Ikuti Kami

Kajian

Kasus Korupsi pada Zaman Rasulullah

Kasus Korupsi Zaman Rasulullah
gettuimages.com

Bincangmuslimah.com – Kasus korupsi di Indonesia tak habis-habisnya. Bahkan, ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini juga terjerat kasus korupsi. Kasus korupsi seperti ini tidak hanya terjadi pada zaman sekarang. Faktanya, kasus korupsi sudah ada sejak zaman Rasulullah. 

Korupsi adalah perilaku yang berkaitan dengan penyelewengan, penyimpangan, dan penyalahgunaan demi kepentingan pribadi. Dalam bahasa latin, korupsi disebut corruptus yang memiliki definisi rusak atau hancur. 

Dalam bukunya Korupsi: Sifat, Sebab, dan Fungsi, Syed Hussein Alatas mendefinisikan esensi korupsi sebagai pencurian melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan. Syariat Islam pun memiliki beberapa definisi yang mendekati korupsi itu sendiri, salah satunya ghulul (pengkhianatan). hal ini telah terbukti dari beberapa kasus korupsi zaman Rasulullah  yang termuat pada beberapa riwayat hadis shahih.

Pertama, pada saat Perang Uhud tahun 3 H, Rasulullah telah mengumumkan strategi perang dengan membagi penempatan tiap pasukan. Ada yang berada di bawah dan di atas bukit. Setelah melihat kemenangan, pasukan muslimin (pemanah) yang ada di atas bukit berlari turun untuk berebut ghanimah (harta rampasan perang). Tak disangka peperangan berakhir dengan kekalahan kaum muslimin karena kelengahan mereka meninggalkan posisi tersebut.

Mengutip dari Tafsir at-Thabari, beberapa anggota pasukan berlari karena menaruh sangkaan dan kekhawatiran bilamana Rasul akan melakukan ghulul terhadap harta rampasan tersebut.  Untuk menyanggah hal tersebut, turunlah Q.S. Ali Imran [3]: 161 berikut: 

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗوَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ


Artinya: ”Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya dan mereka tidak dizalimi.”

Baca Juga:  Apa yang Harus Dilakukan Apabila Merasa Keluar Angin Saat Shalat?

Dalam hal ini ghulul tidaklah terjadi, melainkan hanya prasangka dari para pasukan perang.

Kedua, korupsi kecil yang dilakukan oleh seorang budak bernama Mi’dam. Beberapa waktu setelah penaklukan Khaibar pada tahun 6 H, ia meninggal dunia karena terkena anak panah misterius. Hal ini terjadi ketika dirinya mengawal Rasulullah menuju Wadi al-Qura. Ketika para sahabat mendoakannya masuk surga, Rasulullah justru menyanggahnya dan menjelaskan bahwa ia telah melakukan korupsi berupa mantel dan dua utas tali sepatu saat penaklukan Khaibar. Hal itu menjadi penyebabnya tersulut api neraka.

Ketiga, kasus korupsi yang didasarkan pada pengertian hadiah atau komisi bagi pejabat. Kisah ini menceritakan Abdullah Ibn al-Lutbiyyah, seorang pejabat yang diutus Nabi sebagai penarik zakat ke distrik bani Sulaim. Ia kembali dari tugas dan mengklaim zakat yang diperolehnya sebagai hadiah untuk Nabi dan untuknya sendiri. Setelah itu, Nabi bergegas mendakwahkan di atas mimbar perihal pelarangan hal tersebut karena termasuk ghulul/korupsi.

Tak hanya sampai di sini, masih banyak deretan riwayat yang menyebutkan perihal kasus korupsi pada zaman Rasulullah saw. Sikap tegas Rasul bisa kita implementasikan pada kehidupan sekarang bahwa Islam sangat mengecam keras tindakan yang menimbulkan kerugian dan penyalahgunaan kekuasaan sekecil apapun nominal atau kuantitasnya. Sebagaimana termuat dalam Q.S. Al-Baqarah [2]:188 berikut: 


وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui”.

Baca Juga:  Money Politic Menurut Hukum Islam

 

Rekomendasi

istilah money politic  atau politik uang muncul kembali ke permukaan. Apakah maksud money politic? Bagaimana hukumnya menurut islam? istilah money politic  atau politik uang muncul kembali ke permukaan. Apakah maksud money politic? Bagaimana hukumnya menurut islam?

Money Politic Menurut Hukum Islam

Alquran Hadis Tindak Korupsi Alquran Hadis Tindak Korupsi

Hari Anti Korupsi: Alquran dan Hadis Kecam Tindak Korupsi

Ancaman Alquran para Koruptor Ancaman Alquran para Koruptor

Ancaman Alquran terhadap Para Koruptor

hindun utbah pemakan hati hindun utbah pemakan hati

Kisah Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Hamzah bin Abdul Muthalib yang Masuk Islam

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

Komentari

Komentari

Terbaru

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya? Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Berita

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Kajian

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Trending

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect