BincangMuslimah.Com – Sudah hampir dua tahun, dunia dilanda wabah corona. Wabah yang banyak memberi dampak pada setiap lini kehidupan, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, bahkan politik. Tidak sedikit juga yang kemudian mengaitkan fenomena wabah corona sebagai tanda kiamat. Mereka mengaitkannya dengan hadis Nabi yang menyebutkan tanda-tanda kiamat. Apakah betul demikian?
Ustaz Ibnu Kharis atau akrab disapa dengan Ustaz Ahong mengulas hal tersebut dalam bukunya, “Hadis Akhir Zaman yang Disalahpahami”. Di dalamya dibahas beberapa hadis tentang akhir zaman yang seringkali salah dipahami namun sudah banyak tersiar di masyarakat.
Mengenai wabah corona yang diperbincangkan sebagai tanda kiamat sudah dekat, Ustaz Ahong menampilkan hadis yang selama ini dijadikan legitimasi bagi para penceramah. Hadisnya sebagai berikut,
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ زَبْرٍ قَالَ سَمِعْتُ بُسْرَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا إِدْرِيسَ قَالَ سَمِعْتُ عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنْ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Artinya: Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy telah bercerita kepada kami Al Walid bin Muslim telah bercerita kepada kami ‘Abdullah bin Al ‘Alaa’ bin Zabr berkata aku mendengar Busr bin ‘Ubaidullah bahwa dia mendengar Abu Idris berkata aku mendengar ‘Auf bin Malik berkata; “Aku menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika terjadi perang Tabuk saat Beliau sedang berada di tenda terbuat dari kulit yang disamak. Beliau bersabda: “Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari qiyamat. Kematianku, dibebaskannya Baitul Maqdis, kematian yang menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing sehingga mati seketika, melimpahnya harta hingga ada seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satupun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya dan perjanjian antara kalian dan bangsa Bani Al Ashfar (Eropa) lalu mereka mengkhiyanati perjanjian kemudian mereka mengepung kalian dibawah delapan bendera (panji-panji) perang yang pada setiap bendera terdiri dari dua belas ribu personil”.
Ustaz Ahong mengulas hadis tersebut dengan menelaah kitab syarh hadis dari milik Ibnu Hajar al-Asqolany, Fathul Bari dan Imam Badruddin al-‘Aini, Umdatul Qari. Beberapa tanda kiamat yang disebutkan Nabi sebenarnya sudah terjadi, di antaranya wafatnya Nabi Muhammad, penaklukkan Baitul Maqdis oleh sahabat Umar, wabah Amwas pada masa sahabat Umar bin Khattab, keberlimpahan harta zaman sahabat Ustman bin Affan, dan pertikaian setelahnya.
Namun beberapa penceramah seolah-olah memberi rasa takut dan kekhawatiran berlebihan, sekaligus mengklaim bahwa wabah ini juga menjadi tanda kesalehan seseorang yang tentu saja merupakan hal tidak patut. Hadis ini memang tanda kiamat tapi sudah terjadi. Adapun wabah corona ini dan wabah-wabah lainnya yang sudah terjadi sebelumnya bisa menimpa siapapun tanpa memandang kesalihan seseorang.
Hadis-hadis lainnya tentang akhir zaman seperti kemunculan Imam Mahdi, Dajjal, dan lainnya dibahas serta ditelaah secara mendalam dalam buku ini.
Buku ini bisa dipesan di online store dengan nama toko Pustaka_elBukhari (Shopee), eBi_Publishing (Tokopedia) atau hubungi via Whatsapp (081413269173).