Ikuti Kami

Kajian

Jika Sudah Menikah, Bolehkan Perempuan Naik Haji Tanpa Suami?

keutamaan haji hadis rasulullah
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Datang ke kota suci Mekkah, lalu melaksanakan ibadah haji merupakan mimpi bagi setiap umat muslim di dunia. Sebelum melangkahkan kaki untuk menjalankan ibadah haji, tentu banyak persiapan yang dilakukan. Dimulai dari persiapan fisik dan mental. 

Namun berkat kemajuan teknologi dan transportasi, keberangkatan untuk melaksanakan ibadah haji pun menjadi mudah. Dahulu butuh waktu berbulan-bulan untuk tiba di Jazirah Arab. Saat ini, hanya butuh hitungan hari. 

Calon jemaah haji tinggal memastikan kondisi tubuh mereka agar selalu sehat dengan stamina yang kuat. Sehingga ketika menjalankan haji, tidak ada kurang apa pun dan bisa melaksanakan semua proses secara baik dan aman.

Selain itu, saat ini sistem keamanan juga sudah jauh lebih baik. Sehingga tidak ada ketakutan apa pun bagi para calon jemaah untuk bepergian sendiri. Dan juga saat ini sudah ada sistem yang memudahkan jamaah. Sehingga tidak berangkat benar-benar sendiri, tapi bersama rombongan yang telah mendaftar. 

Dengan adanya perubahan sistem dan keamanan yang terus meningkat, memunculkan satu pertanyaan. Bisakah perempuan yang telah menikah, naik haji tanpa suami? 

Karena mungkin saja dari beberapa kasus, ada suami yang tidak bisa mendampingi sang istri. Entah karena masalah kesehatan, atau memang persoalan biaya yang membuat suami tidak bisa turut bersama istri.

Ada beberapa pandangan terkait pertanyaan ini. Sebagian menyatakan perempuan harus didampingi oleh mahram. Hal ini tercantum di dalam sebuah hadis. 

عن أبي معبد قال سمعت ابن عباس يقول سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يخطب يقول لا يخلون رجل بامرأة إلا ومعها ذو محرم ولا تسافر المرأة إلا مع ذي محرم فقام رجل فقال يا رسول الله إن امرأتي خرجت حاجة وإني اكتتبت في غزوة كذا وكذا قال انطلق فحج مع امرأتك 

Baca Juga:  Bagaimana Status Haji bagi Anak yang Belum Baligh?

Diriwayatkan Abu Ma’bad berkata, ia mendengar dari Abbas bahwa Nabi bersabda: “Janganlah seorang perempuan menyendiri dengan seorang laki-laki kecuali dengan mahramnya dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan kecuali disertai mahramnya. Seorang laki-laki berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah Saw. istriku bepergian untuk suatu kepentingan dan aku mendapat mandat untuk berperang. Rasulullah Saw. menjawab, “Pergilah berhaji bersama istrimu.”. (H.R. Imam Bukhârî dan Muslim)

Dari hadis ini, banyak yang berpandangan jika perempuan tidak boleh naik haji tanpa ada mahram yang salag satunya adalah suami. Begitu juga saat keluar rumah. Sehingga jika merunut pada hadis ini, bagi perempuan yang meski mampu secara fisik dan finansial, tidak bisa naik haji tanpa ditemani mahram. 

Lalu ada juga pendapat kedua yang mengatakan jika perempuan boleh bepergian untuk melaksanakan ibadah haji tanpa mahram. Hal ini tercantum di dalam hadis Shahih Muslim. 

أن عمر رضي الله عنه أذِن لأزواج النبي صلى الله عليه وسلم في آخر حجة حجَّها، فبعث معهنَّ عثمان وعبدالرحمن بن عوف 

“Umar mengizinkan para istri nabi SAW pergi haji pada haji yang terakhir dan mengutus Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf,” (HR Muslim).

Dalam hadis ini diriwayatkan jika sahabat Umar bin Khatab Ra memperkenankan istri nabi Saw melakukan ibadah haji dan umrah tanpa didampingi mahram. Namun didampingi oleh para sahabat yaitu Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. 

Jika ditarik kesimpulan aturan perjalanan perempuan bersama mahram, menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku berjudul Perempuan Bukan Sumber Fitnah disebabkan pada satu hal. Yaitu memastikan keamanan dari perempuan. 

Memang pada zaman dahulu, keamanan perempuan begitu rentan sehingga membutuhkan perlindungan. Pada saat itu perempuan bisa ditangkap, mengalami Tindakan kekerasan seksual dan berakhir menjadi budak sahaya. 

Baca Juga:  Pergi Haji dengan Dana Talangan, Apakah bisa?

Konsep mahram yang merupakan ikatan sedarah atau kekerabatan menjadi cara yang tepat untuk menghindari risiko kekerasan yang bisa didapatkan oleh perempuan. Konsep mahram demi keamanan perempuan itu pun diperkuat dengan salah satu hadis.

“Dari Adi bin Hatim berkata ‘Suatu saat aku sedang bersama Nabi Saw, lalu ada seorang laki-laki datang mengadu kemiskinan dirinya. seorang yang lain mengadu perampokan yang terjadi pada dirinya di jalan. Lalu Nabi bertanya (kepadaku): “Wahai Adi, kamu tahu kota Hira?” Aku menjawab: “Tidak pernah melihatnya, tetapi sudah pernah mendengar tentangnya. “Lalu nabi Saw berkata: “Suatu saat, jika umurmu panjang, kamu akan melihat seorang perempuan berani bepergian (sendirian) dari kota Hira (di Irak, mengunjungi Mekah). Sehingga bisa tawaf di Ka’bah. Tidak ada yang dikhawatirkan pada siapa pun (karena aman). Kecuali (ketakutan dirinya berbuat salah kepada) Allah SWT. (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Manaqih, no 3637).

Hadis ini menceritakan bahwa Rasulullah memprediksi jika suatu saat perempuan bisa melakukan perjalanan sendirian dengan rasa aman. Dari teks ini, Faqihuddin Abdul Kodir dengan buku yang sama menekankan jika konsep mahram demi keamanan. 

Dan bila situasi aman, negara dapat memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakatnya, maka perempuan bisa bebas bepergian tanpa bersama mahram. Oleh karena itu dapat disimpulkan jika perempuan yang sudah menikah bisa bepergian tanpa suami. Melihat saat ini juga pergerakan perempuan keluar rumah hingga ke luar negeri bisa dilakukan. Di antaranya seperti mencari nafkah ke luar negeri, hingga pelajar yang menuntu ilmu di negeri seberang. 

Meski beragam pendapat, larangan bepergian untuk perempuan lebih menekankan pada aspek keamanan dan perlindungan. Kedua hal ini menjadi suatu yang utama untuk memberi ruang pada perempuan di area publik, termasuk perempuan yang berangkat haji tanpa suami meskipun sudah menikah.

Rekomendasi

Bulan Haji: Momentum Rasulullah Menyiarkan Islam Bulan Haji: Momentum Rasulullah Menyiarkan Islam

Bulan Haji: Momentum Rasulullah Menyiarkan Islam

denda larangan haji denda larangan haji

Denda yang Harus Dibayar saat Melanggar Larangan Haji

7 Keutamaan Melakukan Ibadah Kurban 7 Keutamaan Melakukan Ibadah Kurban

7 Keutamaan Melakukan Ibadah Kurban

Perempuan haid saat haji Perempuan haid saat haji

Perempuan Haid saat Haji, Apakah Sah?

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Memaknai Maulid Nabi Muhammad Sebagai Perayaan Memuliakan Perempuan Memaknai Maulid Nabi Muhammad Sebagai Perayaan Memuliakan Perempuan

Memaknai Maulid Nabi Muhammad Sebagai Perayaan Memuliakan Perempuan

Kajian

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Muslimah Talk

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama? Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

Berita

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Berita

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Berita

Trending

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect