qana’ah adalah orang yang merasa puas dengan apa yang telah ia miliki, dan menerima apapun anugerah yang telah diberikan oleh Allah kepadanya baik banyak ataupun sedikit.

Dijelaskan juga bahwa qana’ah adalah sikap tenang dalam menghadapi hilangnya sesuatu yang ada. Muhammad bin Ali At-Tirmidzi menegaskan bahwa qana’ah adalah menemukan kecukupan di dalam yang ada di tangan. Maksudnya, tidak rakus dan menerima pemberian dari Allah SWT. Qana’ah ini mengajarkan kepada manusia untuk menerima apa yang ada, dan bukan mencari apa yang tidak ada.

Jangan sampai manusia hanya bermalas-malasan, tapi juga harus tetap menegakkan ikhtiar. Jika memang ikhtiar yang dilakukan kurang memuaskan tetaplah tenang dan jangan menggerutu karena orang yang qana’ah ialah orang yang tidak mudah terpengaruh oleh pasang surutnya keadaan dirinya. Seorang muslim pasti akan mengikuti segala sesuatu yang telah diperintahkan dalam Al-Qur’an maupun Hadits, yaitu selain diharuskan untuk berusaha, berdoa, tawakal, bersabar, bersyukur maka qana’ah lah yang akan menyempurnakan usaha manusia tersebut untuk membatasi hawa nafsu duniawinya.

Qana’ah merupakan modal yang paling teguh untuk menghadapi kehidupan, karena dapat menimbulkan semangat dalam mencari rezeki, dengan tetap memantapkan pikiran, meneguhkan hati, bertawakal kepada Allah, mengharapkan pertolongannya, dan tidak putus asa ketika tidak berhasil atau impian yang diinginkan tidak terwujud.

Baca Juga:  Suami Pun Perlu Mengejar Rida dari Istri

Ciri-ciri Orang Qana’ah

Orang mukmin yang telah benar-benar hidup qana’ah memiliki hati yang tenang, kehidupan yang tentram, jiwa yang ridha, tidak diliputi kegelisahan atas jatah rezeki yang telah ditetapkan, memiliki rasa syukur atas nikmat Allah, sebagaimana ciri-ciri ini telah disebutkan oleh Allah dalam firmannya dalam QS. An-Nahl ayat 97, yaitu:

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Penafsiran para ahli tafsir terhadap kalimat “kehidupan yang baik” (hayatan thayyibah) di dunia adalah menerima pemberian Allah SWT. Menurut M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Mishbah, bahwa “kehidupan yang baik” (hayatan thayyibah) itu bukan berarti kehidupan yang mewah yang luput dari ujian, tetapi ia adalah kehidupan yang diliputi oleh rasa lega, kerelaan, serta kesabaran dalam menerima cobaan dan rasa syukur atas nikmat Allah. 

Dengan demikian, yang bersangkutan tidak merasakan takut yang mencekam, atau kesedihan yang melampaui batas, karena dia selalu menyadari bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik. Ciri-ciri selanjutnya ialah menghilangkan rasa tamak dan rakus serta memiliki sifat dermawan dan mengutamakan orang lain. Sikap ini yang dimiliki oleh orang-orang mukmin dari golongan Anshar dalam menerima dan menolong menolong saudara-saudara mereka orang-orang Muhajirin yang miskin.

Kemuliaan Orang Qana’ah atau Hidup Sederhana dan Apa Adanya

Allah pun telah menjamin dan memuliakan bagi siapapun yang memiliki sifat qana’ah. Di antara orang yang qana’ah ialah orang yang paling kaya merasa bahagia karena tidak pernah iri terhadap orang lain. Nabi SAW menyebutkan, bahwa orang yang qana’ah hidupnya akan bahagia. Seorang dikatakan beruntung tatkala memperoleh apa yang diinginkan dan disukai serta selamat dari segala yang mendatangkan ketakutan dan kekhawatiran, dalam hadis di atas Rasulullah SAW mengaitkan keberuntungan dengan tiga hal yaitu keislaman, kecukupan rezeki, dan sifat qana’ah, karena ketiganya seseorang akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Jika Sudah Menikah, Bolehkan Perempuan Naik Haji Tanpa Suami?

Di dalam Al-Qur’an pun Allah berfirman bahwa orang yang berbuat baik dan memiliki sifat qanâ’ah akan mendapatkan kemuliaan. Sebagaimana dalam QS. Al-Insan ayat 7 ;

يُوفُونَ بِٱلنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًا

Artinya: Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana

Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya menyebutkan beberapa sifat orang-orang abrar (berbuat kebaikan), yaitu mereka menunaikan nazarnya, memberikan makanan yang sangat diperlukan dan disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Inilah keikhlasan orang-orang abrar yang menyatakan bahwa mereka berbuat baik hanya untuk mengharapkan ridha Alla semata, tidak menghendaki balasan dan tidak pula mengharapkan ucapan terima kasih. 

Jiwa keikhlasan dan sifat qana’ah atau hidup sederhana yang mereka miliki sangat besar, karena kesabaran mereka dalam berbuat kebaikan, ketabahan menahan diri dari godaan nafsu, dan terkadang harus menahan lapar dan kurang pakaian (kerena berbuat sosial dalam keadaan miskin), sehingga mereka mendapatkan kemuliaan di sisi Allah yaitu Allah memelihara mereka dari kesusahan dan memberikan kepada mereka keceriaan wajah dan kegembiraan hati. Tampak pada wajah mereka kegembiraan yang berseri-seri sebagai tanda kepuasan hati karena anugerah Allah yang telah mereka terima. Allah juga memberi mereka ganjaran karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera.

Sumber:

al-Ghazali, Imam. 1993. Raudhah Taman Jiwa Kaaum Sufi. Jakarta: Risalah Gust.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect